“Kapasitor Daya”

Mata
Kuliah/ Kode : Konservasi Energi
Listrik/ E3014032
Semester/
SKS : 4 (empat) / 2
Nama
Kelompok : 1. Saras Dwi Oktora 5301412041
2. Handi Suryawinata 5301412061
3. M. Agung Nugroho 5301412073
Rombel : 2
Dosen
Pengampu : Dr. H Eko Supraptono
M.Pd
LABORATORIUM
TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN
TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2014
Kata Pengantar
Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas semua
rahmat serta hidayah-Nya yang telah di limpahkan. Sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dalam bentuk
dan isinya yang sangat sederhana tepat pada waktunya. Dan saya beri judul “Kapasitor
Daya”.
Makalah
ini berisi tentang informasi pengertian kapasitor daya,
proses kerja kapasitor daya, pemasangan kapasitor dan perawatan kapasitor. Diharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua, dan pengetahuan lebih mengenai Kapasitor
Daya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun demi kesempurnan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang bersangkutan dalam pembuatan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa menridhai
segala usaha yuang kita lakukan. Aamiin.
Semarang,
4 Mei 2014
Penulis
Daftar Isi
Halaman
awal …………………………………………………………………….. i
Latar
Belakang …………………………………………………………………….. ii
Daftar
Isi …………………………………………………………………………… iii
BAB
I Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang ………………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan
Masalah ……………………………………………………………… 1
1.3 Tujuan …………………………………………………………………………. 2
BAB
II Pembahasan
2.1
Kapasitor ……………………………………………………………………… 3
2.2
Kapasitor Tetap dan Tidak Tetap …………………………………………….. 9
2.3
Kapasitor Elektrolit ……………………………………………………………. 11
2.4
Kapasitor Daya ………………………………………………………………… 13
2.5
Proses Kerja Kapasitor Daya ………………………………………………….. 17
2.6
Pemasangan Kapasitor ………………………………………………………… 18
2.7
Perawatan Kapasitor …………………………………………………………… 18
BAB
III Penutup
3.1
Kesimpulan ……………………………………………………………………. 19
Daftar
Pustaka ……………………………………………………………………. 20
Soal
dan Jawaban ………………………………………………………………… 21
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
Teknologi
pada masa ini mengalami kemajuan yang sangat signifikan sehingga banyak
berpengaruh pada berbagai bidang terutama kesehatan. Setiap alat kesehatan
mampu mendeteksi dan membantu paramedis dalam mengatasi berbagai macam
penyakit. Masing-masing alat kesehatan didukung oleh komponen-komponen yang
melengkapi fungsi komponen lainnya.
Salah
satu komponen yang amat dibutuhkan yaitu kapasitor. Komponen ini berperan
penting dalam suatu rangkaian listrik. Kapasitor berfungsi sebagai adalah untuk
penyaring atau filtrasi tegangan yang masuk kedalam rangkaian.
Dalam
dunia elektronika tentunya tidak terlepas dari hal yang namanya kapasitor.
Komponen ini sangat penting dalam dunia elektronika itu sendiri. Dalam
pemasangannya terdapat berbagai macam type rangkaian dan satu sama lain bisa
dikombinasikan. Contoh yang sering kita lihat adalah pada keyboard yaitu
kapasitor dengan plat sejajar. Selain itu juga kapasitor banyak terdapat pada
elektronik yang lain. Dalam percobaan yang akan dilakukan kali ini adalah
kapasitor dengan rangkaian parallel dan bagaimana dielektrik yang melapisi plat
pada kapasitor. Hal ini tentunya akan berkaitan dengan nilai kapasitansi yang terdapat dalam
rangkaian begitu juga dengan tegangan yang dihasilkan. Maka dari itu kami akan
melakukan percobaan mengenai hal tersebut.
1.2 Rumusan
Masalah
a. Apa
itu kapasitor?
b. Apa
itu kapasitor tetap dan tidak tetap?
c. Apa
itu Kapasitor elektrolit?
d. Apa
itu kapasitor daya?
e. Bagaimana
proses kerja kapasitor?
f.
