NARESCAMP (NATIONAL RESEARCH CAMP) 2015


UKM PENELITIAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Dengan bangga mempersembahkan:

NARESCAMP 2016
National Research Camp (Narescamp) adalah sebuah kompetisi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh UKM Penelitian Universitas Negeri Semarang yaitu kompetisi penelitian berbasis pengabdian.

Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah merupakan objek penelitian atau pengabdian masyarakat untuk kompetisi Narescamp 2016.
Desa Pabelan sendiri terletak sangat strategis yakni di dekat perlintasan jalur wisata Candi Borobudur. Dari jalan raya Yogyakarta-Semarang, hanya berjarak 1 Km dan dapat ditempuh dengan mudah karena akses jalan yang sudah memadai.

Tema:
Aktualisasi Inovasi Pemuda dalam Mengoptimalkan Potensi Daerah Menuju Sustainable Development Goals Tahun 2030

Subtema:
1. Ekonomi
2. Pendidikan
3. Teknologi
4. Pariwisata dan Budaya
5. Pertanian
6. Kesehatan dan Lingkungan

Untuk gambaran lebih lanjut, dapat dilihat dalam video : youtu.be/R6WlY_zUPj8
Maupun dalam:
Panduan | bit.ly/PanduanNarescamp2016
Formulir | bit.ly/FormulirNarescamp2016
Pamflet | bit.ly/PamfletNarescamp2016

Pusat Informasi
CP : 0896-6247-2740 (Eko) | 0857-4028-0289 (Ekadina)
Website : https://narescamp.ukmpunnes.com
Email : ukmpenelitian@mail.unnes.ac.id
Facebook : UKM Penelitian Unnes Berinovasi (https://www.facebook.com/profile.php?id=100012423061029)
Fanspage : UKMP Unnes Berinovasi (https://www.facebook.com/ukmpunnesberinovasi)
Fanspage : UKM PENELITIAN UNNES (https://www.facebook.com/ukmpunnes/)
Twitter : @ukmp_unnes (www.twitter.com/ukmp_unnes)
Instagram : @ukmp_unnes (www.instagram.com/ukmp_unnes)
Youtube : /ukmpunnes
Sekretariat : Gedung UKM lantai 1, Unnes Sekaran Gunungpati

Selengkaapnya mengenai Narescamp 2016 bisa dilihat pada video :



#Narescamp2016
#AksiNyataUntukIndonesia

Perencanaan Pengubah Energi Batu Bara ke Mekanik (Penggerak Awal/ Prime Mover)

Karena siklus PLTGU merupakan gabungan antara siklus PLTG dengan PLTU, maka komponen utama PLTGU adalah PLTU beserta sistem dan peralatan bantunya. Bagian PLTU pada siklus PLTGU tersebut, antara lain :
Turbin
Turbin uap adalah penggerak mula (prime mover) yang mengubah energi panas dalam uap menjadi energi mekanis berupa putaran poros turbin. Selanjutnya poros turbin dikopel dengan mekanisme yang digerakkan, misalnya dengan poros generator untuk menghasilkan energi listrik. Selain sebagai penggerak generator listrik, turbin uap dapat juga digunakan untuk memutar pompa, transportasi dan sebagainya.
Uap untuk memutar turbin dapat diperoleh dari uap panas bumi, boiler berbahan bakar fosil, boiler nuklir atau panas buangan (waste heat) PLTG.
Pompa Air Pengisi
Fungsi pompa air pengisi adalah untuk menciptakan tekanan pada air pengisi dan mengalirkannya ke boiler HRSG. Jenis pompa yang digunakan adalah pompa sentrifugal, dengan tekanan stabil pada aliran yang berubah naik turun. Pompa air pengisi digerakkan oleh motor listrik melalui kopling hidrolik pengatur putaran (variable speed hydraulic coupling).
Pada umumnya tersedia tiga unit pompa pada sistem air pengisi BFP pada satu unit blok PLTGU, masing-masing dengan kapasitas 65% dari kebutuhan blok. Pada saat start-up hingga 50% beban kapasitas blok, cukup hanya satu unit pompa air pengisi yang beroperasi, dua unit pompa lainnya stand-by. Sedangkan bila beban blok PLTGU telah lebih dari 50% hingga maksimum, maka dua unit pompa air pengisi yang harus beroperasi,satu unit pompa lainnya stand-by.
Sistem pompa air pengisi beroperasi secara otomatis dengan DCS, tetapi dapat juga dioperasikan secara manual dari Control Room maupun dari lokal. Sistem pompa air pengisi dilengkapi alat bantu seperti sistem pelumasan, sistem pendingin, sistem pengaman proteksi dan interlok, serta peralatan control dan instrumentasi.
Setiap pompa dilengkapi dengan saluran dan katup sirkulasi. Ketika pompa beroperasi dengan kapasitas aliran beban rendah, maka sebagian besar tenaga daya yang yang butuhkan pompa akan dirubah menjadi panas yang menaikkan suhu air pengisi. Aliran sirkulasi akan mencegah air didalam pompa menjadi terlalu panas hingga menguap dan menyebabkan kapitasi yang akan merusak impleller pompa. Pipa saluran sirkulasi menghubungkan sisi keluar (discharge) pompa sebelum katup cek (check valve) kembali ke sisi masuk (suction) pompa, dilengkapi dengan katup kontrol sirkulasi untuk mempertahankan aliran minimum pompa, dan dua katup isolasi sebelum dan sesudah katup kontrol sirkulasi.
Kondensor
Kondensor adalah peralatan untuk merubah uap menjadi air. Proses perubahan nya dilakukan dengan cara mengalirkan uap kedalam suatu ruangan yang berisi pipa-pipa (tubes). Uap mengalir diluar pipa-pipa sedangkan air sebagai pendingin mengalir didalam pipa-pipa. Kondensor seperti ini disebut surface (tubes) condenser. Sebagai pendingin digunakan air sungai atau air laut.
Proses perubahan uap menjadi air terjadi pada tekanan dan temperatur jenuh, dalam hal ini kondensor berada pada kondisi vakum. Karena temperatur air pendingin sama dengan temperatur udara luar, maka temperatur air kondensatnya maksimum mendekati temperatur udara luar. Apabila laju perpindahan panas terganggu, maka akan berpengaruh terhadap tekanan dan temperatur.
Deaerator
Deaerator berfungsi untuk menghilangkan oksigen dan gas yang terlarut dari air pengisi. Jenis yang digunakan adalah jenis semprot (spray type).
Deaerasi awal (pre-deaeration) dilakukan dengan alat penyemprotan (spraying device). Pada setiap kondisi operasi, penyemprot menjamin pemanasan air kondensat hingga suhu jenuh (saturation) dan permukaan yang cukup luas untuk perpindahan masa. Karena secara praktis, kelarutan oksigen didalam air pada suhu jenuh adalah nol, sehingga oksigen yang terbawa dalam tetesan air akan terlepas dan berada bersama uap disekelilingnya. Karena uap mengkondensasi pada air, maka konsentrasi oksigen di daerah sekitar penyemprot menjadi naik sehingga memungkinkan membuang (vent out) sejumlah uap yang konsentrasi oksigennya relatif tinggi.
Prinsip operasi deaerator didasarkan pada deaerasi fisikal yang terjadi pada dua tahap, yaitu:
·         Deaerasi awal (pre-deaeration) dimana air pengisi disemprotkan pada satu sisi ruang uap (area 1)
·         Deaerasi akhir (final-deaeration) dalam tangki air dimana uap dikenakan langsung ke air yang akan di-deaerasi (area 2).
Gambar 1. Daerator
Deaerasi akhir (final-deaeration) terjadi dengan cara menyuntikkan uap kedalam air pada tangki. Tergantung pada kondisi uap, suhu dan tekanan air, campuran uap/air dapat digunakan untuk deaerasi.
Alat penyuntik uap yang dirancang dengan tepat, dengan memperhitungkan hidro-dinamik didalam tangki untuk mendapatkan kontak langsung yang baik antara uap dan air akan memungkinkan oksigen berpindah keluar dari air dan terbawa kedalam uap.
  • Membuang oksigen (O2  Removal)
Membuang oksigen adalah alasan utama pendeaerasian air pengisi, dan paling ekonomis dilakukan secara mekanikal daripada menggunakan bahan kimia walaupun dengan kimia lebih sempurna. Seperti telah diketahui bahwa, oksigen terlarut 10 kali lebih korosif dari pada karbon dioksida, terutama pada suhu lebih tinggi. Misalnya, air dua setengah kali lebih korosif pada suhu 90°C dari pada suhu 60°C.
  • Membuang  Karbon Dioksida (Carbon Dioxide Removal)
Jika karbon dioksida ada bersama oksigen, kedua gas ini beraksi bersama-sama menjadi 40% lebih korosif dari pada bila beraksi sendiri-sendiri. Ferrous hydroxide adalah senyawa alkaline, dan laju kelarutannya tergantung pada pH airnya. Semakin rendah pH airnya, semakin cepat kelarutan ferrous hydroxide. Air kondensat yang mengandungi karbon dioksida akan membentuk asam karbonik (carbonic acid): CO2 + H2O = H2CO3
Karbon dioksida menyebabkan korosi pada saluran uap yang ditandai dengan penipisan pipa atau alur-alur (grooving) dibagian bawah pipa.
Susunan HRSG dan alat bantunya harus dirancang agar dapat menyerap panas gas buang (exhaust gas) dari turbin gas seoptimal mungkin sehingga dapat menghasilkan uap dengan tekanan dan temperatur yang diperlukan untuk memutar turbin uap. Sistem sirkulasi air uap yang diterapkan disesuaikan dengan temperatur gas buang dari turbin gas agar fleksibel terhadap pembebanan.
Jumlah tingkat dan jumlah silinder dari turbin uap disesuaikan dengan tekanan dan temperatur uap yang dihasilkan oleh HRSG. Turbin uapnya biasanya non ekstraksi, karena pemanasan air dilakukan di dalam HRSG.

