Download Materi Kebijakan Pemantauan Emisi Tidak Bergerak

 


Kebijakan Pemantauan Emisi Tidak Bergerak

M. Denny Silaban

DIREKTORAT PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

DITJEN PENGENDALIAN PENCEMARAN  DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


Outline

Peraturan Perundangan PPU

Manajemen Pengelolaan Emisi

SIMPEL

SISPEK


Download Materi ini selengkapnya DISINI

Download Materi PEMANTAUAN KUALITAS AIR LIMBAH SECARA TERUS MENERUS & DALAM JARINGAN BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

 


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

REPUBLIK INDONESIA

PEMANTAUAN KUALITAS AIR LIMBAH 

SECARA TERUS MENERUS & DALAM JARINGAN 

BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

LUCKMI PURWANDARI

Direktur Pengendalian Pencemaran Air

DIREKTORAT  PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

DITJEN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN 

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN  REPUBLIK INDONESIA


DASAR PERTIMBANGAN PENYUSUNAN

PERMEN LHK NOMOR 93 TAHUN 2018 

PERTIMBANGAN FILOSOFIS

PASAL 68 UU NO. 32 TAHUN 2009

tentang Perlindungan dan

Pengelolaan LH, setiap orang

yang melakukan usaha

dan/kegiatan wajib memberikan

informasi terkait dengan

perlindungan dan pengelolaan LH

secara benar, akurat dan terbuka. 

Serta mentaati ketentuan baku

mutu lingkungan. Bahwa untuk

memperoleh informasi yang

terkait dengan perlindungan dan

pengelolaan LH secara benar,

akurat dan terbuka, perlu

dilakukan pemantauan kualitas

air limbah secara terus menerus

dan dalam jaringan.

PERTIMBANGAN TEKNIS

➢ Jumlah tenaga pengawas (PPLH)

terbatas di pusat maupun di daerah

sehingga tidak sebanding antara

jumlah pengawas dan kegiatan yang

diawasi

➢ Ketersediaan data yang terbatas

untuk pengambilan keputusan

➢ Situasi dan kondisi yg tidak

memungkinkan untuk melakukan

sampling dan analisa sample

➢ Potensi terjadinya human error 

dalam sampling, penyimpanan

sample, dan analisa laboratrorium


Download Materi ini selengkapnya DISINI



Download Materi EMISSION ONLINE MONITORING

 


MISSION ONLINE

MONITORING

Moch Syarif Romadhon, S.Si, M.Sc.

D.Phil Candidate in Physics, 

Atmospheric Oceanic and Planetary Physics,

University of Oxford.


Sedikit tentang riset yang saya telah

dan sedang saya kerjakan

■ Pengembangan instrument pengukuran gas NO

dengan metode Differential Optical

Absorption Spectroscopy.

2

■ Penelitian tentang karakteristik panjang gelombang blue laser diode sebagai fungsi

dari temperature dan arus injeksi.

■ Pengembangan instrument untuk pengukuran ukuran dan refraktif index particle.

Keyword: Optical particle counter.

Saya tertarik dalam pengembangan instrument pengukuran gas dan partikel dengan

orientasi : 

“ harga murah dan akurasi terukur ‘.


Download Materi ini selengkapnya DISINI

Download Materi Perkembangan Online Monitoring pada Air Limbah

 


Perkembangan Online Monitoring pada Air Limbah


Why Automatic Online Monitoring is a Good Solution?

1. To save money and save time (less people are needed to control

process or pollution)

2. More real information is available for process control and for

reporting (on-line monitoring gives possibility to know

continuously, what is really happening)

3. Possibility to avoid environmental accidents and problems à

Early Warning System

4. Possibility to adjust and optimize the process àBig savings!

5. Monitor process and pollution everywhere, where is the need (no

need to worry about electricity and communication cables)

6. Monitoring is possible all year around – extreme heat or coldness

are not making any problems

7. The data is sent to automation system àvery pleasant and fast

system


Download Materi ini selengkapnya DISINI

Download Materi Problematika Sampah Plastik dan Kebijakan Pengelolaannya

 


KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI

REPUBLIK INDONESIA

Problematika Sampah Plastik dan Kebijakan Pengelolaannya

Moch. Saleh Nugrahadi

Asisten Deputi Pengelolaan DAS dan Konservasi Sumber Daya Alam


Outline

Permasalahan dan Tantangan Pengelolaan Sampah di Laut

Perpres 83/2018 Penanganan Sampah Laut

National Baseline for Plastic Leakage

Kegiatan Penanganan Sampah Plastik

Kemitraan Penanganan Sampah Plastik: NPAP

Penutup


Download Materi ini selengkapnya DISINI

Download Materi Pemanfaatan Penginderaan Jauh untuk Pemantauan Kualitas Perairan

 


Pemanfaatan Penginderaan Jauh untuk Pemantauan Kualitas Perairan

Syarif Budhiman, S.Pi, M.Sc

Koordinator Bidang Program dan Fasilitas / Peneliti Ahli Madya

Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional 


Outline Presentasi

Penginderaan Jauh

Interaksi Cahaya Pada Kolom Air

Pemantauan Kualitas Perairan


Penginderaan Jauh

Penginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang obyek,

daerah, atau fenomena dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan

alat tanpa kontak langsung terhadap obyek, daerah, atau fenomena yang dikaji.

Lillesand dan Kiefer (1979)


Download Materi ini selengkapnya DISINI

Download Materi TEMUAN PEKERJA ANAK DI LINGKUNGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT SKALA KECIL (SMALLHOLDER) Mochammad Wahyu Ghani

 


KEHADIRAN DAN PERKEMBANGAN

PERKEBUNAN KELAPA SAWIT RAKYAT 

DESA SEBERU

Masyarakat umumnya mengandalkan tanaman

komoditas karet sebagai penopang

perekonomian, namun dalam Sepuluh tahun

terakhir sebagian besar masyarakat beralih

menjadi pekebun kelapa sawit.

Hadirnya PT. Riau Agrotama Plantation (PT RAP),

turut andil dalam beralihnya fungsi lahan

masyarakat yang dahulunya didominasi karet

dan ladang menjadi kebun sawit.

Jatuhnya harga karet (2008 & 2016) juga

membuat beralihnya masyarakat dari tanaman

karet ke tanaman sawit.


PEKERJA ANAK PUTUS SEKOLAH

ALASAN :

Inisial AA, Usia 17 tahun. Berhenti sekolah ketika

umur 16 tahun. Alasan utama karena ingin

membantu ayahnya yang menderita stroke

ringan. Selain itu jarak sekolahnya yang dirasa

cukup jauh semakin membuat sulit untuk

mengatur waktu dan bekerja.

Inisial CP, Usia 15 tahun. Berhenti sekolah ketika

baru seminggu belajar di kelas 1 SMP. Alasan

utamanya karena sudah tidak mampu

mengikuti pelajaran.

Inisial N, Usia 15 tahun. Berhenti sekolah ketika

menginjak 1 bulan kelas 1 SMP. Alasan utamanya

karena sering sakit kepala dan dirawat di RS.

Uniknya, dia tetap sering ikut bekerja

membantu ayahnya di kebun padahal memiliki

riwayat penyakit.


Download Materi ini selengkapnya DISINI

Download Materi Integrasi Hak Anak dalam Konsep Ketahanan Keluarga Petani Sawit Lukita Setiyarso, Partnership Officer – specialist for Child Rights & Business

 


Keluarga tangguh &

layak anak, adalah

keluarga yang:

- memenuhi kebutuhan dan 

hak dasar anak (& anggota

keluarganya)

- memberikan ruang untuk

anaknya bertumbuh & 

berkembang

- memberikan ruang untuk

anak berpartisipasi aktif

- memberikan Perlindungan

kepada anak-anaknya

sehingga tercipta kondisi

yang aman dan nyaman


Download Materi ini Selengkapnya DISINI

Download Materi Literasi Informasi untuk Kesejahteraan di Era Digital - Dani Akhyar - Praktisi Komunikasi

 


Literasi informasi, seperti yang didefinisikan

oleh American Library Association (ALA), 

merupakan kemampuan seorang individu

untuk mengenali kapan informasi tersebut

dibutuhkan serta untuk menemukan,

mengevaluasi, efektif menggunakan dan

mengkomunikasikan informasi dalam

berbagai format


Menurut Chartered Institute of Library and

Information Professionals (CILIP), literasi

informasi adalah kemampuan berpikir

secara kritis dan menarik penilaian secara

berimbang terhadap seluruh informasi yang

ditemukan dan digunakan.


