TUGAS RESUME MANAJEMEN INDUSTRI
“RINGKASAN BAB 1 (PROSES
TRANSFORMASI INDUSTRI) DAN BAB 2 (PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN QFD) MATERI
MANAJEMEN INDUSTRI”
Disusun Oleh:
Nama : Handi Suryawinata
NIM : 5301412061
Mata
Kuliah : Manajemen
Industri
Rombel : 1
Semester : 5
Dosen
Pengampu : Drs. Sri Sukamta M.Si
PRODI
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
SEMARANG
|
|
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah yang
berjudul “RINGKASAN BAB 1 (PROSES TRANSFORMASI INDUSTRI) DAN
BAB 2 (PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN QFD) MATERI MANAJEMEN INDUSTRI”dengan tepat waktu. Diharapkan Makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata, Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul ......................................................................................................... i
Kata
Pengantar ........................................................................................................ ii
Daftar
Isi ................................................................................................................. iii
BAB
I. Proses Transformasi Operasi Industri
1.1 Manajemen
Produksi ................................................................................... 1
1.2 Peran
Manajer Operasi ................................................................................ 4
1.3 Perencanaan
dan Pengendalian Produksi ...................................................... 5
1.4 Pengertian
Sistem Manufaktur ...................................................................... 7
1.5 Manajemen
Operasi .................................................................................... 8
BAB
II. Pengembangan Produk dengan QFD
2.1 Quality Function
Deployment (QFD) ........................................................ 11
2.2 Manfaat
Quality Function Deployment (QFD) ........................................... 12
2.3 Implementasi
Quality Function Deployment (QFD) ................................... 13
BAB
I
Proses Transformasi Operasi Industri
1.1 Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah salah satu cabang manajemen
yang kegiatannya mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu
barang dan jasa. Manajemen produksi merupakan penerapan manajemen berdasarkan
fungsinya untuk menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang
seefisien mungkin, mulai dari pemilihan lokasi produksi hingga produk akhir
yang dihasilkan dalam proses produksi. Dalam suatu unit usaha terdapat macam
fungsi yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya, di antaranya terdapat
fungsi pokok yang selalu dijumpai yaitu :
1.
Pemasaran
(marketing) yang merupakan ujung tombak dari unit usaha, karena bagian ini
langsung berkaitan dengan konsumen. Keterkaitannya ini dimulai dari
identifikasi kebutuhan konsumen (jenis dan jumlahnya) maupun pelayanan dan
pengantaran produk ke tangan konsumen.
2.
Keuangan (finance)
yang bertanggung jawab atas perolehan dana guna pembiayaan aktivitas unit usaha
serta pengelolaan dana secara ekonomis sehingga kelangsungan dan perkembangan
unit usaha dapat dipertahankan.
Produksi (operasi) yang
merupakan penghasil dari produk atau jasa yang akan dipasarkan kepada konsumen.
Mata kuliah ini membahas tentang manajemen produksi.
Tugas manajemen produksi ada dua, yaitu:
·
Merancang sistem
produksi
·
Mengoperasikan suatu
sistem produksi untuk memenuhi persyaratan produksi yang ditentukan
Proses produksi
meliputi :
·
Proses ekstraktif,
contoh pertambangan batu bara, pertambangan timah.
·
Proses pabrikasi, contoh
perusahaan mebel, perusahaan tas.
·
Proses analitik, contoh
minyak bumi diproses menjadi bensin, solar, dan kerosin.
·
Proses sintetik,
contoh, proses pembuatan obat, dan pengolahan baja.
·
Proses perakitan,
contoh perusahaan televisi, serta perusahaan industri mobil dan motor.
·
Proses penciptaan
jasa-jasa administrasi, contoh lembaga konsultasi dalam bidang administrasi
keuangan.
Karakteristik
manajemen produksi:
·
Mempunyai tujuan yaitu
menghasilkan barang dan jasa
·
Mempunyai kegiatan
(proses transformasi)
·
Ada mekanisme yang mengendalikan operasi
Ruang lingkup manajemen
produksi meliputi beberapa aspek, di antaranya sebagai berikut:
a.