Apabila PLTG akan digunakan dalam siklus kombinasi, maka panas gas buang harus mempunyai suhu sekitar 500 0C agar dapat dimanfaatkan untuk menguapkan air didalam “Heat Recovery Steam Generator”. Apabila PLTD (Diesel) akan digunakan dalam siklus kombinasi, maka kapasitasnya harus cukup besar, yaitu sekitar 25 MW agar air pendingin mesin dapat dimanfaatkan untuk pemanas awal air pengisi boiler.

Artikel ini bisa didownload : DISINI

Bahan Magnet dan Super Konduktor

Gaya tarik menarik diakibatkan oleh medan magnet, menghasilkan medan magnet ada berbagai cara diantara dihasilkan ketika ada muatan listrik yang bergerak. Hal ini bisa terjadi ketika arus mengalir pada sebuah konduktor, pertama kali diamati oleh Oersted pada tahun 1819. Medan magnet juga dapat dihasilkan dari magnet permanen. Pada kasus ini tidak ada arus yang mengalir, akan tetapi gerak orbital dan spin elektron ( dinamakan “Amperican currents”) bahan magnet permanen yang telah dilakukan proses magnetisasi terlebih dahulu dengan menggunakan medan magnet luar.
Pertama yang harus diketahui adalah mengapa campuran ini memiliki sifat magnet. Misalnya kita sebut bahan magnet yang terkenal berbasis NdFeB, variasi kandungan dari setiap unsur mempengaruhi karakteristik dari bahan tersebut, baik dari kekuatan materialnya maupun daya tarik dari bahan magnet tersebut. Daya tarik ini dipengaruhi oleh ukuran-ukuran butiran pada bahan yang terbentuk. Ukuran-ukuran butiran yang terbentuk ini tergantung pada proses pertumbuhan kristal yang terjadi ketika pembuatan material. Penelitian akhir-akhir ini diperoleh bahwa semakin kecil butiran yang terbentuk pada material (nano composite) maka semakin besar kekuatan magnet untuk menarik atau menolak (medan magnet remanen), hal ini terjadi diprediksikan karena adanya interaksi lain antara butiran.
Setelah bahan magnet terbentuk dengan ukuran butiran dan struktur kristal tertentu kemudian dilakukan proses magnetisasi, yaitu memberikan medan magnet luar agar memiliki medan magnet sendiri. Hal ini harus kita ketahui bahwa pada saat bahan magnet terbentuk menjadi kristal itu belum memiliki daya tarik terhadap logam. Setelah diberi medan magnet luar bahan baru akan memilki medan magnet , cara pemberian medan magnet ini dilakukan secara perlahan-lahan sehingga nilai tertentu (saturasi), kemudian diturunkan perlahan sampai suatu nilai saturasi dengan arah medan magnet yang berlawanan, setelah itu diturunkan pada akhirnya, bahan akan memiliki daya tarik pada logam.
Pemanfaatan bahan magnet ini sangat besar sekali dalam dunia industri, hampir semua barang-barang elektronika menggunakan bahan magnet. Negara Indonesia yang notabene memiliki kekayaan alam yang cukup besar masih mengimpor bahan-bahan magnet permanen dari negara asing.
Pada bidang industri, misalnya pada sebuah kendaraan lebih dari sepuluh komponennya menggunakan bahan magnet, kita ambil contoh bahan-bahan magnet yang digunakan pada kendaraan misalnya stater motor, alternator, engineeexhaust brake actuator dan engine shut down alternator, windows wippers, winsscreen wipers, windscreen washers, Air blower fan , Electric Horn, dan lain sebagainya. Selain itu bahan magnet juga banyak digunakan untuk spindle motor (CD-ROM), steper motor (VCR, Printer) dan jenis brush motor (automotive, small appliance). Contoh di atas adalah hanya sebagian kecil dari penggunaan bahan-bahan magnet.
Berbagai bahan magnet telah banyak di buat terutama bahan magnet berbasis SmCo,NdFeB, bahan Yttrium Iron Garnet (YIG, Y3-2xCa2xFe5-x-yInyVxO12), bahan berbasis (Sm,R)Mn2Ge2 dan bahan-bahan lainya. Selain itu ada jenis bahan yang menunjukan gejala megnetostriksi, ditandai dengan terjadinya perubahan dimensi akibat adanya pengaruh medan magnet luar, bahan-bahan ini disebut bahan magnetostriktif, salah satu bahan yang terkenal untuk kelompok ini adalah Terfenol-D. Bahan-bahan ini adalah bahan-bahan magnet permanen dan memiliki sifat megnet pada suhu ruang. Selain bahan-bahan yang memiliki karekteristik magnet pada suhu ruang ada juga bahan-bahan yang diteliti pada suhu rendah kurang dari 10 K. Salah satunya adalah bahan yang diteliti oleh keluarga ABX3. misalnya yang diteliti di Lab ESR jurusan Fisika FMIPA UI yaitu NH4CuCl3, bahan ini memiliki fenomena-fenomena yang menarik, tidak bisa dijelaskan secara makroskopis, tapi lebih cocok dijelaskan dengan pendekatan interaksi mikroskopis ( Quantum spin system). Penelitian pada bidang ini terus berkembang ditandai dengan penemuan bahan-bahan alternatif pengganti bahan magnet sebelumnya dengan segala keunggulan dan kekurangannya.
Gaya tarik menarik yang diakibatkan oleh medan magnet, menghasilkan medan magnet ada berbagai cara diantara dihasilkan ketika ada muatan listrik yang bergerak. Hal ini bisa terjadi ketika arus mengalir pada sebuah konduktor, pertama kali diamati oleh Oersted pada tahun 1819. Medan magnet juga dapat dihasilkan dari magnet permanen. Pada kasus ini tidak ada arus yang mengalir, akan tetapi gerak orbital dan spin elektron ( dinamakan “Amperican currents”) bahan magnet permanen yang telah dilakukan proses magnetisasi terlebih dahulu dengan menggunakan medan magnet luar

