A. Orientasi bimbingan konseling
Yang dimaksud
disini ialah pusat perhatian misalnya : seorang berorientasi terhadap ekonomi dalam pergaulan, maka ia akan menghitung untung
rugi yang dapat ditimbulkan oleh interaksi dengan orang lain. Disini yang
menjadi pusat perhatian konselor kepada klien :
1. Orientasi
perorangan
a) Sejumlah
kaidah yang berkaitan dengan orientasi perorangan dalam bimbingan konseling sosial adalah sebagai berikut : Semua kegiatan
diselenggarakan dalam rangka pelayanan BK diarahkan pada peningkatan perwujudan
diri sendiri.
b) Kegiatan
disini berkenaan dengan individu untuk memahami kebutuhan-kebutuhan pemanfaatan
bagi diri sendiri dan lingkungannya.
c) Setiap
individu harus diterima sebagai individu yang harus ditangani secara
individual.
d) Tanggung
jawab konselor untuk memahami minat,kemampuan yang terelakkan bagi berfungsinya
individu.
2. Orientasi
perkembangan
Orientasi ini lebih menekankan pentingnya
peranan yang terjadi pada individu dan sekaligus bertujuan mendorong konselor
dan klien menghilangkan problem yang menjadkan laju perkembangan klien. Adapun
hambatan ( Thomson & Rudolph ) yang dimaksudkan
adalah :
a) Hambatan
Egosentrisme ketidakmampuan melihat kemungkinan lain diluar apa yang
dipahaminya.
b) Hambatan
Konsentrasi ketidakmampuan memusatkan perhatian pada lebih dari satu aspek
tentang suatu hal.
c) Hambatan
Reversibilitas ketidakmampuan menelusuri alur yang terbalik dari alur yang
dipahami semula.
d) Hambatan
Transformasi ketidakmampuan meletakkan sesuatu pada suasana urutan yang
ditetapkan.
3. Orientasi
permasalahan
Ada yang mengatakan bahwa kehidupan berkembang itu resiko, agar tujuan
tercapai dengan baik maka resiko yang mungkin menimpa kehidupan harus
diwaspadai, nah kewaspadaan yang menimbulkan hambatan dan rintangan itu
melahirkan kosep orientasi permasalahan dalam bimbingan konseling.
Dalam kaitannya dengan fungsinya Orientasi ini mengarah kepencegahan pengentasan permasalahan agar individu terhindar dari beban didalam dirinya, pemahaman memungkinkan individu memahami informasi dan aspek lingkungan yang berguna mencegah timbulnya masalah pada diri klien.
Dalam kaitannya dengan fungsinya Orientasi ini mengarah kepencegahan pengentasan permasalahan agar individu terhindar dari beban didalam dirinya, pemahaman memungkinkan individu memahami informasi dan aspek lingkungan yang berguna mencegah timbulnya masalah pada diri klien.
B. Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling
1. Secara
formal, terdapat empat bidang yang menjadi ruang
lingkup layanan bimbingan dan konseling dalam konteks pesekolahan saat ini,
yaitu : Bidang pelayanan kehidupan pribadi; membantu individu menilai
kecakapan, minat, bakat, dan karakteristik kepribadian diri sendiri untuk
mengembangkan diri secara realistik.
2. Bidang
pelayanan kehidupan sosial; membantu individu menilai dan mencari alternatif
hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya atau dengan lingkungan
sosial yang lebih luas.
3. Bidang
pelayanan kegiatan belajar; membantu individu dalam kegiatan dalam rangka
mengikuti jenjang dan jalur pendidikan tertentu dan/atau dalam rangka menguasai
kecakapan atau keterampilan tertentu.
4. Bidang
pelayanaan perencanaan dan pengembangan karier; membantu individu dalam mencari
dan menetapkan pilihan serta mengambil keputusan berkenaan dengan karier
tertentu, baik karier di masa depan maupun karier yang sedang dijalaninya.