Bagaimana cara pemasangan
kapasitor?
g. Bagaimana
cara perawatan kapasitor?
1.3 Tujuan
a. Mendefinisikan
kapasitor
b. Mendefinisikan
kapasitor tetap dan tidak tetap
c. Mendefinisikan
Kapasitor elektrolit
d. Mendefinisikan
kapasitor daya
e. Menjelaskan
proses kerja kapasitor
f.
Menjelaskan cara pemasangan
kapasitor
g. Menjelaskan
cara perawatan kapasitor
BAB II
Pembahasan Teoritis
2.1 KAPASITOR
Kapasitor ditemukan oleh Michael
Faraday (1791-1867). Kapasitor sering juga disebut dengan
kondensator. Kapasitor adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk
menyimpan muatan listrik. Kemampuan kapasitor untuk menyimpan muatan listrik
disebut dengan kapasitansi. Satuan dari kapasitor adalah Farad (F)
yang diambil dari nama penemunya.
Pada dasarnya, kapasitor terdiri dari dua plat
penghantar yang satu dengan yang lainnya dipisahkan oleh bahan isolasi yang
disebut dengan dielektrikum. Fungsi kapasitor dalam rangkaian adalah:
1. Berfungsi
sebagai filter pada rangkaian adaptor
2. Mencegah
loncatan api pada saklar
3. Sebagai
kopling atau penghubung antara rangkaian yang satu dengan yang lainnya
4. Menghemat
daya listrik pada lampu neon
5. Pembangkit
frekuensi pada rangkaian osilator
Berdasarkan
polaritasnya, kapasitor dibedakan atas 2 macam, yaitu:
1. Kapasitor
non polar, yaitu kapasitor yang tidak memiliki kutub positif dan negatif. Jadi,
pemasangannya pada rangkaian boleh terbalik. Yang termasuk kapasitor ini adalah
kapasitor keramik, kertas, mika, mylar, polyester.
2. Kapasitor
bipolar, yaitu kapasitor yang memiliki kutub positif dan negatif. Jadi,
pemasangannya pada rangkaian tidak boleh terbalik. Yang termasuk kapasitor ini
adalah elco dan kapasitor tantalum.
Berdasarkan
bahan dielektrikum, kapasitor dibedakan atas:
1. Kapasitor
elektrolit (elco), yaitu kapasitor yang bahan dielektrikumnya terbuat dari
bahan aluminium. Kapasitor ini memliki dua kutub positif dan negatif. Kaki
positif biasanya lebih panjang dari kaki negatif. Kapasitansinya mulai dari
0,47 µF sampai ribuan mikro Farad dengan tegangan kerja dari beberapa
volt sampai ribuan volt. Kapasitor ini biasa digunakan sebagai filter pada
rangkaian power supply.
2. Kapasitor
keramik, yaitu kapasitor yang bahan dielektrikumnya terbuat dari keramik
(titanium acid barium). Kemampuan menyimpan muatan kapasitor dari beberapa piko
Farad sampai 470 nF. Kapasitor ini sangat cocok digunakan untuk rangkaian HF
maupun RF.
3. Kapasitor
variabel (Varco), yaitu kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah.
Kapasitor ini biasanya digunakan sebagai penala pada rangkaian radio. Kapasitor
ini sering juga disebut dengan kapasitor udara karena bahan isolatornya adalah
udara. Kapasitor ini terdiri atas 2 bagian yaitu rotor dan stator.
4. Kapasitor
mika, yaitu kapasitor yang bahan dielektrikumnya terbuat dari mika. Kapasitor
mika mempunyai tingkat kestabilan yang bagus, karena temperatur koefisiennya
rendah. kapasitor ini digunakan untuk rangkaian resonansi, filter untuk
frekuensi tinggi dan rangkaian yang menggunakan tegangan tinggi misalnya: radio
pemancar yang menggunakan tabung transistor. Kapasitor mika tidak mempunyai
nilai kapasitansi yang tinggi, dan harganya relatif mahal.