Medan magnet suatu bahan ditimbulkan oleh arus listrik, sedangkan arus listrik ditimbulkan akibat aliran/gerak elektron.




Berdasarkan kemagnetannya, benda digolongkan menjadi :
  1. BAHAN DIAMAGNETIK
Yaitu bahan yang dapat ditolak oleh magnet.
Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya adalah nol.
Jika solenoida dirnasukkan bahan ini, induksi magnetik yang timbul lebih kecil.
Permeabilitas bahan ini: m < mo.
Contoh: Bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam dapur.
  1. BAHAN PARAMAGNETIK
Yaitu bahan yang ditarik lemah oleh magnet
Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya adalah tidak nol.
Jika solenoida dimasuki bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik yang lebih besar.
Permeabilitas bahan: m > mo.
Contoh: aluminium, magnesium, wolfram, platina, kayu
  1. BAHAN FERROMAGNETIK
Yaitu bahan yang ditarik kuat oleh magnet.
Bahan yang mempunyai resultan medan magnetis atomis besar.
Tetap bersifat magnetik ® sangat baik sebagai magnet permanen
Jika solenoida diisi bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik sangat besar (bisa ribuan kali).Permeabilitas bahan ini: m > mo.
Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt.

Dalam pasir besi mengandung mineral magnetik yang sebagian besar terdiri dari magnetit (Fe3O4), hematit (α-Fe2O3) dan maghemit (γ-Fe2O3) yang banyak dimanfaatkan dalam industri pembuatan magnet. Kandungan mineral magnetik terbesar pada pasir besi yaitu magnetit (Fe3O4) yang merupakan keluarga besi O) dan maghemit (γ-FeO) (Yulianto, 2002). oksida. Bahan magnetit (Fe3O4) secara kimia teroksidasi menjadi hematit (α-Fe2323)
Sifat Bahan Magnetik
Sebuah elektron dalam orbitnya serupa dengan sebuah sosok arus kecil (arusnya berlawanan arah dengan arah gerak elektron) dan dapat mengalami torka dalam medan magnetik eksternal, torka ini cenderung untuk menjajarkan medan magnetik yang ditimbulkan oleh elektron dengan medan magnetik eksternal. Semua elektron yang berorbit dalam bahan akan bergeser sedemikian rupa sehingga akan menambahkan medan magnetiknya pada medan magnetik yang kita pasang dan karenanya medan magnetik resultan pada setiap titik dalam bahan tersebut menjadi lebih besar dari pada yang akan terjadi pada titik tersebut, jika bahan tersebut tidak ada.
Momen yang lainnya timbul dari spin elektron. Walaupun kita digoda untuk menerangkan gejala ini dengan model yang menggambarkan elektron berspin (berpusing) di sekitar sumbunya sendiri sehingga menimbulkan momen dwikutub magnetik, hasil kuantitatif yang memuaskan tidak dapat diperoleh dari teori semacam itu. Sebagai gantinya kita perlu mencernakannya melalui matematika teori kuantum relativistik untuk menunjukkan bahwa elektron dapat mempunyai momen magnetik spin sekitar ” 9 x 10 –24 A.m2, tanda plus-minus menyatakan bahwa penjajaran yang mungkin sesuai atau berlawanan dengan medan magnetik luar. Dalam atom yang mempunyai banyak elektron, yang memberi kontribusi pada momen magnetik atom hanyalah spin elektron dalam kulit yang tidak lengkap. Kontribusi yang ketiga pada momen sebuah atom ditimbulkan oleh spin nuklir, tetapi pengaruh dari faktor ini biasanya dapat diabaikan.
Atom dengan medan magnetik yang kecil yang ditimbulkan oleh gerak elektron pada orbitnya dan digabungkan dengan medan magnetik yang ditimbulkan oleh spin elektronnya dan menghasilkan medan neto nol, di sini medan yang ditimbulkan oleh gerak elektron itu sendiri tanpa ada medan magnetik eksternal. Kita dapat juga mengatakan bahwa bahan ini terdiri dari atom yang momen magnetik permanennya m0 sama dengan nol untuk masing-masing atom, bahan seperti itu disebut diamagnetik.
Dilihat sepintas, hal itu memberi kesan bahwa medan magnetik eksternal tidak akan menimbulkan torka pada atom dan tidak menimbulkan penjajaran medan dwikutub, sehingga medan magnetik internalnya sama dengan medan magnetik yang kita pasang.
Sekarang marilah kita tinjau atom yang efek spin elektron dan gerak pada orbitnya tidak saling meniadakan. Atom secara keseluruhan memiliki momen magnetik kecil, tetapi orientasi acak (random) dari atom-atom tersebut dalam sampel yang cukup besar menghasilkan momen magnetik yang rata-rata besarnya nol. Bahan tersebut tidak memperlihatkan efek magnetik jika medan magnetik eksternalnya tidak ada. Jika kita pasang medan magnetik eksternal, timbul torka kecil pada masing-masing momen atomik dan momen ini cenderung untuk menjajar dengan medan eksternal. Penjajaran ini menimbulkan pertambahan besar B dalam bahan tersebut (melebihi medan eksternal).
