FAKULTAS
TEKNIK UNNES SEMARANG
|
|||
Laboraturium Elektro
|
Generator DC Penguat Terpisah (Tersendiri)
|
Smt :3
|
Praktikum ke :1
|
Jurusan : Teknik Elektro
|
Waktu : 2 SKS
|
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengetahui
sifat dasar generator DC penguat tersendiri
Prinsip
kerja generator DC berdasarkan pada kaidah tangan kanan. Sepasang magnet
permanen utara-selatan menghasilkan garis medan magnet Ф, kawat penghantar di
atas telapak tangan kanan ditembus garis medan magnet Ф. Jika kawat digerakkan
ke arah ibu jari, maka dalam kawat dihasilkan arus listrik I yang searah dengan
keempat arah jari tangan gambar-6.5. Bagaimana kalau posisi utara-selatan
magnet permanen dibalik ? Ke mana arah arah arus listrik induksi yang
dihasilkan ?
Percobaan secara sederhana dapat dilakukan dengan
menggunakan sepasang magnet permanen berbentuk
U, sebatang kawat digantung dikedua sisi ujungnya, pada ujung kawat
dipasangkan Voltmeter gambar-6.6. Batang
kawat digerakkan ke arah panah, pada kawat dihasilkan ggl induksi dengan
tegangan yang terukur pada Voltmeter.
Besarnya
ggl induksi yang dibangkitkan
ui
= B.L.v.z Volt
ui
= Tegangan induksi pada kawat, V
B
= Kerapatan medan magnet, Tesla
L
= Panjang kawat efektif, meter
v
= Kecepatan gerak, m/detik
z
= Jumlah belitan kawat
Belitan kawat generator berbentuk silinder dan
beberapa kawat dibelitkan selanjutnya disebut belitan rotor atau belitan
jangkar. Kedudukan I, ketika rotor digerakkan serah jarum jam, kawat 1 tanda
silang (menjauhi kita), kawat 2 tanda titik (mendekati kita) ggl induksi
maksimum. Posisi II kawat 1 dan kawat 2 berada pada garis netral ggl induksi
sama dengan nol. Posisi III kawat kebalikan posisi I dan ggl induksi tetap
maksimum gambar-6.7.
Posisi ini terjadi berulang-ulang selama rotor
diputar pada porosnya, dan ggl induksi yang dihasilkan maksimum, kemudian ggl
induksi menjadi nol, berikutnya ggl induksi menjadi maksimum terjadi berulang
secara bergantian.
GGL induksi yang dihasilkan dari belitan rotor
gambar-6.7dapat menghasilkan dua jenis listrik yang berbeda, yaitu listrik AC
dan listrik DC. Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slipring berupa dua cincin gambar-6.8a, maka dihasilkan listrik AC
berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan komutatorsatu
cincin gambar-6.8b dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik DC dengan dua
gelombang positif.
Mesin DC dikembangkan rotornya memiliki banyak
belitan dan komutator memiliki beberapa
segmen. Rotor memiliki empat belitan dan komutator empat segmen, sikat arang
dua buah, akan menghasilkan ggl induksi dengan empat buah buah gelombang untuk
setiap putaran rotornya gambar 6.9.Tegangan DC yang memiliki empat empat
puncak.
Medan magnet yang sebelumnya adalah magnet permanen
diganti menjadi elektromagnet, sehingga kuat medan magnet bisa diatur oleh
besarnya arus penguatan medan magnet.
Belitan rotor dikembangkan menjadi belitan yang memiliki empat cabang,
komutator empat segmen dan sikat arang dua buah. Tegangan yang dihasilkan
penjumlahan dari belitan 1-2 dan belitan 3-4 gambar 6. 10. Dalam perkembangan
berikutnya generator DC dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1.
Generator penguat terpisah
2.
Generator belitan Shunt
3.
Generator belitan Kompoundd
Generator
penguat terpisah
Jenis
generator penguat terpisah ada dua jenis
1)
penguat elektromagnetik gambar-6.11a2) magnet permanen gambar-6.11b. Penguat
elektromagnetik melalui belitan F1-F2 diberi
sumber
listrik DC dari luar misalnya dengan baterai, dengan mengatur besarnya arus
eksitasi Ie, maka tegangan terminal rotor A1–A2 dapat dikendalikan. Generator
penguat terpisah dipakai dalam pemakaian khusus, misalnya pada Main Generator
Lok Diesel Elektrik CC 201/CC203.
Penguat
dengan magnet permanen tegangan keluaran generator terminal rotor A1-A2
konstan. Karakteristik tegangan U relatif konstan dan tegangan akan menurun
sedikit ketika arus beban I dinaikkan mendekati harga nominalnya gambar 6.12.