Download Materi ini Selengkapnya DISINI

Download Materi MENULIS KREATIF SEJAHTERA A.Fuadi  



MENULIS KREATIF SEJAHTERA

A.  F u a d i 

MODAL: PENA, KERTAS, HATI

MODAL  SEDERHANA

TAPI  EF EK YANG L UAR BI ASA

MENEMBUS RUANG WAKTU


PRODUK TULISAN

SEBUAH KONTEN FLEKSI BEL

Bisa hanya tinggal di laptop

Bisa hidup dan membesar di luar sana

Bisa berseri. Ada 3 buku saya yang berseri

Content creation


IP: INTELLECTUAL PROPERTY

LEBI H DARI  SEKEDAR BUKU

Karakter Seperti Disney atau Marvel

Tidak ada batas waktu dan geografis


URUNAN TULISAN SEBAGAI IP 

F I L M L AYAR L EBAR

Negeri 5 Menara diangkat jadi film layar lebar 2012

SERI AL

N5M menjadi webseries 30 episod di Maxstream 2019

MUSI K

Sound track

ANI MASI

Dalam proses

KOMI K

Dalam proses

MERCHANDI SE

Kaos, pin dll


PELUANG?

GO INTERNATIONAL

Film, musik, buku.

Seperti Korea, Mandarin dan Spanyol

Contohnya: K-POP, CLOY, Dora dll

PANDEMI = GO ONL I NE

Distribusi karya dalam berbagai bentuk semakin mudah

PENDI DI KAN DAN EVENT

Kelas menulis Writing from the Heart

Mentoring dan coaching

Speaking engagement


Donwload Materi ini selengkapnya DISINI

Download Materi Kekuatan Seorang Penulis Oleh : Nathania Luvena Lais

 


“Kenapa mau jadi penulis?”

“Kenapa impian kamu ingin jadi penulis? Kenapa tidak menjadi...”

"Seorang penulis bisa apa?”


Nathania Luvena Lais

(Vena)

17 tahun

SMAN 8 Kota Tangerang

KENAPA MENULIS?

Menuangkan apa yang ada di imaji.
Menyampaikan pikiran/suara hati lewat tulisan.
Hal sederhana + kata-kata seorang penulis = lebih bermakna.

DENGAN MENULIS :

Menginspirasi dan menjadi penggerak


Bahagia itu :
Karya kita sampai ke hati para pembaca.

Bangga itu :
Karya kita menginspirasi pembaca.



Download materi ini selengkapnya DISINI

DIKTAT SISTEM MIKROPROSESOR

 

 

DIKTAT

 

SISTEM MIKROPROSESOR

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DISUSUN OLEH:

 

 

 

IRWAN KURNIAWAN, ST

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

POLITEKNIK JAMBI

2012


 

 

BAB I Pengenalan Mikroprosesor

 

 

 

1.   Perkembangan Mikroprosesor

 

Mikroprosessor dapat dikelompokkan menurut teknologi yang dipergunakan, menurut jumlah bit data, menurut struktur atau menurut kemampuan/karakteristik  mikroprosessor dan menurut  fungsi  dari mikroprosessor  itu sendiri.  Berdasarkan  jumlah  bit data (Word  Size) pada  waktu  ini telah  terdapat  banyak  macam  mirkoprosessor,  mulai  dari mikroprosessor

1bit, 4bit, 8 bit. 16 bit, 32 bit dan 64 bit. Selain itu mirkoprosessor  dapat pula dikelompokan menurut fungsi dan integrasisnya adalah sebagai berikut:

Mikroprosessor Monolotik (Chip Tunggal)

Mikrokomputer chip tunggal (One chip Mircocomputer) Mikroprosessor (atau Prosessor) Bit Slice

 

1.1 Mikroprosessor 4 bit

Mikroprosessor  intel 4004 merupakan mirkroprosessor  pertama yang diperkenalkan pada  tahun  1971.  Mikroprosessor   tersebut  memperguanakan   teknologi  PMOS. Selain  itu  telah  dikembangkan   pula  beberapa   buah  mirkoprosessor   4  dengan teknologi yang sama dan dengan teknologi yang lain. Alasan disebut mikroprosessor

4 bit adalah karena mikroprosessor ini hanya mampuh mengolah data 4 bit.