Namun perlu diingat bahwa efek diamagnetik tetap bekerja pada elektron yang mengorbit dan melawan pertambahan di atas. Jika hasil akhirnya adalah turunnya B, maka bahan tersebut tetap disebut diamagnetik, tetapi jika hasilnya ialah pertambahan B, bahan tersebut paramagnetik. Kalium, oksigen, tungsten dan unsur tanah yang jarang, serta banyak garam-garamnya seperti klorida erbium, oksida neodimium dan oksida itrium suatu bahan yang dipakai dalam maser, merupakan contoh bahan paramagnetik.
Dalam bahan feromagnetik, masing-masing atom memiliki momen dwikutub yang relatif besar, yang terutama ditimbulkan oleh momen spin elektron yang tak terkompensasi. Gaya antara atom menyebabkan momen ini mempunyai arah yang sejajar dalam suatu daerah yang terdiri dari banyak atom. Derah ini disebut domain dan bentuk serta ukuannya dapat bermacam-macam berkisar dari ukuran satu mikrometer sampai beberapa sentimeter tergantung pada ukuran, bentuk, bahan dan sejarah magnetik sampel yang ditinjau.
Keadaan bahwa momen magnetik bahan itu berbeda setelah medannya ditiadakan, atau keadaan magnetik bahan merupakan fungsi dari sejarah magnetik, disebut histerisis. Unsur-unsur yang bersifat feromagnetik pada temperatur kamar ialah bagi nikel dan kobalt dan bahan-bahan itu kehilangan ciri feromagnetiknya di atas suatu temperatur yang disebut temperatur Curie. Temperatur Curie untuk besi adalah 1043 K (7700 C).
Dalam bahan antiferomagnetik, gaya antara atom-atom yang berdekatan menyebabkan momen atomik berbaris dalam pasangan antisejajar (anti parallel). Momen magnetik netonya nol, dan bahan antiferomagnetik hanya dipengaruhi sedikit oleh adanya medan magnetik eksternal. Efek seperti ini mula-mula ditemukan dalam oksida mangan, kemudian beberapa bahan antiferomagnetik lainnya telah ditemukan. Banyak oksida nikel (NiO), sulfida fero (FeS) dan florida kobalt(CoCl2). Antiferomagnetisme hanya ada pada temperatur yang relatif rendah, seringkali pada temperatur yang jauh lebih rendah dari temperatur kamar.
Klasifikasi Momen-momen magnetik Nilai-nilai B Keterangan
·         Diamagnetik morb + mspin = 0 Bint Bappl Bint = Bappl
·         Ferromagnetik |mspin| >> |morb| Bint >> Bappl Domain
·         Antiferomagnetik |mspin| >> |morb| Bint = Bappl Momen-momen yang didekatnya.
·         Ferrimagnetik |mspin| > |morb| Bint > Bappl Momen-momen yang didekatnya tidak, berlawanan s rendah.
·         Supermagnetik |mspin| >> |morb| Bint > Bappl Matriks nonmagnetik, pita rekorder
Karakteristik dari bahan magnetik
Bahan ferimagnetik juga menunjukkan arah yang anti sejajar untuk momen atomik yang berdekatan, tetapi momennya tidak sama. Akibatnya ialah bahan ini mempunyai respon yang besar terhadap medan magnetik eksternal, walaupun tidak sebesar bahan feromagnetik. kelompok terpenting bahan ferimagnetik ialah ferit yang mempunyai konduktivitas rendah, beberapa orde lebih rendah daripada semikonduktor. Kenyataan bahwa bahan ini mempunyai resistansi yang lebih besar dari bahan feromagnetik mengakibatkan timbulnya arus induksi yang jauh lebih kecil jika kita pasang medan bolak-balik seperti dalam teras transformator yang bekerja pada frekuensi tinggi. Arus yang tereduksi ini (arus eddy/arus pusar) menimbulkan kerugian ohmik yang lebih kecil pada teras transformator.
Bahan superparamagnetik terdiri dari kelompok partikel feromagnetik dalam kisi nonparamagnetik. Walaupun domain terdapat dalam diri partikelnya, dinding domain tersebut tidak dapat menembus kisi bahan pengantar ke partikel di dekatnya. Contoh bahan ini terdapat pada pita magnetik yang dipakai dalam rekorder/pita video atau audio.
B. Super Konduktor
Di dunia ini hampir semua logam dapat tertarik oleh magnet, contohnya besi, baja, nikel, dll. Dan tahukah anda  bahwa logam dapat menahan daya tarik magnet ? logam yang satu ini memang bisa menahan magnet seperti sedang melayang baik magnet maupun logam itu sendiri tetapi pada suhu tertentu

Gambar 1 : logam super conduktor (bawah)


Itu adalah logam super conduktor, jika di lhat dari namanya, super adalah lebih dari yang lain sedangkan conduktor adalah salah satu sifat logam yang dapat menghantarkan listrik. Superkonduktivitas atau super konduktor ditemukan pada tanggal 8 April 1911 oleh Heike Kamerlingh Onnes, yang sedang belajar perlawanan merkuri padat pada suhu kriogenik menggunakan baru saja diproduksi helium cair sebagai pendingin. Pada suhu 4,2 K, ia mengamati bahwa perlawanan tiba-tiba menghilang. Dalam percobaan yang sama, ia juga mengamati transisi superfluida helium sebesar 2,2 K, tanpa mengenal maknanya. Yang tepat tanggal dan keadaan penemuan hanya direkonstruksi abad kemudian, ketika notebook Onnes itu ditemukan.  Dalam beberapa dekade berikutnya, superkonduktivitas diamati pada beberapa bahan lainnya. Pada tahun 1913, dia menemukan superconduct pada 7 K, dan pada tahun 1941 niobium nitrida ditemukan superconduct pada 16 K.