Aspek Struktural :
memperlihatkan konfigurasi komponen yang membangun sistem manajemen produksi
dan interaksinya, termasuk komponen bahan, alat tulis kantor, peralatan dan
modal.
b.
Aspek fungsional :
terkait dengan manajemen dan organisasi komponen struktural maupun interaksinya
mulai dari perencanaan, penerapan, pengendalian dan perbaikan agar diperoleh
kinerja yang optimum.
c.
Aspek lingkungan :
memperhatikan perkembangan dan kecenderungan yang terjadi di luar sistem.
Sistem bergantung dari kemampuan baradaptasi terhadaplingkungan sekitar, baik
masyarakat, pemerintah, teknologi, ekonomi, politik, maupun sosial budaya.
Manajemen
produksi berkaitan dengan :
1.
Perencanaan output
2.
Desain proses
transformasi
3.
Perencanaan
kapasitas
4.
Perencanaan
bangunan pabrik
5.
Perencanaan tata
letak fasilitas
6.
Desain aliran kerja
7.
Manajemen
persediaan
8.
Manajemen proyek
9.
Scheduling /
penjadwalan
10. Pengendalian kualitas
11. Kehandalan kualitas dan pemeliharaan
Pada masa lalu pengertian
produksi hanya dikaitkan dengan unit usaha pabrikasi, yaitu menghasilkan
barang-brang nyata seperti mobil, perabot, semen dsb. Produksi sering dikaitkan
sebagai aktivitas yang ditunjukkan untuk meningkatkan nilai masukan (input)
menjadi keluaran (output). Dengan demikian, kegiatan usaha jasa seperti
dijumpai pada perusahaan angkutan, asuransi, bank, pos, dan telekomunikasi,
menjalankan juga kegiatan produksi. Secara skematis sistem produksi dapat
digambarkan sbb :
PROSES
![]() ![]() |




Energi
Ada
4 perbedaan pokok antara usaha jasa dan pabrikasi, yaitu:
1. Dalam unit usaha pabrikasi keluarannya merupakan barang real
sehingga produktivitasnya akan lebih mudah diukur jika dibandingkan dengan unit
usaha jasa yang keluarannya berupa pelayanan,
2. Kualitas produk yang dihasilkan dari usaha pabrikasi
lebih mudah ditentukan standarnya,
3. Kontak langsung dengan konsumen tidak selalu terjadi pada
usaha pabrikasi, sedangkan pada usaha jasa kontak langsung dengan konsumen
merupakan sesuatu yang tidak dapat dielakkan,
4. Tidak akan dijumpai adanya persediaan akhir di dalam
usaha jasa, sedangkan dalam usaha pabrikasi adanya persediaan merupakan sesuatu
yang sulit dihindarkan
Secara
garis besar transformasi produksi dapat diklasifikasikan sbb :
a.
Transformasi
pabrikasi, yaitu suatu transformasi yang bersifat diskrit dan menghasilkan
produk nyata. Dikatakan bersifat diskrit jika antara suatu operasi dan operasi
yang lain dapat dibedakan dengan jelas, misalnya dijumpai pada pabrik mobil.
b.
Transformasi
proses, yaitu suatu transformasi yang bersifatkontinu di mana di antara operasi
yang satu dengan operasi yang lain kurang dapat dibedakan secara nyata, seperti
dijumpai pada pabrik pupuk dan semen.
c.
Transformasi jasa,
suatu transformasi yang tidak mengubah secara fisik masukan menjadi keluaran.
Dalam hal ini, secara fisik keluaran akan sama dengan masukan, namun
transformasi jenis ini akan meningkatkan nilai masuknya, misalnya pada
perusahaan angkutan. Sistem transformasi jasa sering disebut sebagai sistem
operasi.
Transformasi produksi ditinjau
dari kedatangan konsumen dan jumlah yang diminta, dibedakan menjadi 3 yaitu :
1.
Job shop, transformasi
produksi bekerja jika ada pesanan saja. Jumlah pesanan relatif tidak terlalu
besar dan jenis produk yang dipesan tidak standar (sesuai dengan permintaan
konsumen)
2.