5. Kapasitor
mylar, yaitu kapasitor yang bahan dielektrikumnya terbuat dari mylar. Biasanya
warna kapasitor ini hijau. Kapasitor ini cocok untuk penggandeng kristal
frekuensi pada clock rangkaian mikrokontroller. Kapasitor ini mempunyai
elektroda logam dan lapisan dielektrikum dari polysteryne mylar setebal
0,0064mm. Bahan penyekat yang digunakan pada kapasitor mylar terbuat dari
plastik, tepatnya plastik digulung antara lempengan kaki kapasitor
tersebut.Jumlah gulungan yang dipakai akan mempengaruhi nilai kapasitansi
kapasitor tersebut.
6. Kapasitor
polyester, yaitu kapasitor yang bahan dielektrikumnya terbuat dari polyester
film. Mempunyai karakteristik suhu yang lebih bagus dari semua jenis kapasitor
di atas. Dapat digunakan untuk frekuensi tinggi. Biasanya jenis ini digunakan
untuk rangkaian yang menggunakan frekuensi tinggi, dan rangkaian analog.
7. Kapasitor
kertas, yaitu kapasitor yang memiliki dielektrikum kertas dengan lapisan
setebal 0,02 mm-0,05 mm antara 2 lembar kertas aluminium. Dinamakan kapasitor
kertas karena foilnya dilapisi dengan bahan dielektrikum yang terbuat dari
kertas. Kapasitor ini merupakan kapasitor generasi pertama yang mana pada waktu
itu rangkaian masih menggunakan tabung hampa.
8. Kapasitor
tantalum, yaitu kapasitor yang elektrodanya terbuat dari material tantalum.
Komponen ini memiliki polaritas, cara membedakannya dengan mencari tanda (+)
yang ada pada tubuh kapasitor, tanda ini menyatakan bahwa pin dibawahnya
memiliki polaritas positif. Diharapkan berhati–hati di dalam pemasangan
komponen karena tidak boleh terbalik. Karakteristik temperatur dan frekuensi
lebih bagus daripada electrolytic capacitor yang terbuat dari bahan alumunium
dan kebanyakan digunakan untuk sistem yang menggunakan sinyal analog. Contoh
aplikasi yang menggunakan kapasitor jenis ini adalah noise limiter, coupling
capacitor dan rangkaian filter.
Berdasarkan
nilai kapasitansinya, kapasitor dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu:
1. Kapasitor
tetap, yaitu kapasitor yang nilai kapasitansinya tidak dapat diubah. Yang
termasuk kapasitor ini adalah elco, kapasitor kertas, kapasitor tantalum,
kapasitor keramik, kapasitor mika, kapasitor mylar, kapasitor polyester.
2. Kapasitor
variabel, yaitu kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah. Yang termasuk
kapasitor ini adalah varco dan kapasitor trim (trimmer condensator).
2.2 Kapasitor Tetap dan Tidak Tetap
2.2.1 Kapasitor
tetap
Merupakan
kapasitor yang mempunyai nilai kapasitas yang tetap. Simbol Kapasitor Tetap :
Kapasitor dapat dibedakan dari bahan yang digunakan
sebagai lapisan diantara
lempeng-lempeng logam yang disebut dielektrikum. Dielektrikum tersebut dapat berupa keramik, mika, mylar, kertas, polyester ataupun film. Pada umumnya kapasitor yanng terbuat dari bahan diatas nilainya kurang dari 1 mikrofarad (1mF). Satuan kapasitor adalah Farad, dimana 1 farad = 103 mF = 106 mF = 109 nF =1012pF. Untuk mengetahui besarnya nilai kapasitas atau kapasitansi pada kapasitor dapat dibaca melalui kode angka pada badan kapasitor tersebut yang terdiri dari 3 angka.