Superkonduktor adalah fenomena hambatan listrik bernilai nol dan pembelokan  medan magnet yang terjadi pada bahan-bahan tertentu ketika didinginkan di bawah temperatur kritis karakteristik.. Seperti ferromagnetism dan garis spektrum atom, superkonduktivitas adalah fenomena kuantum mekanik. Hal ini ditandai dengan efek Meissner, pengusiran lengkap garis medan magnet dari interior superkonduktor karena transisi ke wilayah superkonduktor. Terjadinya efek Meissner menunjukkan superkonduktivitas yang tidak dapat dipahami hanya sebagai idealisasi konduktivitas sempurna dalam fisika klasik


Gambar 2 : medan magnet akibat pembelokan dari logam superkonduktor


Para tahanan listrik dari konduktor logam menurun secara bertahap karena suhu diturunkan. Pada konduktor biasa, seperti tembaga atau perak. Dan hampir mendekati nol mutlak, contoh nyata konduktor normal yang menunjukkan beberapa perlawanan terhadap medan magnet. Dalam superkonduktor, perlawanan turun tiba-tiba menjadi nol ketika material didinginkan di bawah temperatur kritis. Arus listrik yang mengalir dalam loop kawat superkonduktor dapat bertahan tanpa batas waktu tanpa sumber listrik

Superkonduktor membutuhkan suhu yang sangat dingin, pada urutan 39 kelvin (minus 234 C, dikurangi 389 F) untuk superkonduktor konvensional. Kawat merkuri padat yang Kamerlingh Onnes digunakan suhu yang diperlukan di bawah 4,2 K (minus 269,0 C, dikurangi 452,1 F). Bahkan yang disebut superkonduktor suhu tinggi hanya bekerja sihir mereka di bawah 130 K (minus 143 C, dikurangi 225,7 F).


Kegunaan Logam Superconduktor Dalam Dunia Transportasi


Gambar 3 : kereta Yamanashi MLX01


Magnetik-levitasi adalah sebuah aplikasi di mana superkonduktor tampil sangat baik. Kendaraan transportasi seperti kereta api dapat dibuat untuk melayang  pada magnet superkonduktor yang kuat, hampir menghilangkan gesekan antara kereta api dan jalurnya. Tidak hanya akan elektromagnet konvensional membuang banyak energi listrik sebagai panas, mereka harus secara fisik jauh lebih besar dari magnet superkonduktor. Sebuah landmark untuk penggunaan komersial teknologi maglev terjadi pada tahun 1990 ketika memperoleh status sebuah proyek yang didanai secara nasional di Jepang. Menteri Transportasi resmi pembangunan Yamanashi Maglev Uji Jalur yang dibuka pada tanggal 3 April 1997. Pada bulan Desember 2003, uji kendaraan MLX01 mencapai kecepatan yang luar biasa dari 361 mph (581 kph).

      Meskipun teknologi kini telah terbukti, penggunaan yang lebih luas kendaraan maglev telah dibatasi oleh kekhawatiran politik dan lingkungan (medan magnet yang kuat dapat membuat bio-hazard). Pertama di dunia kereta api maglev untuk diadopsi ke layanan komersial, antar-jemput di Birmingham, Inggris, ditutup pada 1997 setelah beroperasi selama 11 tahun. Sebuah maglev Sino-Jerman saat ini beroperasi selama 30-km kursus di Bandara Internasional Pudong di Shanghai, Cina. AS berencana untuk menempatkan yang pertama (non-superkonduktor) Maglev kereta ke dalam operasi di kampus Virginia perguruan tinggi. 


Artikel lengkapnya bisa di download : DISINI

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

Pada tahun 1992 PPLH Seloliman Trawas Mojokerto mengundang MHPP-GTZ untuk mengadakan survey sumber daya air di desa. PPLH ingin membangun pembangkit listrik dari sumber energi terbarukan sebagai contoh nyata bagi pengunjung. Hasil sebuah pembangkit listrik memakai Turbin T-12 dengan daya 15 KVA. Kerjasama PPLH Seloliman dengan kedutaan besar Jermanm GTZ-MHPP, Yayasan Mandiri, pemerintah desa Seloliman dan masyarakat dusun Janjing desa Seloliman.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) beroperasi mulai tahun 1994 sampai tahun 1999. Perkembangan PPLH Seloliman dan masyarakat Janjing mendorong pemakaian lebih. Kenaikan beban yang tinggi menuntut kualitas listrik yang tinggi pula. Hal ini tidak dapat dipenuhi oleh pembangkit yang sudah ada. Akhirnya diadakan up grade untuk menaikkan daya terpasang dari pembangkit. Nopember 2000 pekerjaan fisik dilakukan. MHPP-GTZ menunjuk PT. Heksa Prakarsa Teknik Bandung sebagai pemasok perangkat keras, penginstalasian dan pengujian. PLTM baru dengan daya 25 KVA jenis Turbin T-14 dengan pengontrol aliran otomatis. Beroperasi pada tanggal 24 Desember 2000 dan diserahterimakan secara resmi pada bulan Janjuari 2001.
A.    Bangunan Sipil, terdiri dari :
1)      Bendung
Bendung adalah bangunan yang berfungsi untuk meninggikan elevasi muka air sungai sehingga air dapat mengalir ke intake untuk selanjutnya dialirkan ke saluran pembawa khususnya pada musim kemarau. Bendung dilengkapi dengan pintu air penguras yang berfungsi mengendalikan jumlah air yang masuk ke dalam intake sekaligus sebagai pintu penguras untuk mengelontor endapan-endapan lumpur (sedimen) yang cepat atau lambat terkumpul di hulu bendung. Ukuran bangunan bendung : p = 6-7m , tebal : 50cm , T = 1m dari dasar sungai sebelum adanya bendung.
2)      Intake
Intake adalah bangunan di sisi kiri atau kanan bendung yang berfungsi untuk mengalirkan air ke saluran pembawa sesuai dengan debit yang direncanakan. Intake dirancang agar selalu mampu mengalirkan air sesuai dengan debit perencanaan pada kondisi debit sungai yang bagaimanapun. Pada intake dilengkapi saringan kasar untuk mencegah sampah dan kayu-kayu besar masuk ke dalam saluran pembawa.
3)      Saluran Pembawa
Saluran pembawa adalah saluran yang berfungsi mengalirkan air dari intake ke bak penenang. Saluran ini dibuat dengan menyempurnakan saluran irigasi sekunder yang telah ada. Ukuran bangunan : p = 115m , L mulut atas = 60cm , L lantai dasar = 50cm , T = 80cm.
4)      Bak Pengendap (Silting Basin)
Bak pengendap berfungsi mengendapkan material-material (sedimen) yang ikut terbawa aliran. Bak pengendap dilengkapi dengan saluran penguras dan saluran pelimpah yang berfungsi sebagai pengontrol debit air yang masuk ke bak penenang sesuai yang direncanakan. Ukuran bak pengendap : p = +/- 4m , L = 140cm , T = 2m.
Pada bak pengendap dilengkapi dengan saringan (trash rack) dimaksudkan agar air yang masuk ke dalam turbin bebas dari benda-benda keras yang dapat merusak runner turbin. Ukuran saringan : p  = 310cm , L = 60cm , T = 60cm , kerapatan = 1,5cm.
Bak pengendap ini juga dilengkapi dengan bak penampung yang berfungsi menampung air yang sudah disaring untuk dialirkan ke bak penenang melalui pipa PVC berdiameter 40cm yang ditanam dengan kedalaman 90cm.

5)      Bak Penenang (Fore Bay)
Bak penenang berfungsi untuk mengurangi kecepatan air yang masuk dari saluran sehingga turbulensi air pada saat masuk kedalam penstock berkurang untuk dapat membangkitakan daya optimal .
Ukuran bak penenang P = 2 m
L = 2 m     T = 4 m dari permukaan atas bak.