C. Kesalahpahaman Dalam Bimbingan dan Konseling
1. Kesalahpahaman
yang sering diumpai di lapangan antara lain adalah
sebagai berikut:
Bimbingan dan konseling disamakan saja dengan atau dipisahkan sama sekali dari pendidikan. Ada dua pendapat yang berbeda kaitannya dengan pelaksanaan bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan konseling disamakan saja dengan atau dipisahkan sama sekali dari pendidikan. Ada dua pendapat yang berbeda kaitannya dengan pelaksanaan bimbingan dan konseling.
a) Bahwa
bimbingan dan konseling sama saja dengan pendidikan.
b) Bimbingan
dan konseling harus benar-benar dilaksanakan secara khusus oleh tenaga ahli
dengan perlengkapan yang benar-benar memenuhi syarat.
2. Konselor
di sekolah dianggap sebagai polisi sekolah
Masih banyak
anggapan bahwa peranan konselor di sekolah adalah sebagai polisi sekolah yang
harus menjaga dan mempertahankan tata tertib, disiplin, dan keamanan sekolah.
Anggapan ini mengatakan ”barangsiapa diantara siswa-siswa melanggar peraturan
dan disiplin sekolah harus berurusan dengan konselor”.
3. Bimbingan
dan konseling dianggap semata-mata sebagai proses pemberian nasehat Pelayanan
bimbingan dan konseling menyangkut seluruh kepentingan klien dalam rangka
pengembangan pribadi klien secara optimal. Disamping memerlukan pemberian
nasehat, pada umumnya klien sesuai dengan problem yang dialaminya, memerlukan
pula pelayanan lain seperti pembrian informasi, penempatan dan penyaluran,
konseling, bimbingan belajar, pengalih tangan kepada petugas yang lebih ahli
dan berwenang, layanan kepada orang tua siswa dan masayarakat, dan sebagainya.
4. Bimbingan
dan konseling dibatasi pada hanya menangani masalah yang bersifat incidental. Pada
hakikatnya pelayan itu sendiri menjangkau dimensi waktu yang lebih luas, yaitu
yang lalu, sekarang, dan yang akan datang.
5. Bimbingan
dan konseling dibatasi hanya untuk klien-kliean tertentu saja.
Bimbingan dan konseling tidak mengenal penggolonan siswa-siswa atas dasar mana golongan siswa tertentu dalam memperoleh palayanan yang lebih dari golongan yang lainnya. Semua siswa mendapat hak dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pelayanan dan bimbingan konseling, kapan, bagimana, dan di mana pelayanan itu diberikan.
Bimbingan dan konseling tidak mengenal penggolonan siswa-siswa atas dasar mana golongan siswa tertentu dalam memperoleh palayanan yang lebih dari golongan yang lainnya. Semua siswa mendapat hak dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pelayanan dan bimbingan konseling, kapan, bagimana, dan di mana pelayanan itu diberikan.
6. Bimbingan
dan konseling melayani “orang sakit” dan/atau “kurang normal” Ada asumsi bahwa
bimbingan konseling hanya melayani orang-orang normal yang mengalami masalah
tertentu. Bukankah jika segenap fungsi yang ada pada diri seseorang yang normal
dapat berjalan dengan baik, dia akan dapat menjalin kehidupannya secara normal
pula? Kehidupan yang normal ini pasti menuju kebaikan dan kewajaran. Sayangnya,
bekerjanya fungsi-fungsi yang sebenarnya normal itu kadang-kadang terganggu
atau arahnya tidak tetap sehingga memerlukan bantuan konselor demi lebih lancar
dan lebih terarahnya kegiatan fungsi-fungsi tersebut.
7. Bimbingan
dan konseling bekerja sendiri Pelayanan bimbingan dan konseling bukanlah proses
yang terisolasi, melainkan proses yang bekerja sendiri sarat dengan unsur-unsur
budaya, social dan lingkungan. Oleh karenanya pelayanan bimbingan dan konseling
tidak mungkin menyendiri. Konselor perlu bekerjasama dengan orang-orang yang
diharapkan dapat membantu penanggulangan masalah yang dihadapi oleh klien.
Download tulisan ini secara lengkap dan gratis dengan klik DISINI
Download tulisan ini secara lengkap dan gratis dengan klik DISINI
Judul: Orientasi bimbingan konseling
Ditulis Oleh Handi
Berikanlah saran dan kritik atas artikel ini. Salam blogger, Terima kasih
Post a Comment