Angka pertama dan kedua menunjukkan angkaatau nilai, angka ketiga
menunjukkan faktor pengali atau jumlah nol, dan satuan yang digunakan ialah
pikofarad (pF). Contoh :
lempeng-lempeng logam yang disebut dielektrikum. Dielektrikum tersebut dapat berupa keramik, mika, mylar, kertas, polyester ataupun film. Pada umumnya kapasitor yanng terbuat dari bahan diatas nilainya kurang dari 1 mikrofarad (1mF). Satuan kapasitor adalah Farad, dimana 1 farad = 103 mF = 106 mF = 109 nF =1012pF. Untuk mengetahui besarnya nilai kapasitas atau kapasitansi pada kapasitor dapat dibaca melalui kode angka pada badan kapasitor tersebut yang terdiri dari 3 angka.
Angka pertama dan kedua menunjukkan angkaatau nilai, angka ketiga
menunjukkan faktor pengali atau jumlah nol, dan satuan yang digunakan ialah
pikofarad (pF). Contoh :
Pada
badan kapasitor tertulis angka 103 artinya nilai kapasitas dari kapasitor
tersebut adalah 10x103 pF = 10 x 1000 pF = 10nF = 0,01 mF.
tersebut adalah 10x103 pF = 10 x 1000 pF = 10nF = 0,01 mF.
Kapasitor tetap yang memiliki nilai lebih dari atau
sama dengan 1mF adalah
kapasitor elektrolit (elco). Kapasitor ini memiliki polaritas (memiliki kutub positif
dan kutub negatif) dan biasa disebutkan tegangan kerjanya.
kapasitor elektrolit (elco). Kapasitor ini memiliki polaritas (memiliki kutub positif
dan kutub negatif) dan biasa disebutkan tegangan kerjanya.
Misalnya
: 100mF 16 V artinya elco memiliki kapasitas 100mF dan tegangan
kerjanya tidak boleh melebihi 16 volt.
kerjanya tidak boleh melebihi 16 volt.
Simbol
Elco :
Kapasitor tidak tetap adalah kapasitor yang memiliki
nilai kapasitansi atau
kapasitas yang dapat diubah-ubah. Kapasitor ini terdiri dari :
kapasitas yang dapat diubah-ubah. Kapasitor ini terdiri dari :
a. Kapasitor Trimer
Kapasitor yang
nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar
porosnya dengan obeng.
porosnya dengan obeng.
Simbol Trimmer :
b. Variabel
Capasitor (Varco)
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan memutar poros yang tersedia. (bentuk menyerupai potensiometer)
Simbol Varco :


Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan memutar poros yang tersedia. (bentuk menyerupai potensiometer)
Simbol Varco :


2.3 Kapasitor Elektrolit

Kondensator elektrolit atau Electrolytic
Condenser (sering disingkat Elco) adalah kondensator yang
biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki
berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang
positif sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat
tanda minus ( - ) adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya
dari 0,47 µF (mikroFarad) sampai ribuan mikroFarad
dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.
Kapasitor elektrolit pada umumnya dibuat dengan
nilai kapasitas yang besar dan meiliki kehandalan yang tinggi dan awet dalam
pemakaiannya. Kapasitor jenis ini banyak dipergunakan dalam rangkaian Power
Supply atau catu daya. Kelebihan Kapasitor Elektrolit dengan kapasitor
lainnyaterletak pada kemampuan menerima pengisian muatan listrik dan juga
memiliki dua buah polaritas berupa kutub positif dan negatif. Kapasitor jenis
ini dalam pemakaiannya selalu dihubungkan dengan arus searah (DC).
Seperti
terlihat pada gambar diatas, kita dapat melihat bahwa kutub positif (+) dari
kapasitor harus dihubungkan dengan tegangan positif (+) dari catu daya dan
kutub negatif (-) dihubungkan dengan tegangan negatif dari catu daya.
Apabila dalam pemakaian terjadi dalah sambung
(terbalik hubungannya) maka besar kemungkinan Kapasitor tersebut akan rusak.