6)      Pipa Pesat (Penstock)
Penstock berfungsi menghantarkan air dari bak penenang ke turbin tanpa kehilangan massa apapun tekanan sehingga tenaga air dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menggerakkan turbin. Pada pangkal penstock setelah keluar dari bak penenang dipasang pipa napas (air vent) dengan panjang permukaan pipa 1 meter diatas permukaan air bak penenang. Pemasangan pipa napas dimasukkan mencegah terjadinya tekanan rendah di penstock apabila mulut penstock tersumbat . Tekanan rendah pada penstock dapat merusak penstock tersebut . Penstock harus cukup kuat untuk mampu menahan tekanan air yang cukup besar . Untuk itu dibuatkan dudukan. Dudukan berfungsi menahan gaya-gaya yang ditimbulkan oleh berat pipa, berat air, serta gaya akibat aliran air dalam penstock .
Penempatan pipa pesat :
T = 14 m dari turbin
P = 36 m
Kemiringan 35 derajat

7)      Rumah Pembangkit (Power House)

Berfungsi untuk melindungi alat-alat pembangit serta merupakan pusat kontrol dari sistem pembangkit. Di luar rumah pembangkit terdapat ballast tank diisi air untuk menyerap panas yang dihasilkan oleh ballast load (elemen pemanas air). Di bawah rumah pembangkit terdapat saluran buang (tail race) yang berfungsi untuk mengalirkan kembali air ke saluran melalui turbin.

B.     Perawatan Bangunan Sipil :
1)      Bendung :
·         Kontrol sayap dan bahan bendung dari kemungkinan bocor atau tergerus aliran air, khususnya pada musim hujan
·         Beri pelumas (stempet) pada ulir dan roda gigi pintu air penguras paling tidak sebulan sekali
·         Kontrol baut-baut pengunci , dikencangkan bila kendur
·         Pasang gembok pengaman pada kemudi apabila sedang tidak digunakan
·         Cat ulang bila diperlukan untuk memperlambat karat

2)      Intake  :
·         Kontrol badan intake dari kemungkinan bocor atau tergerus aliran air, khususnya pada musim hujan
·         Bersihkan saringan besar dari sampah atau kayu-kayu besar yang menghalangi aliran air paling tidak sehari sekali pada musim hujan
·         Cat ulang bila diperlukan untuk memperlambat karat

3)      Saluran Pembawa (Head Race) :
·         Kontrol saluran air dari kemungkinan bocor , tergerus aliran air atau tanah turun khususnya pada musim hujan
·         Plester ulang bila diperlukan

4)      Bak Pengendap (Silting Basin) :
·         Kontrol dari kemungkinan bocor atau tanah turun (ambles) paling tidak setahun sekali
·         Kuras lumpur yang menumpuk melalui saluran penguras yang telah disediakan.
·         Bersihkan benda-benda/sampah yang tersangkut pada saringan setiap hari
·         Kontrol saluran penguras yang telah disediakan
·         Kontrol kerenggangan saringan untuk memastikan saringan masih berfungsi dengan baik paling tidak setahun sekali
·         Cat ulang saringan bila perlu untuk mencegah karat

5)      Bak Penenang :
·         Kotrol bak penenang dari kemungkinan bocor , tergerus aliran air atau ambles khususnya pada musim hujan
·         Plester ulang jika diperlukan

6)      Pipa Pesat (penstock) :
·         Kotrol apakah terdapat kebocoran / keretakan paling tidak sebulan sekali
·         Jika air keluar dari flanges, kencangkan baut mur
·         Kontrol pondasi penstock dari kemungkinan retak, ambles atau tergerus air
·         Potong rumput / tumbuhan lain yang tumbuh disekitar penstock
·         Cat ulang paling tidak  3 tahun sekali, untuk memperlambat karat. Biaya pengecatan penstock jauh lebih murah disbanding beli penstock baru

7)      Rumah pembangkit (power house) :
·         Bersihkan rumah pembangkit setiap hari
·         Kontrol atap dari kemungkinan bocor khususnya pada musim hujan agar generator dan panel IGC bebas dari tetesan air hujan
·         Kontrol fallud pengaman dari kemungkinan ambles atau tergerus air
·         Kontrol ballast tank, apabila sudah banyak kotoran yang masuk lakukan pengurasan melalui saluran penguras yang telah disediakan
           
C.    Peralatan Mekanikal  :
1)      Turbin
PLTM ini menggunakan turbin jenis Cross Flow T 14 D 300 Etnec-Heksa produksi Bandung. Turbin dengan pengontrol aliran otomatis ini cocok untuk lokasi-lokasi proyek di indonesi. Turbin diolongkan menjadi dua jenis, yaitu turbin impuls dan turbin reaksi. Turbin impuls bekerja dengan cara tekanan air dikonversikan (diubah) menjadi energy kinetik (gerak) di adaptor. Turbin reaksi bekerja dengan cara tekanan air langsungdiubah menjadi gaya pada permukaan runner, gaya yang bekerja pada runner ini akan memutar poros turbin

2)      Transmisi Mekanikal
Transmisi mekanikal terdiri dari : pulley turbin, pulley generator, flat belt, plummer, flexible coupling.

           


D.    Peralatan Elektrikal :
1)      Generator Sinkron
Generator merupakan alat untuk mengubah daya poros turbin menjadi daya listri. Arus DC (searah) yang mengalir pada kumparan rotor (bagian generator yang berputar) akan menciptakan medan magnetic homogenen. Apabila rotor yang dihubungkan dengan as generator tersebut diputar dengan kecepatan konstan (tetap) maka pada kumparan stator (bagian generator yang tidak berputar) akan dibangkitkan tegangan AC (bolak balik). Utnuk menjaga agar tegangan selalu konstan tidak tergantung dari perubahan beban, AVR (autaatic voltage regulator) akan mengatur besar kecilnya arus yang harus di suplay ke generator sesuai dengan perubahan beban yang terjadi.

2)      Electronic Load Controlle (ELC)
 Adalah sistem control yang terdiri dari panel kontrol ELC dan ballast load. Fungsi ELC agar frekuensi yang dibangkitkan oleh generator sinkron selalu stabil tidak tergantung oleh perubahan beban.

3)      Pentahanan (Earthing)
Pentanahan (Arde) merupakan bagian yang sangat penting bagi pembangkit. Pentanahan adalah titik referensi tegangan nol bagi pembangkit. Semua sistem pangaman petir, benda metal, penstock, body generator, turbin, ballast tank dan titik netral pembangkit dihubungkan dengan pertanahan. Pertanahan berfungsi untuk mencegah terjadinya kejutan listrik pada manusia jika terjadi kebocoran arus atau kegagalan fungsi alat.