 

1.2 Mikroprosesor 8 bit

Mikroprosessor 8 bit merupakan mikroprosessor standard yang memperguanakan teknologi PMOS atau NMOS dan umumnya berupa mikroprosessor monolitik. Mikroprosessor ini diperkenalkan pada tahun 1975. sifat khusus mirkoprosessor ini adalah : Harga Murah, dengan kepadatan komponen sangat tinggi, daya yang cukup rendah tetapi dengan kecepatan yang relatif rendah pula. Beberapa contoh diantaranya adalah : Motorola 6800, 6809, Intel 8080, 8085 dan Zilog Z-80 yang semuanya mempergunakan Teknologi NMOS.

 

1.3 Mikroprosesor 16 bit

Pada mikroprosesor  16 bit, bagian ALU (Arithmetic  Logic Unit), register dalam dan sebagian  besar  intruksinya  dirancang  untuk  dapat  berkeja  dengan  binary  words sebesar 16. mikroprosessor ini makin populer dan terlihat mulai menggeser mikroprosessor   8   bit   dalam   kedudukannya   sebagai   mikroprosessor   standard. Beberapa  jenis  mikroprosessor  16  bit  yang  cukup  dikenal  adalah  :  8086,  8088,

80186, 80188, 80286, 80288 (intel), Motorola MC68000, Zilog Z8000 dan Texas Instruments 9900. Mikroprosessor 8086 mempunyai bus data 16 bit, sehingga dapat menulis  atau membaca  data ke/dari memori  atau port input/output  sebesar  16 bit atau 8 bit setiap saat, mikroprosessor  ini mempunyai  bus alamat 20 bit, sehingga dapat mengalamati sebanyak 220 = 1,048,57626 lokasi memori.

 

1.4 Mikroprosesor 32 bit

Dengan  Perkembangan  yang  pesat  dalam  teknologi  rangkaian  terintegrasi  jenis VLSI, maka teknologi mikroprosessor  berkembang  pula dalam arah jumlah bit data yang makin meningkat disamping peningkatan dalam segi kemampuan lainya. Pada sekitar  tahun  1984/1985  telah  diperkenalkan  mikroprosessor  32  bit,  yang  dapar bekerja  dengan  memori  dalam  orde  Mega  byte.  Contohnya  NS32032,  Motorola

68020, Western Electric WE32000.


 

 

1.5 Mikroprosesor 64 bit

Mikroprosessor  ini diperkenalkan  pada tahun 2002 pertamakali Oleh AMD. Dengan menggunakan mikroprosessor  64 bit dapat bekerja dengan memori dalam orde giga byte   bahkan   sampai   tera   byte.   Mikroprosessor   ini   dikenal   dengan   sebutan prosessor64.  Kemampuan  mikroprosessor  64  bit  dapat  mengolah  gambar  dalam bentuk tiga dimensi.

 

 

2.   Pengertian Umum

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 
Gambar 1.1 Diagram Skematik Arsitektur Komputer

 

2.1.  Mikroprosessor

     Mikroprosessor adalah Central Processing Unit dari sebuah computer, tanpa memori, I/O unit, dan peripheral yang dibutuhkan oleh suatu system lengkap. Sebagai contoh 8088  dan   80x86   adalah   suatu   mikroprosessor   yang membutuhkan   perangkat pendukung berupa RAM, ROM dan I/O unit.

 

     Bila sebuah mikroprosessor dikombinasikan (CPU) dengan memori dan I/O unit dapat juga dilakukan dalam level chip yang menghasilkan single chip mikrokomputer (SCM) untuk membedakannya  dengan mikrokomputer.  Untuk selanjutnya  karena fungsinya SCM dapat disebut mikrokontroller.