Flow shop,
transformasi produksi akan selalu bekerja, baik ada pesanan maupun tidak.
Jumlah pesanan biasanya relatif besar dan jenis produksinya standar.
Flow shop dibedakan atas 3 jenis, yaitu :
a.
Flow line / batch
b.
Assembly line
c.
Continous
3.
Project, adalah
bentuk spesial darri transformasi produksi di mana hanya ada satu atau beberapa
pesanan yang spesifik dari konsumen.
1.2 PERANAN
MANAJER OPERASI
Peranan manajemen operasi sebagai berikut :
1.
Menentukan dan
mengatur letak gudang persediaan dan mesin yang efisien
2.
Melakukan
pemeliharaan untuk menjamin kehandalan dan kontinuitas operasi
3.
Mengurangi/memperbaiki
bagian produk yang rusak untuk menghasilkan produk yang berkualitas
4.
Menentukan komponen
yang akan dibuat/dibeli dari suplier
5.
Menentukan schedule
/ jadwal kerja
6.
Mengevaluasi biaya
jika ada penambahan jam kerja
7.
Memperbaiki sistem informasi
produk dengan suplier
8.
Memperbaiki
manajemen persediaan
9.
Memperbaiki
produktivitas
10. Mengurangi pemborosan
11. Memperpendek waktu persiapan untuk mengurangi waktu
proses
Peran
operasi dalam persaingan global diantaranya sebagai berikut :
1.
Globalisasi berarti
semakin menipisnya batas-batas antarnegara karena kemajuan teknologi terutama
bidang komunikasi dan informasi
2.
Ditandai AFTA 2003,
APEC 2010 di negara maju dan 2020 di negara berkembang
3.
Konsumen bisa
memilih alternatif barang dan jasa dengan harga yang murah
4.
Produsen memicu
persaingan yang kompetitif dan menjadi ancaman terhadap produk-produk luar
negeri sehingga bisa kalah bersaing
5.
Meningkatkan
efisiensi dan efektivitas produk
6.
Meningkatkan
fleksibilitas operasi pabrik
7.
Meningkatkan
kualitas produk
8.
Menciptakan waktu
tenggang yang relatif singkat dan kapasitas produksi yang mampu memenuhi
kebutuhan konsumen.
Berdasarkan dengan hal di atas,
produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan
keseluruhan sumber daya yang digunakan (input).
Produktivitas =input/output
|
Untuk
multiproduktivitas produk,
Produktivitas =
(labor + material +energi + lain-lain) /output
|
1.3 PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN PRODUKSI
Perencanaan dan pengendalian produk yaitu
merencanakan kegiatan-kegiatan produksi, agar apa yang telah direncanakan dapat
terlaksana dengan baik.
1. Perencanaan
produksi : aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang
dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang
dibutuhkan.
2. Pengendalian
produksi : aktivitas yang menetapkan kemampuan sumber-sumber yang digunakan
dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi berjalan sesuai rencana, melakukan
perbaikan rencana.
Tujuan utama
dari perencaan dan pengendalian produksi adalah :
a. Memaksimumkan
pelayanan bagi konsumen
b. Meminimumkan
investasi pada persediaan
c. Perencanaan
kapasitas
d. Pengesahan
produksi dan pengendalian produksi
e. Persediaan
dan kapasitas
f.
Penyimpanan dan
pergerakan material
g. Peralatan,
routing, dan proses planning.
Tujuan
perencanaan dan pengendalian produksi, antara lain sebagai berikut :
a. Mengusahaan
agar perusahaan dapat berproduksi secara efisien dan efektif
b. Mengusahaan
agar perusahaan dapat menggunakan modal seoptimal mungkin
c. Mengusahakan
agar pabrik dapat menguasai pasar yang luas
d. Untuk
dapat memperoleh keuntungan yang cukup bagi perusahaan
e. Meramalkan
permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai fungsi dari waktu
f.