C. ALAT DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN
1. Alat
-
Generator DC 1 buah
-
Multimeter 1 buah
-
Catu Daya DC 1 buah
-
Tachometer 1 buah
-
Amperemeter 1 buah
-
Voltmeter 1 buah
2. Bahan
-
Lilitan 1
buah
-
Kapasitor 1 buah
-
Lampu 12 Volt 2 buah
-
Kabel Penghubung secukupnya
D. LANGKAH KERJA
1. PENGUJIAN
TANPA BEBAN
Gambar
rangkaian :
Petunjuk
Kerja
Peubah
If dengan langkah :
a. Terminal
tidak disambung dengan beban
b. Generator
diputar dengan kecepatan penuh
c. Atur
If mulai dari 0 ; 100 ; 120 ; 140 ; 160 ; 180 ; 200 ; 220 ; 240 ;
bertahap
d. Ukur
tegangan terminal dan catat pada lembar data 1
Peubah
n, dengan langkah :
a. Pengujian
tanpa beban peubah n (putaran)
b. Tetapkan
If pada nilai 25 mA (tegangan jenuh)
c. Atur
n mulai dari 0 bertahap hingga tegangan jenuh
2. PENGUJIAN
BERBEBAN
Pengaturan
pada If, dengan langkah :
a. Terminal
disambung beban
b. Pasang
amperemeter pada bagian beban
c. Putar
generator sampai putaran penuh
d. Atur
If dari 0 ; 320 ; 340 ; 360 ; 380 ; 400 ; 400 ; 400 ; 400 bertahap
hingga memperoleh besar tegangan 24 Volt
e. Ukur
If, V dan IL catat pada lembar data 2
Pengaturan
n (putaran), dengan langkah
a.
Terminal disambung beban
b.
Pasang amperemeter pada bagian beban
c.
Atur If dari 0 ; 320 ; 340 ; 360 ; 380 ;
400 ; 400 ; 400 ; 400 bertahap hingga memperoleh besar tegangan 24 Volt
d.
Atur putaran generator sampai putaran
penuh
e.
Ukur If, V, IL dan n catat pada lembar
data 2
f.
Pada saat beban penuh sakelar dilepas,
ukur dan catat tegangan
E. DATA HASIL PERCOBAAN
LEMBAR DATA 1
1.
Tanpa beban
Peubah If
|
Peubah n (rpm)
|
|||||
No.
|
If (A)
|
V (Volt)
|
Rpm
|
N (rpm)
|
V (volt)
|
If
|
1
|
0
|
0
|
(tetap)
|
0
|
0
|
(tetap)
|
2
|
100
|
34
|
1922
|
176,5
|
4
|
100
|
3
|
120
|
41
|
1922
|
292,4
|
6
|
100
|
4
|
140
|
49
|
1922
|
429
|
8
|
100
|
5
|
160
|
56
|
1922
|
603,5
|
11
|
100
|
6
|
180
|
64
|
1922
|
725
|
12
|
100
|
7
|
200
|
70
|
1922
|
980
|
18
|
100
|
8
|
220
|
76
|
1922
|
1208
|
22
|
100
|
9
|
240
|
80
|
1922
|
1352
|
24
|
100
|
10
|
260
|
86
|
1922
|
1522
|
28
|
100
|
2.
Berbeban Beban
Peubah If
|
Peubah n (rpm)
|
|||||
No.
|
If (A)
|
V (Volt)
|
Rpm
|
N (rpm)
|
V (volt)
|
If
|
1
|
0
|
0
|
(tetap)
|
0
|
0
|
(tetap)
|
2
|
320
|
5
|
536
|
138
|
3,6
|
240
|
3
|
340
|
8,4
|
536
|
157,5
|
4,2
|
260
|
4
|
360
|
10
|
536
|
199
|
5,5
|
300
|
5
|
380
|
12
|
536
|
218
|
6,3
|
320
|
6
|
400
|
14
|
536
|
262
|
7,6
|
340
|
7
|
400
|
14,5
|
536
|
317
|
10
|
360
|
8
|
400
|
15
|
536
|
391
|
12
|
380
|
9
|
400
|
16
|
536
|
515
|
16,5
|
400
|
10
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Keterangan :
Kolom
nomer 10 kosong dikarenakan beban (lampu bohlam) tidak diperbolehkan untuk
terlalu terang (tidak boleh lebih dari 24 V) karena dikhawatirkan lampu bohlam
akan putus. Karena pada saat paktik di kondisi 16 V kami melihat nyala lampu
sudah sangat terang, jadi kami memutuskan untuk tidak melanjutkan praktik
selanjutnya untuk mengisi kolom nomor 10 untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan.
F. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
a. Berdasarkan
hasil pengamatan pada tabel 1 diperoleh nilai Ir yang semakin tinggi, maka Volt
atau tegangan juga akan tinggi walaupun
nilai rpm tetap dan sebaliknya jika arus konstan namun nilai rpm dirubah
rubah maka tegangan juga akan berubah sesuai perubahan rpm.
b. Berdasarkan
hasil pengamatan pada tabel 4 diperoleh nilai Ir peubah yang semakin tinggi,
maka nilai tegangan pada beban berupa lampu juga akan semakin tinggi dengan
catatan rpmnya konstan dan sebaliknya jika Ir konstan namun rpm dirubah rubah
tegangan beban lampu juga akan naik
mengikuti perubahan rpm.
G. KESIMPULAN
Dari
hasil pengukuran yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa besarnya arus yang
mengalir berbanding lurus dengan besarnya tegangan,semakin besar arus yang
dihasilkan,semakin besar pula tegangan yang dihasilkan pada pengukuran dengan
putaran motor konstan. Lalu, besarnya putaran motor berbanding lurus dengan
besarnya tegangan, semakin tinggi putaran motor semakin tinggi pula tegangan
yang dihasilkan pada pengukuran dengan arus konstan.
H.
JAWABAN
TUGAS
1. Apa
keuntungan penguatan terpisah ?
Ø Arus
medan yang dibutuhkan merupakan bagian yang sangat kecil dari arus armatur
ukuran sekitar 1-3% pada generator umumnya sejumlah kecil daya pada rangkaian
medan dapat mengatur daya yang relatif besar pada rangkaian armaturnya.
Ø Tegangan
armatur dapat diatur dalam rentang yang lebar serta lilitan medan dari
generator dapat diatur melalui 3 cara yaitu seri, shunt, dan kompon.
2. Berapa
besar regulasi tegangan ?
Dengan arus tetap
sebesar 0,10 ampere.
Ø Pada
saat putaran motor sebesar 176.5 rpm tegangan yang dihasilkan adalah 0 volt.
Ø Pada
saat putaran motor sebesar 292.5 rpm tegangan yang dihasilkan adalah 6 volt.
Ø Pada
saat putaran motor sebesar 429 rpm tegangan yang dihasilkan adalah 8 volt.
Ø Pada
saat putaran motor sebesar 603.5 rpm tegangan yang dihasilkan adalah 11 volt.
Ø Pada
saat putaran motor sebesar 725 rpm tegangan yang dihasilkan adalah 12 volt.
Ø Pada
saat putaran motor sebesar 980 rpm tegangan yang dihasilkan adalah 18 volt.
Ø Pada
saat putaran motor sebesar 1208 rpm tegangan yang dihasilkan adalah 22 volt.
Ø Pada
saat putaran motor sebesar 1352 rpm tegangan yang dihasilkan adalah 24 volt.
3. Berapakah
daya keluar jangkar ?
Dengan putaran motor
tetap sebesar 1922 rpm.
Ø Pada
saat tegangan yang diberikan sebesar 34 volt menghasilkan arus sebesar 0,10
ampere, sehingga daya yang dihasilkan adalah 3.4 watt.
Ø Pada
saat tegangan yang diberikan sebesar 41 volt menghasilkan arus sebesar 0.12
ampere, sehingga daya yang dihasilkan adalah 4.92 watt.
Ø Pada
saat tegangan yang diberikan sebesar 49 volt menghasilkan arus sebesar 0.14
ampere, sehingga daya yang dihasilkan adalah 6.86 watt.
Ø Pada
saat tegangan yang diberikan sebesar 56 volt menghasilkan arus sebesar 0.16
ampere, sehingga daya yang dihasilkan adalah 8.96 watt.
Ø Pada
saat tegangan yang diberikan sebesar 64 volt menghasilkan arus sebesar 0.18
ampere, sehingga daya yang dihasilkan adalah 11.52 watt.
Ø Pada
saat tegangan yang diberikan sebesar 70 volt menghasilkan arus sebesar 0.2
ampere, sehingga daya yang dihasilkan adalah 14 watt.
Ø Pada
saat tegangan yang diberikan sebesar 76 volt menghasilkan arus sebesar 0,22
ampere, sehingga daya yang dihasilkan adalah 16.72 watt.
Ø Pada
saat tegangan yang diberikan sebesar 80 volt menghasilkan arus sebesar 0,24
ampere, sehingga daya yang dihasilkan adalah 19.2 watt.
Ø Pada
saat tegangan yang diberikan sebesar 86 volt menghasilkan arus sebesar 0,26
ampere, sehingga daya yang dihasilkan adalah 22.36 watt.
Download tulisan ini secara lengkap dan gratis dengan klik DISINI
Download tulisan ini secara lengkap dan gratis dengan klik DISINI
Judul: Generator DC Penguat Terpisah (Tersendiri)
Ditulis Oleh Handi
Berikanlah saran dan kritik atas artikel ini. Salam blogger, Terima kasih
Post a Comment