-    Pada sistem komputer mikroprosesor memiliki 3 tugas utama:

1.   Mentransfer data antara mikrorprosesor sendiri dan memori atau sistem I/O

2.   Menjalankan operasi aritmatika atau operasi logika

3.   Menentukan aliran program melelaui keputusan sederhana

 

 

2.2.  CPU (Central Prossesing Unit)

       Unit  Pengelola  pusat  (CPU)  terdiri  atas  dua  bagian,  yaitu  unit  pengendali (Control  Unit)     serta    aritmatika     dan    logika    (ALU).    Fungsi    utama    unit pengendali   adalah mengambil,   mengkode,   dan   melaksanakan   urutan   intruksi sebuah    program    yang  tersimpan   dalam   memori.  Unit  pengendali  mengatur urutan  operasi  seluruh  system. Unit   juga   menghasilkan   dan   mengatur   sinyal pengendali    yang    diperlukan    untuk  menyerempakkan  operasi,  juga  aliran  dan intruksi program.

      Unit  Pengontrol   mengendalikan   aliran  informasi   pada  bus  data  dan  bus

alamat, dilanjutkan   dengan   menafsirkan   dan   mengatur   sinyal   yang   terdapat pada   bus pengendali.   Unit   aritmatika   dan   logika   melaksanakan   pengelohan data    secara  aritmatika  (aljabar)  dan secara  logika  (fungsi  OR,  NOT,  AND,  dan XOR).


 

 

2.3.  Bus

 

Bus  adalah  kumpulan  jalur  yang  menghubungkan  ketiga  komponen  di  atas.  Bus dapat dianalogikan  sebagai jalan umum di muka rumah kita yang dapat kita lewati jika  hendak  menuju  rumah  tetangga,  kantor,  dsb.  Bedanya,  di jalan  umum  pada suatu   waktu   bisa   terdapat   banyak   orang   atau   kendaraan   yang   melewatinya; sedangkan untuk bus, pada suatu saat hanya bisa ada satu keadaan (biner) untuk setiap jalurnya. Dengan kata lain, ada banyak komponen yang terhubung ke bus, tapi hanya  sebuah  komponen  yang  akan  mengisi  bus  tersebut  pada  suatu  saat.  Bus dalam sistem komputer dibagi menjadi 3 kelompok:

Bus  alamat   (address  bus),  yang  digunakan  oleh  mikroprosesor  untuk  mengirim informasi  alamat  memori  atau port I/O yang  akan dihubungi  olehnya.  Ukuran  bus alamat menentukan berapa kapasitas memori yang ada, misalnya ukuran bus alamat

16


16 bit (16 jalur  alamat)  akan  mampu  mengalamati  2


atau  65536  (64 kb) lokasi


memori. Perhatikan arah panah ke dan dari bus alamat pada Gambar 1.1

 

Bus  data  (data  bus),  yang  digunakan  untuk  lewatnya  data  dari  dan  ke  masing- masing komponen di atas. Bus data mempunyai ukuran tertentu misalnya 8, 16, atau

32 jalur. Ukuran ini tidak harus sama dengan ukuran data pada setiap lokasi memori.

Misalnya apabila berukuran memori adalah 8 bit, maka dengan bus data 32 bit akan dapat memindahkan 4 data (menulis/membaca 4 lokasi memori) sekaligus.

 

Bus kendali  (control bus), yang berisi jalur-jalur untuk keperluan pengiriman sinyal kendali antar komponen, misalnya sinyal yang menandakan isyarat untuk membaca, atau  menulis,  pemilihan  memori  atau  port,  interupsi,  dll.  Isyarat-isyarat  ini  yang kemudian   menentukan   aksi   apa   yang   harus   dilakukan   oleh   masing-masing komponen.

 

 

2.4.  Memori

           Suatu      sistem      mikroprossesor/mikrokontroller      maupun       komputer memerlukan memori untuk tempat menyimpan program/data.

         Ada   beberapa   tingkatan   memori,   diantaranya   adalah   register   internal, memori utama, dan memori massal, register internal adalah memori di dalam ALU. Waktu akses  register  sangat  cepat  umumnya  kurang  dari  100ns.  Memori  utama adalah memori   suatu   system.   Ukurannya   berkisar   antara   4   Kbyte   sampai

64Kbyte. Waktu akses lebih lambat dibandingkan register internal, yaitu antara 200

sampai  1000ns.  Memori  massal  dipakai  untuk  menyimpan  berkapasitas  tinggi, biasanya berbentuk disket, pita magnetic, atauk kaset.