Memonitor permintaan
yang aktual, membandingakannya dengan tamalan permintaan sebelumnya dan
melakukan revisi atas ramalan tersebut jika terjadi penyimpangan
g. Menetapkan
ukuran pemesanan barang yang ekonomis atas bahan baku yang akan dibeli
h. Menetapkan
sistem persediaan yang ekonomis
i.
Menetapkan kebutuhan
produksi dan tingkat persediaan pada saat tertentu
j.
Memonitor tingkat
persediaan , membandingkannya dengan rencana persediaan, dan melakukan revisi
rencana produksi pada saat yang ditentukan
k. Membuat
jadwal produksi, penugasan, serta pembebanan mesin dan tenaga kerja yang
terperinci
Tingkatan
perencanaan dan pengendalian produksi meliputi tiga hal, yaitu :
1. Perencanaan
jangka panjang
Kegiatan peramalan
usaha, perencanaan jumlah produk dan penjualan ,perencanaan produksi,
perencanaan kebutuhan bahan, dan perencanaan finansial.
2. Perencanaan
jangka menengah
Perencanaan kebutuhan
kapasitas, perencanaan kebutuhuan material, jadwal induk produksi, dan
perencanaan kebutuhan distribusi
3. Perencanaan
jangka pendek
Kegiatan penjadwalan
perakitan produk akhir, perencanaan dan pengendalian input-output, pengendalian
kegiatan produksi, perencanaan dan pengendalian purchase, dan manajemen proyek.
Kegiatan
perencanaan dan pengendalian produksi diantaranya sebagai berikut :
a. Peramalan
kuantitas permintaan
b. Perencanaan
pembelian / pengadaan : jenis, jumlah dan waktu
c. Perencanaan
persediaan : jenis, jumlah dan waktu
d. Perencanaan
kapasitas : tenaga kerja, mesin , fasilitas
e. Penjadwalan
produksi dan tenaga kerja
f.
Penjaminan kualitas
g. Monitoring
aktivitas produksi
h. Pengendalian
produksi
i.
Pelaporan dan
pendataan.
1.4 PENGERTIAN SISTEM
MANUFAKTUR
Manufaktur merupakan kumpulan operasi dan aktivitas
yang saling berhubungan untuk membuat suatu produk, meliputi : perancangan
produk, pemilihan material, perancangan proses, perencangan produksi, proses
produksi, inpeksi, manajemen, dan pemasaran. Produksi merupakan serangkaian
proses yang dilakukan untuk membuat produk.
Proses produksi manufaktur adalah aktivitas sistem
manufaktur terkecil yang dilakukan untuk membuat produk , yaitu proses
pemesinan maupun proses pembentukan lainnya.
Rekayasa manufaktur ialah kegiatan perancangan,
operasi, dan pengendalian proses manufaktur.
Sistem manufaktur ialah suatu organisasi yang
melaksanakan berbagai kegiatan manufaktur yang saling berhubungan, dengan
tujuan menjembatani fungsi produksi dengan fungsi-fungsi lain diluar fungsi
produksi, agar dicapai performansi produktivitas total sistem yang optimal,
seperti : waktu produksi, ongkos, dan utilitas mesin.
Adapun
volume produksi terdiri atas produksi massa, produksi batch dan produksi job
shop.
Produksi massa
adalah :
a. Laju
serta tingkat produksi pada produksi massa umumnya tinggi
b. Permintaan
terhadap produk yang dihasilkan tinggi
c. Peralatan
umumnya mempunyai fungsi khusus
d. Keahlian
tenaga kerja tidak terlalu tinggi sebagai akibat dari fungsi peralatan yang
khusus.
Produksi batch
adalah :
a. Ukuran
lot produksi adalah medium
b. Tujuan
untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk-produk yang diperlukan secara
kontinu.
c. Peralatan
umumnya mempunyai fungsi umum , tetapi dirancang untuk tingkat produksi yang
tinggi.