Maka dari itu pada waktu kita memasang kapasitor jenis ini perlu
diperhatikan kutub-kutubnya. Pada umumnya kapasitor elektrolit memiliki nilai
Kapasitas yang besar dan dibuat dalam satuan Mikro Farad (µF). Dalam
penulisannya biasanya dituliskan langsung pada badannya termasuk dengan nilai
Working Voltagenya (WV). Kapasitor jenis ini kebanyakan dipakai dalam rangkaian
Power Supply dan fungsinya adalah menyaring tegangan arus bolak-balik dari
tegangan arus searah yang dibuang melalui ground.
Tampak pada gambar diatas polaritas negatif pada
kaki Kondensator Elektrolit. Selain kondensator elektrolit yang
mempunyai polaritas pada kakinya, ada juga kondensator yang
berpolaritas yaitu kondensator solid tantalum.
Kerusakan umum
pada kondensator elektrolit di antaranya adalah:
1. Kering
(kapasitasnya berubah)
2. Konsleting
Meledak, yang dikarenakan salah dalam pemberian tegangan positif dan
negatifnya, jika batas maksimum voltase dilampaui juga bisa meledak.
2.4 Kapasitor Daya
Apa itu kapasitor daya? Kapasitor daya merupakan
suatu peralatan yang amat sederhana yaitu suatu peralatan yang terdiri dari dua
pelat metal yang dipisahkan oleh dielektrik (bahan isolasi). Adapun bagian dari
kapasitor daya yaitu kertas, foil dan cairan yang telah diimpregnasi, tidak ada
bagian yang bergerak akan tetapi terdapat gaya yang bekerja sebagai fungsi dari
medan listrik. Sistem penghantar biasanya terbuat dari aluminium murni atau
semprotan logam. Sistem dielektriknya dapat dibuat dari kertas atau plastik
dengan cairan perekat. Besarnya energi atau beban listrik yang dipakai
ditentukan oleh reaktansi (R), induktansi (L) dan capasitansi (C).
Besarnya pemakaian energi listrik itu disebabkan
karena banyak dan beraneka ragam peralatan (beban) listrik yang digunakan.
Sedangkan beban listrik yang digunakan umumnya bersifat induktif dan kapasitif.
Di mana beban induktif (positif) membutuhkan daya reaktif seperti trafo pada
rectifier, motor induksi (AC) dan lampu TL, sedang beban kapasitif (negatif)
mengeluarkan daya reaktif. Daya reaktif itu merupakan daya tidak berguna
sehingga tidak dapat dirubah menjadi tenaga akan tetapi diperlukan untuk proses
transmisi energi listrik pada beban. Jadi yang menyebabkan pemborosan energi
listrik adalah banyaknya peralatan yang bersifat induktif. Berarti dalam
menggunakan energi listrik ternyata pelanggan tidak hanya dibebani oleh daya
aktif (kW) saja tetapi juga daya reaktif (kVAR). Penjumlahan kedua daya itu
akan menghasilkan daya nyata yang merupakan daya yang disuplai oleh PLN.
Gambar
1. Segitiga daya
Dari Gambar di
atas diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kW) dengan daya nyata (kVA)
dapat
didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau Cos Ø.
Cos Ø = pf = P
(kW) / S (kVA) (1)
P (kW) = S (kVA)
. Cos Ø (2)
Seperti kita ketahui bahwa harga Cos Ø
adalah mulai dari 0 s/d 1. Berarti kondisi terbaik yaitu pada saat harga P
(kW) maksimum [ P (kW)=S (kVA) ] atau harga Cos Ø = 1 dan ini disebut juga
dengan Cos Ø yang terbaik. Namun dalam kenyataannya harga Cos Ø
yang ditentukan oleh PLN sebagai pihak yang mensuplai daya adalah
sebesar 0,8. Jadi untuk harga Cos Ø < 0,8 berarti pf dikatakan jelek.
Jika pf pelanggan jelek (rendah) maka kapasitas daya aktif (kW) yang dapat
digunakan pelanggan akan berkurang. Kapasitas itu akan terus menurun
seiring dengan semakin menurunnya pf sistem kelistrikan pelanggan.