 

2.5.  RAM

     RAM (Random  Acces Memory)  adalah memori yang dapat dibaca atau ditulis. Data dalam RAM akan terhapus  (bersifat  Volatile)  bila catu daya dimatikan.  Oleh karena  sifat  RAM  yang  volalite  ini, maka  program  mikroprossesor/mikrokontroller tidak  tersimpan   dalam   RAM.  RAM  hanya  digunakan   untuk  menyimpan   data sementara,   yaitu  data  yang  tidak  begitu   vital  bila  hilang   akibat   aliran  daya terputus.

        Ada dua teknologi  yang dipakai  untuk membuat  RAM, yaitu RAM static dan RAM dinamik.  Dalam  RAM static,  satu bit infromasi  disimpan  dalam  sebuah  flip- flop. RAM static tidak memerlukan penyegar dan penangannanya tidak terlalu rumit. Isi  dari  RAM  tetap  tersimpan  selama  daya  diberikan.  Dua  contoh  RAM  static adalah

6116    dan 6264 yang masing-masing berkapasitas 2 kb dan 8 kb.


 

 

         RAM   dinamik   menyimpan   bit   informasi   sebagai   muatan.   Sel   memori elemeter   dibuat      dari     kapasitansi      gerbang      substrat      transistor      MOS. Keuntungan      RAM  dinamik     adalah     sel-sel   memori   lebih   kecil   sehingga memerlukan   tempat  yang  lebih  sempit,   sehingga  RAM  dinamik  menjadi  lebih kecil  dibandingkan   dengan  RAM static.  Contoh  RAM dinamik  adalah  4116  yang berkapasitas 16384 x 1 bit.

 

       Kerugian   menggunakan    RAM   dinamik   adalah   bertambahnya    kerumitan pada  papan   memori,   karena   diperlukan   rangkaian   untuk   proses   penyegaran (refresh). Proses penyegaran untuk kapasitor ini dilakukan setiap 1 atau 2 mili detik.

 

2.6.  ROM

        ROM  (Read  Only  Memory)  merupakan  memori  yang  hanya  dapat  dibaca. Data dalam    ROM    tidak    akan    terhapus    meskipun    catu    daya    diputuskan (bersifat  nonvolalite)    karena   sifatnya   yang   demikian,   ROM   digunakan   untuk menyimpan program.

      Ada   beberapa   tipe   ROM,   diantaranya   adalah   ROM,   PROM,   EPROM,

dan EEPROM,   ROM   adalah   memori   yang   sudah   deprogram   oleh   pabrik, PROM (Programable  Read  Only  Memori)  dapat  diprogram  oleh  pemakai,  tetapi hanya  sekali       program     saja     atau     yang     disebut     OTP     (One     Time Programmable), alternative lain   adalah menggunakan EPROM (Eraseable Programmable  Read Only  Memory),  yaitu  PROM  yang  dapat  diprogram  ulang. Isi  EPROM  dihapus  dengan    menggunakan    sinar    Ultra   Violer.    Isi   EPROM setelah   dihapus   akan berlogika   1.   pemograman   EPROM   adalah   mengubah logika   1   menjadi   0. EEPROM  (Electrical  Eraseable  Programmable  Read  Only Memory)   yaitu   PROM   yang   dapat   diprogram    ulang.   Isi   program   dihapus menggunakan  suatu tegangan listrik.

 

2.7.  Input/Output

      Untuk melakukan  hubungan  dengan  peranti diluar sistem, dibutuhkan  alat I/O (input/output). Sesuai dengan namanya, alat I/O dapat menerima data dari mikroprosessor/mikrokontroller.

       Ada  dua  macam  perantara  I/O  yang  dipakai,  yaitu  peranti  untuk  hubungan serial  (UART)  dan  piranti  untuk  hubungan  parallel  (PIO).  Pada  mikrokontroller MCS`51 kedua macam I/O tersebut sudah tersedia didalamnya.

         UART  adalah  perantara  serial  universal.  UART  (Universal  Asynchronous receiver transmitter)  yang merupakan  pengirim  penerima  tak serempak  universal. Kerja  UART  adalah  mengubah  masukan  parallel  menjadi  keluaran  serial.  UART adalah  mengubah   masukan   serial   menjadi   keluaran   parallel   dan   mengubah masukan parallel menjadi serial.