4)      Panel Switch Gear
Berfungsi untuk mendistribusikan arus listrik dari mikrohidro kemasing masing masing jaringan. Panel ini berfungsi menyalakan dan mematikan arus ke konsumen, serta untuk menjaga arus hubung singkat tidak samapai pada generator.  Dengan sistem kaskade apabila terjadi arus hubung singkat pada salah satu jaringan, tidak akan mengganggu jaringan yang lain. Panel ini bisa melihat arus dan pemakaian KWH beban.

5)      Jaringan Distribusi
Adalah jaringan kabel untuk menghantarkan arus listrik dari rumah pembangkit ke konsumen. Standar kabel yang digunakan adalah aluminium twisted insulated cable (TIC) 4x70mm2 / 4x35mm2 / 4x16mm2 / 4x10mm2 tergantung dari besarnya daya yang hendak disalurkan. Harus diusahakan agar beban untuk masing-masing fasa adalah seimbang. Pada beberapa tiang (tergantung panjang jaringan dan tanah sekitar jaringan) harus diberi pentanahan yang dihubungkan ke kabel netral. Pada tiang pertama (didekat rumah pembangkit) dipasang penagkal petir (lightning arresters) untuk melindungi generator dari arus kejut yang disebabkan oleh petir.

6)      Instalasi Konsumen
Standar kabel untuk mengalirkan listrik dari jaringan distribusi ke konsumen adalah TIC aluminium 2x10mm2 / 2x6mm2. Tiap konsumen diberi pembatas daya (MCB / PTC) sebelum masuk ke konsumen sesuai permintaan dayanya. Pada tiap-tiap konsumen diberi sekring maksimal 6 ampere untuk instalasi yang menggunakan arus MCB. Untuk instalasi dengan pembatas arus PTC, digunakan sekring gelas 20mm dengan kapasitas 0,5 ampere.


E.     Perawatan Peralatan Makanikal :
1)      TURBIN
                                                       a.            Beri grease secara teratur dan benar. Sebaiknya selalu gunakan grease dengan bahan dasar Lithium (SKF LGMT-3, STP, Penzoil atau Top One). Setelah pemberian grease yang kelima kali, sebaiknya bearing di bersihkan dari sisa-sisa grease lama dengan minyak tanah dan diisi kembali dengan grease yang seluruhnya baru.
                                                      b.            Kontrol tingkat kekencangan baut dan berikan minyak pelumas agar baut tidak mudah berkarat paling tidak 3 bulan sekali.
                                                       c.            Bersihkan dengan lap agar embun yang melekat cepat mengering. Embun yang masuk ke lubang baut akan menyebabkan karat.
                                                      d.            Bersihkan sampah dan kayu-kayu kecil yang terjebak dalam adaptor dengan memakai hand hole / inspection hole yang telah disediakan.

2)      TRANSMISI MEKANIK (Pulley Turbin, Pulley Generatos, Flat Belt, Plummer, Fexible Coupling)
                                                       a.            Kontrol baut pengunci pulley paling tidak satu bulan sekali. Kecangkan bila perlu.
                                                      b.            Jaga belt jangan sampai kena air / grease. Kontrol tingkat kekencangan belt tiga bulan sekali, kencangkan / kembalikan ke kondisi semula bila kendor.
                                                       c.            Kontrol baut flexibel coupling dan karet coupling sebulan sekali, kencangkan bila terasa longgar. Apabila karet coupling sudah tipis dan suara coupling lebih berisik / keras dari biasanya, segera ganti dengan karet couling yang baru. Jangan menungg sampai karet coupling habis.
                                                      d.            Berikan stempet pada bearing, plummer block sesuai kebutuhan.

F.     Perawatan Peralatan Elektrikal
1)      Generator Sinkron
                                                       a.            Setelah kira-kira 9.000 jam (kira-kira 13 bulan) beroperasi bearing atau suara generator terdengar kasar atau lebih keras, pelumas bearing perlu diganti engan pelumas baru.
                                                      b.            Apabila ball (pelor/gotri) pada bearing sudah terlihat sangat longgar dan aus segera ganti dengan yang baru dengan tipe yang sama (stamport).
                                                       c.            AVR apabila teradi kerusakan diganti dengan AVR tipe yang sama (SX-421).
                                                      d.            Bersihkan ventilasi pada generator dri debu dan kotoran.

2)      Electronic Load Controller (ELC)
                                                       a.            Periksa ikatan kabel di terminal generator sinkron, ELC, NCCB dan ballast load  sebulan sekali, kencangkan bila longgar. Lakukan dalam kondisi pembangkit tidak beroperasi.
                                                      b.            Pengukurn OHM pada terminal ballast load pada masing-masing heater sebulan sekali untuk memastikan semua elemen pemanas cukup berfungsi dengan baik.
                                                       c.            Kontrop seal elemen pemanas air celip dari kemungkinan bocor. Bersihkan elemen celup dengan lap yang diberi sabun (jangan sekali-sekali disikat) pada saat melakukan pengurasan ballast tank.
                                                      d.            Pada saat pembangkit sudah menyala kontrol ketiga rotary fan pada panel ELC untuk memastikan rotary fan berfungsi dengan baik.

3)      Pentanahan (Earting)
Periksa hubungan kabel pentanahan dengan sistem pengamanan petir, benda metal, turbin, body generator dan titik netral pembangkit setiap tahun. Lakukan dengan  pengukur OHM. Periksa dan kencangkan bila ada hubungan yang kendor.

4)      Panel Switch Gear
Periksa ikatan kabel terminal mikrohidro, MCB, dan jaringan sebulan sekali, kencangkan bila longgar. Pemeriksaan harus dilakukan dalam pembangkit tidak beroperasi.
5)      Jaringan Distribusi
                                                       a.            Periksa jaringan  terhadap gangguan-gangguan yang diakibatkan oleh adanya tumbuhan. Periksa pula kerusakan yang terjadi pada tiang maupun aksesorisnya. Periksa dengan teliti sambungan kabel, beri isolasi ulang bila perlu.
                                                      b.            Periksa pondasi tiang dari kemungkinan tanah turun (ambles) atau tergerus aliran air. Tiang harus segera diperbaiki dan diluruskan kembali pada posisinya.

6)      Instalasi Konsumen
                                                       a.            Periksa ketertiban konsumen dalam pemakaian listrik. Pastikan tidak ada pencurian energi.
                                                      b.            Periksa bahwa skring sudah terpasang dengan benar (bukan diganti dengan kabel).
                                                       c.            Periksa segel pada kotak MCB secara berkala.