Akibat
menurunnya pf itu maka akan muncul beberapa persoalan sebagai berikut :
a. Membesarnya
penggunaan daya listrik kWH karena rugi-rugi.
b. Membesarnya
penggunaan daya listrik kVAR.
c. Mutu
listrik menjadi rendah karena jatuh tegangan.
Untuk memperbesar harga Cos Ø (pf) yang
rendah hal yang mudah dilakukan adalah memperkecil sudut Ø sehingga
menjadi Ø1 berarti Ø >Ø1. Sedang untuk memperkecil sudut Ø itu hal yang
mungkin dilakukan adalah memperkecil komponen daya reaktif (kVAR). Berarti
komponen daya reaktif yang ada bersifat induktif harus dikurangi dan
pengurangan itu bisa dilakukan dengan menambah suatu sumber daya reaktif
yaitu berupa kapasitor. Proses pengurangan itu bisa terjadi karena
kedua beban (induktor dan kapasitor) arahnya berlawanan akibatnya
daya reaktif menjadi kecil. Bila daya reaktif menjadi kecil sementara daya
aktif tetap maka harga pf menjadi besar akibatnya daya nyata (kVA) menjadi
kecil sehingga rekening listrik menjadi berkurang.
Keuntungan lain
mengecilnya daya reaktif adalah :
·
Mengurangi rugi-rugi
daya pada sistem.
·
Adanya peningkatan
tegangan karena daya meningkat
Berikut
adalah contoh gambar rangkaian capasitor
daya :

Gambar 2.1 Rangkaian Capasitor
Daya
Keterangan dan Penjelasan :
·
Sumber Listrik Trafo 20 kv/400 v 1250 kva
·
diameter kabel input ke Panel Kapasitor : 240 mm² x 3
·
Nilai perKapasitor Bank : 60 kvar 525 Volt
·
Load Break Switch MCCB 2000 Ampere
·
MCB Rangkaian 6 Ampere
·
CT 2000A/5A
·
Reactive Power Regulator (RVC ABB) = 12 channel (output)
·
MC (11A)= Magnetic Contactor utama untuk menghidupkan
rangkaian ini
·
MC 1 (11A) Magnetic Contactor atau Relay = untuk fungsi
manual
·
K1, K2, K3... K12 (95A) = Magnetic Contactor untuk Kapasitor
·
R1, R2, R3... R12 = Relay Contact 8 pin untuk menghidupkan
Magnetic Contactor dari Kapasitor Bank.
·
R13, R14, R15, R16 = Relay Contact 11 pin untukmenghubung
dan memutuskan fungsi manual dan automatic dari rangkaian ini
·
Led Push button Switches 220V on & off, adalah manual sistem
rangkaian ini
Pada
rangkaian tersebut dilengkapi dengan Power Factor Controller RVC. RVC mempunyai fungsi tombol
Manual dan Automatis dalam melakukan
fungsi kerjanya yaitu untuk menghitung pf dan sebagai display harga cos φ. Berikut adalah gambar dari Power Factor Controller RVC :

Gambar Power
Factor Controller RVC
2.5 Proses Kerja Kapasitor
Kapasitor yang akan digunakan untuk
meperbesar pf dipasang paralel dengan rangkaian beban. Bila rangkaian itu
diberi tegangan maka elektron akan mengalir masuk ke kapasitor. Pada saat
kapasitor penuh dengan muatan elektron maka tegangan akan
berubah. Kemudian elektron akan ke luar dari kapasitor dan mengalir ke
dalam rangkaian yang memerlukannya dengan demikian pada saat itu kapasitor
membangkitkan daya reaktif. Bila tegangan yang berubah itu kembali normal
(tetap) maka kapasitor akan menyimpan kembali elektron. Pada saat
kapasitor mengeluarkan elektron (Ic) berarti sama juga kapasitor menyuplai
daya reaktif ke beban. Keran beban bersifat induktif (+) sedangkan
daya reaktif bersifat kapasitor (-) akibatnya daya reaktif
yang berlaku menjadi kecil [2].