        PIO  (Paralel   Input   Output)   merupakan   perantara   untuk   hubungan   data dalam  format      parallel.     PIO    adalah     alat    yang    dapat    deprogram     dan menyediakan perantara masukan dan keluaran dasar untuk data parallel 8 bit.


 

 

BAB II

 

Sistem Bilangan dan Gerbang Logika

 

 

Sistem  bilangan  desimal  atau  denary,  yaitu  sistem  bilangan  dengan  basis  10,  yang mempunyai  10  buah  simbol  yaitu  0,1,2,...,9.  tetapi  sistem  ini  tidak  selalu  merupakan pilihan terbaik    untuk   setiap   aplikasi.    Sistem   biner   yang   lebih   sederhana    pilihan lebih   cocok digunakan  pada elektronika  digital. Sistem  biner merupakan  sistem bilangan berbasis  2 dan hanya  mempunyai  dua  simbol  yaitu  1  dan  0.  sistem  lain  yang  sering digunakan   adalah  sistem   bilangan   dengan   basis   8   atau  oktal  dan  sistem   bilangan dengan  basis  16  atau heksadesimal.

 

1.   Sistem Bilangan Desimal dan Biner

Dalam  sistem  denary,  yang  lebih  dikenal  dengan  sistem  bilangan  desimal,  nilai yang terdapat pada kolom ketiga pada tabel dibawah yaitu A disebut satuan, kolom kedua yaitu B disebut  puluhan,  C disebut  ratusan  dan  seterusnya.  Kolom  A,B,C menunjukkan  kenaikan pada eksponen dengan basis 10 yaitu 100  = 1, 101  = 10,

102 = 100.

Tabel 2.1 Tabel Ekponensial Bilangan Desimal

C

B

A

102

101

100

Ratusan

Puluhan

Satuan

 

Setiap  kolom  pada  sistem  bilangan  biner,  yaitu  sistem  bilangan  dengan  basis

2, menunjukkan eksponen dengan basis 2 yaitu 20  = 1, 21  = 2, 22  = 4 dan seterusnya. Setiap digit biner disebut bit, bit paling kanan disebut Least Significant Bit (LSB) dan bit paling kiri disebut Most Significant Bit (MSB).

Tabel. 2.2  Bilangan Biner

 

 

 

Desimal

Biner

C (4)

B (2)

A (1)

0

0

0

0

1

0

0

1

2

0

1

0

3

0

1

1

4

1

0

0

5

1

0

1

6

1

1

0

7

1

1

1

 

a.   Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Biner

Konversi  bilangan  desimal  ke biner  dapat  dilakukan  dengan  kombinasi  intuis dan metode   coba-coba   (trial  and   error).   Bilangan   desimal   yang   diketahui dipisah-pisahkan kedalam sejumlah bilangan pangkat dengan basis 2.


 

 

Tabel 2.3 Konversi Bilangan Desimal ke Biner

Bilangan

Desimal

Kolom Biner

Bilangan

Biner

25

24

23

22

21

20

15

0

0

1

1

1

1

001111

22

0

1

0

1

1

0

010110

45

1

0

1

1

0

1

101101

52

1

1

0

1

0

0

110100

 

Sebagai  Contoh  2210    nilainya  lebih  kecil  dari  25(=32),  maka  bit  0  akan d itempatkan  pada  kolom   tersebut.   Tetapi   22  lebih   besar   dari  24     (=16), sehingga  bit 1 ditempatkan  pada kolom  tersebut.  Sisanya  adalah  22 16 = 6 yang  lebih  besar  dari  22    (=  4)  sehingga   bit  1  ditempatkan  pada  kolom tersebut,  sehingga  sisanya  6 4 = 2 sisa  ini  akan  menghasilkan  bit 1  yang harus  dipasang  pada  kolom  21   (=  2)  dan  bit  0  ditempatkan  pada  kolom  20 (= 1) sehingga bilangan 2210 = 0101102.