G.    Spesifikasi Bangunan Sipil PTLM Kalimaron Seloliman
Tinggi kotor
15 m
Tinggi bersih
14 m
Debit air/design flow
305 l/s
Daya listrik
30 KW
Tipe intake
Off-take dari saluran irigasi Sungai Kalimaron
Bak pengendap
Satu bak pengendap lebar 3 m, panjang 20 m dilengkapi dengan dinding pelimpah
Head race
Saluran terbuka dari pasangan batu sepanjang 150 m dan saluran tertanam (pipa paralon) sepanjang 70 m
Spillway
Terpadu dengan baik pengandap dan saringan (tyrolean)
Pipa pesat
Pipa dari pelat diameter: 380 mm, panjang 45 m
Power house
Bangunan tembok dengan pondasi beton atap triplek ukuran lantai: 4 x 3 m²
Acces road
100 m dari jalan raya Trawas – Ngoro

H.    Elektro Mekanikal PLTM Kalomaron Seloliman
Komponen
Spesifikasi
Jumlah pembangkit
1
Tipe turbin
Cross-flow T 14
Diameter runner
300 mm
Kecepatan putar turbin
573/750 rpm
Efisiensi maksimal dari turbin
80 %
Tipe generator
Synchronous
Drive
Belt datar
Kapasitas generator
40 KVA
Kecepatan putar generator
1500 rpm
Efesiensi maksimal generator
90 %

Dalam perkembangannya  PLTM Kalimaron Seloliman  melakukan interkoneksi dengan jaringan PLN. Dengan demikian tidak ada lagi sisa daya terbuang percuma melalui ballast load. Oleh karena itu perlu ditambah alat interkoneksi.
Peralatan interkoneksi terdiri dari : Modul Mainscon dan Panel Kontrol Mainscon Modul Mainscon.
Mainscon merupakan pengontrol sekaligus protektor pembangkit untuk sistem interkoneksi dengan grid atau jaringan. Prinsip kerja dari mainscon secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut :
Ø  Pembukaan katup turbin dilakukan secara manual.
Ø  Setelah turbin berputar dan mengeluarkan daya listrik, ELC masih mengambil kendali untuk mengontrol frekuensi dengan pembuangan daya listrilk ke ballast load.
Ø  Apabila frekuensi dan tegangan pembangkit sudah normal, maka mainscon akan mulai mengendalikan ELC untuk proses sinkronisasi antara pembangkit dengan grid atau jaringan.
Ø  Setelah pembangkit dan jaringan sinkron maka mainscon akan menghidupkan kontaktor sehingga pembangkit dan jaringan terhubung. ELC secara otomatis akan mematikan ballast load. Daya yang diserap oleh jaringan sebesar daya yang sebelumnya dibuang ke ballast.

I.       Komponen Utama Mainscon
1)      MODUL MAINSCON POWER SUPPLY, merupakan power suplly untuk sisi grid atau jaringan.

2)      MODUL MAINSCON FAILURE TRIP, berfungsi sebagai protektor pada sisi jaringan dari tidak seimbang phasa, hilang phasa, geser phasa, perubahan frekuensi yang terlalu cepat.

3)      MODUL MAINS VOLTAGE TRIP, berfungsi sebagai protektor pada sisi jaringan dari kelebihan tegangan dan kekurangan tegangan.

4)      MODUL MAINS FREKUENSI TRIP, berfungsi sebagai protektor pada sisi jaringan dari kelebihan dan kekurangan frekuensi.

5)      MODUL MAINS LOGIC, adalah display yang akan menampilkan informasi dari mainscon.
Pada logic terdapat :
                                                       a.            Led ON GRID menandakan bahwa kontaktor ON yang artinya pembangkit sudah terhubung dengan jaringan.
                                                      b.            Led READY artinya sistem pada jaringan sudah siap untuk interkoneksi.
                                                       c.            Led MF artinya jaringan atau mains tidak normal.
                                                      d.            Led VH artinya jaringan kelebihan tegangan,
                                                       e.            Led VL artinya tegangan jaringan kurang.
                                                       f.            Led FH artinya frekuensi jaringan lebih.
                                                      g.            Led FL artinya frekuensi jaringan terlalu lemah.
                                                      h.            Tombol RESET yang berfungsi untuk mereset led yang menyala.

6)      MODUL SYNCHRONIZER, terdapat switch yang berfungsi sebagai selektor untuk mengaktifkan mainscon.
                                                         a.            Posisi OFF/HOLD artinya pada posisi ini pembangkit tidak akan sinkron dengan jaringan.
                                                        b.            Posisi AUTO SYNC artinya pada posisi ini pembangkit secara otomatis akan sinkroon  dengan jaringan.
7)      MODUL LOGIC HYDRO adalah display yang akan menampilkan infomasi pada mainscon.
Pada logic terdapat :
                                                       a.            Led HYDRO menandakan bahwa pada sistem hidro terdapat  kesalahan.
                                                      b.            Led TEADY artinya sistem pada sisi generator sudah sipa untuk interkoneksi.
                                                       c.            Led VH artinya jaringan kelebihan tegangan,
                                                      d.            Led VL artinya tegangan jaringan kurang.
                                                       e.            Led FH artinya frekuensi jaringan lebih.
                                                       f.            Led FL artinya frekuensi jaringan terlalu lemah.
                                                      g.            Tombol RESET yang berfungsi untuk mereset led yang menyala.

8)      MODUL AUTO SYNCHRONIZER, modul ini berfungsi sebagai pengatur proses sinkronisasi antara jaringan dengan pembangkit. Dengan cara memberikan data ke ELC untuk mengatur frekuensi dan sudut phasenya sehingga dapat sesuai dengan jaringan.

9)      MODUL GENERATOR FREQUENCY TRIP, berfungsi sebagai protektor pada sisi generator dari kelebihan dan kekurangan frekuensi.

10)   MODUL RESERVE POWER TRIP, berfungsi sebagai protektor kalau terjadi reserve power dari jaringan ke pembangkit. Modul ini akan mematikan kontaktor utama apabila terjadi reserve power.

11)   POWER  FACTOR, angka yang terbaca adalah faktor daya di supply ke jaringan.
Jarum menunjuk ke arah :
                                                       a.            Led artinya daya reaktif pembangkit sebagian di supply oleh jaringan.
                                                      b.            Lead artinya pembangkit mensupply daya reaktif ke jaringan.
Untuk mengatur power faktor dapat dilakukan dengan mengatur potensiometer (VOLT TRIM).
12)   VOLT TRIM adalah potensiometer untuk mengatur besarnya tegangan sebelum terhubung ke jaringan. Pengaturan potensiometer dapat dilakukan apabila perlu.

13)   MAINS RELAY adalah relay untuk sinkron yang terletak pada bagian belakang mainscon.

14)   MOVS adalah varistor untuk proteksi dari over volt atau petir. Varistor akan rusak kalau terjadi petir yang besar dan harus diganti apabila rusak. Terletak dibelakang mainscon.

 FUSE berfungsi untuk proteksi short sicuit. Terletak di belakang   mainscon. Fuse ini hanya sebagai cadangan dari fuse nomor 1 – 6 pada panel mainscon. Diharapkan fuse pada panel F 1 – 6 akan putus terlebih dahulu sebelum fuse pada mainscon untuk mempermudah penggatian fuse nya.


Untuk file aslinya bisa di download : DISINI