Gambar
Kapasitor Daya
Rugi-rugi daya
sebelum dipasang kapasitor :
Rugi daya aktif
= I2 R Watt (3)
Rugi daya
reaktif = I2 x VAR (4)
Rugi-rugi daya
sesudah dipasang kapasitor :
Rugi daya aktif
= (I2 – Ic2) R Watt (5)
Rugi daya
reaktif = (I2 – Ic2) x VAR (6)
2.6 Pemasangan kapasitor
Kapasitor yang
akan digunakan untuk memperkecil atau memperbaiki pf penempatannya ada
dua cara :
1. Terpusat
kapasitor ditempatkan pada:
a. Sisi
primer dan sekunder transformator
b. Pada
bus pusat pengontrol
2. Cara
terbatas kapasitor ditempatkan
a. Feeder
kecil
b. Pada
rangkaian cabang
c. Langsung
pada beban
2.7 Perawatan Kapasitor
Kapasitor yang digunakan untuk memperbaiki pf supaya
tahan lama tentunya harus dirawat secara teratur. Dalam perawatan itu
perhatian harus dilakukan pada tempat yang lembab yang tidak terlindungi
dari debu dan kotoran. Sebelum melakukan pemeriksaan pastikan bahwa
kapasitor tidak terhubung lagi dengan sumber. Kemudian karena kapasitor
ini masih mengandung muatan berarti masih ada arus/tegangan listrik
maka kapasitor itu harus dihubung singkatkan supaya muatannya hilang.
Adapun jenis
pemeriksaan yang harus dilakukan meliputi :
1. Pemeriksaan
kebocoran
2. Pemeriksaan
kabel dan penyangga kapasitor
3. Pemeriksaan
isolator
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Kapasitor daya merupakan suatu peralatan yang amat
sederhana yaitu suatu peralatan yang terdiri dari dua pelat metal yang
dipisahkan oleh dielektrik (bahan isolasi). Adapun bagian dari kapasitor daya
yaitu kertas, foil dan cairan yang telah diimpregnasi, tidak ada bagian yang
bergerak akan tetapi terdapat gaya yang bekerja sebagai fungsi dari medan
listrik. Sistem penghantar biasanya terbuat dari aluminium murni atau semprotan
logam. Sistem dielektriknya dapat dibuat dari kertas atau plastik dengan cairan
perekat [1]. Besarnya energi atau beban listrik yang dipakai ditentukan oleh
reaktansi (R), induktansi (L) dan capasitansi (C).
Daftar Pustaka
Hadi,
Abdul. 1994. Sistem Distribusi Daya
Listrik. Jakarta: Erlangga
Gupra,
J. B. 2001. Electrical Engineering. Jakarta:
Arora Offset Press
Tobing, Bonggas L. 2003. Peralatan Tegangan Tinggi. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama
Adi,
Teguh. (2012). Kapasitor Daya. http://teguhpati.blogspot.com/2012/10/kapasitor-daya.html
[Diakses 4 Mei 2014]
Sudarmana,Made.
(2011). Kapasitor.http://madesudarmana.blogspot.com/2013/05/kapasitor.html
[Diakses 4 Mei 2014]
Desetia,
Iwan. (2012) Memperbaiki factor daya menggunakan kapasitor. http://iwandesetia.blogspot.com/2012/04/memperbaiki-faktor-daya-menggunakan.html
[Diakses 4 Mei 2014]
Wikipedia.
(2014) Kondensator elektrolit http://id.wikipedia.org/wiki/
Kondensator_elektrolit
[Diakses 22 Mei 2014]
Nizbah, faizal. (2013) Kapasitor elektrolit. http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/07/kapasitor-elektrolit_8814.html
[Diakses 22 Mei 2014]
Rahayu, Sari. (2014) Jenis – jenis Kapasitor http://komponenelektronika.biz/jenis-jenis-kapasitor.html
[Diakses 22 Mei 2014]
SOAL DAN JAWABAN:
1. Apa
yang terjadi apabila dalam pemakaian capasitor terjadi dalah sambung (terbalik
hubungannya) ?