Produksi job
shop adalah :
a. Tingkat
produksi rendah
b. Peralatan
mempunyai fungsi umum
c. Keahlian
yang diperlukan tenaga kerja cukup tinggi
d. Biasanya
membuat berdasarkan pesanan
Aliran produksi,
terdiri atas :
a. Fixed
Site (Project)
b. Job
Shop (Jumbled Flow)
c. Flow
Shop
Tata letak (lay
out) meliputi :
a. Fixed
position layout
b. Process
layout
c. Product
flow layout
Setiap jenis sistem produki memerlukan
proses perencanaan dan pengendalian yang berbeda. Setiap jenis sistem
manufaktur mempunyai kelebihan dan kekurangan. Perencanaan dan pengendalian produksi
bertujuan agar aktivitas produksi berjalan seefektif dan seefisien mungkin.
Sistem manufaktur mempunyai pengertian yang lebih luas daripada sistem
produksi.
1.5 MANAJEMEN OPERASI
Istilah
manajemen operasi muncul untuk memperluas pemahaman yang lebih luas tentang
proses produksi, di mana proses produksi yang dibahas tidak hanya yang
menghasilkan barang dan menimbulkan keuntungan saja, namun juga membahas proses
produksi yang menghasilkan jasa dan atau tidak menghasilkan keuntungan.
Manajemen
operasi penting, dikarenakan :
a. Sebagian
besar aktiva perusahaan umumnya tertanam dalam aktivitas operasi/produksi,
khususnya persediaan,
b. Sebagian
besar sumber daya manusia, berada dalam departemen operasi/produksi,
c. Kegiatan
operasional perusahaan merupakan kegiatan utama perusahaan.
Seiring dengan perkembangan teknologi,
saat ini telah banyak proses produksi dilakukan dengan bantuan aplikasi
komputer, diantaranya :
QSB
(Quantity System for Business), Lindo
dan Lingo for Windows, Sazam, Visual MRP II dll.
Proses Produksi
(Transformasi)
Merupakan kegiatan operasional atau
produksi secara singkat dapat dikatakan sebagai serangkaian kegiatan atau
proses untuk mengubah input menjadi output.
Beberapa
Pengertian dalam Manajemen Operasi
Produksi : Kegiatan yang dapat
menimbulkan tambahan manfaat atau
faedah
baru.
Barang : Output yang memiliki bentuk dan sifat kimia tertentu.
Jasa : Output yang tidak memiliki bentuk dan
sifat kimia tertentu.
Produktivitas : Perbandingan
antara hasil yang sebenarnya dengan hasil yang
seharusnya
terjadi.
Proses : Cara, metode serta
teknik tertentu.
Perencanaan Produk : Apa, Berapa, dan Bagaimana produk segera
yang akan dibuat.
Perencanaan Produksi : Apa, Berapa, dan Bagaimana produk segera
yang akan dibuat
pada
periode yang akan datang.
Routing : Urut-urutan proses produksi,
dibagi dalam Master Route Sheet
dan Route Sheet.
Skedul Produksi : Jadwal produksi, dibagi dalam Master Sechedule Sheet dan
Sechedule Sheet.
Dispatching : Perintah
kerja.
Bill of Material : Daftar dari seluruh bahan baku dan bahan lainnya yang
diperlukan
untuk memproduksi suatu produk (apa dan
berapa).
Job Lot Shop : Hanya
memproduksi atas dasar pesanan yang masuk.
Mass Prod : Produksi
untuk pasar/massa.
Luas Produksi : Kapasitas
terpakai/yang dipergunakan untuk produksi dalam
periode
tertentu (fleksibel).
Luas Perusahaan : Kapasitas terpasang untuk produksi dalam periode
tertentu
(tetap).
Ruang Lingkup Manajemen Operasional
Secara singkat meliputi tiga aktivitas
besar, yakni perencanaan sistem produksi, pengendalian produksi, dan sistem
informasi produksi.
Download File ini Selengkapnya dibawah ini :
Part 1
Part 2
Part 3
Judul: TUGAS RESUME MANAJEMEN INDUSTRI “RINGKASAN BAB 1 (PROSES TRANSFORMASI INDUSTRI) DAN BAB 2 (PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN QFD) MATERI MANAJEMEN INDUSTRI”
Ditulis Oleh Handi
Berikanlah saran dan kritik atas artikel ini. Salam blogger, Terima kasih
Post a Comment