Jawab :
Yang terjadi tentu saja besar
kemungkinannya Kapasitor tersebut akan rusak. Maka dari itu pada waktu
kita memasang kapasitor jenis ini perlu diperhatikan kutub-kutubnya.
2. apakah
pemakaian kapasitor bank untuk aplikasi residential / rumahan itu legal / tidak
? kalau memang legal apakah ada surat / perpu yg menyatakan demikian?
Sepengetahuan saya untuk area industri memang sudah diperbolehkan atau dpt
dikatakan dianjurkan oleh PLN?
Jawab :
saya coba memberikan sedikit yang
saya tahu mengenai Capacitor bank. Capacitor bank adalah electrical equipment
untuk meningkatkan power factor(PF), dimana akan mempengaruhi besarnya
arus(Ampere). Kalau beban listrik banyak yang mengandung reactance(reaktansi)
seperti beban motor listrik, Neon maka PF akan berada dibawah 0.8. Fluorescent/
Neon yang tidak dilengkapi capacitor PF nya 0.5. Dengan dipasangnya kapasitor
bank maka PF diharapkan dapat mencapai 0.98 ~ 0.9 (karena idealnya 1.0). PLN
justru senang kalau pelanggan memasang capacitor karena dapat membantu PLN,
dimana PLN dapat mensupply lebih banyak lagi arus ke pelanggan. Bagi konsumen
ini merupakan investasi, dimana dengan dipasangnya capacitor, tagihan akan
berkurang dengan alternative bisa memasang lebih banyak lagi alat listrik. Untuk
industri justru peraturan PLN adalah, pelanggan harus memasang capacitor bank
untuk mencapai PF diatas 0.85 (kalau engga salah).
3. Apakah
selain meningkatkan PF alat tersebut juga bisa menstabilkan tegangan? kalau
memang bisa, berarti kalau saya sudah memasang kapasitor bank di rumah
stabilizer sudah tidak diperlukan lagi.
Jawab :
Tidak bisa, Ini fungsinya cuma meningkatkan PF.
Kalau peraturan pemakaian Capacitor
Bank saya juga belum pernah lihat, tetapi pemakaian Capacitor untuk Industri
maupun Perumahan sangat dianjurkan oleh PLN. Bahkan PLN pernah mempromosikan
pemakaian capacitor di rumah-rumah. Pemakaian capacitor ini menguntungkan kedua
belah pihak, dari sisi pelanggan tagihan bisa berkurang dan dari sisi PLN
Losses energi listrik dapat ditekan. Capacitor tidak bisa menstabilkan
tegangan, tetapi dapat menaikkan tegangan didaerah yang tegangannya sudah turun
karena beban induktif.
4. Jadi,
apa keuntungan kapasitor listrik pada pada sebuah sistem listrik?
Jawab :
Pemasangan kapasitor bank pada
sebuah sistem listrik akan memberikan
keuntungan sebagai berikut :
a. Peningkatan
kemampuan jaringan dalam menyalurkan daya
b.
Optimasi biaya : ukuran
kabel diperkecil
c.
Mengurangi besarnya
nilai "drop voltage"
d. Mengurangi
naiknya arus/suhu pada kabel, sehingga mengurangi rugi-rugi daya.
e. PLN
membebankan biaya kelebihan pemakaian kVARh pada pelanggan bila faktor daya
(cos phi) rata-rata per bulannya kurang dari 0.85 induktif. Hal ini terjadi
bila pemakaian kVARh total selama sebulan lebih dari 0.62 kali pemakaian kWh
total (LWBP + WBP). Nah, dengan memasang kapasitor bank ini Anda akan
mendapatkan peningkatan faktor daya sistem.
Download File ini selengkapnya PART1 DISINI dan PART2 DISINI
Download Materi ini dalam bentuk Powerpoint PPT DISINI
Judul: PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK POTENSI DAN IMPLEMENTASI ENERGI BIOMASSA DI INDONESIA
Ditulis Oleh Handi
Berikanlah saran dan kritik atas artikel ini. Salam blogger, Terima kasih
Post a Comment