 

Cara  lain  adalah  dengan  pembagian.  Bilangan  desimal  yang  akan  diubah secara  berturut-turut   dibagi  2,  dengan  memperhatikan   sisa  pembagiannya. Sisa  pembagian  akan bernilai   0   atau   1   yang   akan   membentuk   bilangan biner   dengan   sisa   yang   terakhir menunjukkan   MSBnya,   sebagai   Contoh


untuk   mengubah   52

10

berikut :

52/2 = 26 sisa 0, LSB

26/2 = 13 sisa 0

13/2 = 6 sisa 1

6/2 = 3 sisa 0

3/2 = 1 sisa 1

1/2 = 0 sisa 1, MSB


menjadi   bilangan   biner, diperlukan langkah-langkah


 

b.   Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal

Untuk  mengubah bilangan biner ke  dalam bilangan desimal  yaitu dengan menggunakan subskrip contoh mengubah bilangan biner 11102 ke dalam bilangan desimal.


1110   = 1 x 23

2


+ 1 x 22


+ 1 x 21


+ 0 x 2 1


= 8 + 4 + 2 + 0 = 1410

 

 

2.  Bilangan Heksadesimal

Bilangan heksadesimal,  sering disingkat dengan hex adalah bilangan dengan basis 16 dan mempunyai 16 simbol yang berbeda.

 

Tabel 2.4 Bilangan Hexadesimal ke Desimal

 

Heksadesimal

Desimal

0

0

1

1

2

2

3

3


 

 

4

4

5

5

6

6

7

7

8

8

9

9

A

10

B

11

C

12

D

13

E

14

F

15

 

 

Bilangan    yang   lebih   besar   dari   1510       memerlukan    lebih   dari   satu   digit hex.   Kolom heksadesimal  menunjukkan  eksponen  dengan basis 16, yaitu 160  =

1, 161  = 16, 162  = 256 dan seterusnya. Sebagai contoh 152B16 = ..........10

152B16  = (1 x 163) + (5 x 162) + (2 x 161) + (11 x 160)

= 1 x 4096 + 5 x 256 + 2 x 16 + 11 x 1

= 4096 + 1280 + 32 + 11

= 541910

 

 

Sebaliknya untuk mengubah bilangan desimal menjadi bilangan heksadesimal, dapat dilakukan dengan cara membagi bilangan desimal tersebut dengan 16. sebagai contoh untuk mengubah bilangan 340910 menjadi bilangan heksadesimal dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

3409/16 = 213 sisa 110 = 116 LSB

213/16 = 13 sisa 510 = 516

13/6 = 0 sisa 1310 = D16, MSB

sehingga 340910 = D5116

 

Konversi Bilangan Heksadesimal ke Biner

Setiap  digit  pada  bilangan  heksadesimal  dapat  disajikan  dengan  empat buah  bit seperti terlihat pada tabel dibawah ini:

 

 

Tabel 2.5 Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan biner

Heksadesimal

Biner

0

0000

1

0001

2

0010

3

0011

4

0100

5

0101

6

0110

7

0111

8

1000

9

1001

A

1010

B

1011

C

1100


 

 

D

1101

E

1110

F

1111

 

untuk mengubah  bilangan heksadesimal  menjadi bilangan biner, setiap digit dari bilangan heksadesimal  diubah secara terpisah ke dalam empat bit bilangan biner.  Sebagai  contoh

2A5C16 dapat diubah ke bilangan biner sebagai berikut :

 

 

216 =0010, MSB A16 = 1010

516 = 0101

C16 = 1100, LSB

 

sehingga bilangan heksadesimal 2A5C akan diubah menjadi bilangan biner

0010 1010 0101 1100.

 

Sebaliknya  bilangan  biner  dapat  diubah  menjadi  bilangan  heksadesimal  dengan cara mengelompokkan   setiap  empat  digit  dari  bilangan  biner  tersebut  dimulai dari  digit  paling kanan. Sebagai  contoh 01001111010111002   dapat dikelompokan menjadi 0100 1111 0101 1110 sehingga

 

01002 = 416 MSB

11112 = F16

01012   = 516

11102   = E16 LSB

dengan demikian bilangan 01001111010111002  = 4F5E16

 

 

 

 

3.  Gerbang Logika

 

Gerbang-gerbang  dasar logika merupakan  elemen rangkaian  digital dan rangkaian digital  merupakan  kesatuan  dari  gerbang-gerbang  logika  dasar  yang  membentuk fungsi pemrosesan sinyal digital. Gerbang dasar logika terdiri dari 3 gerbang utama, yaitu AND Gate,  OR Gate,  dan NOT Gate.  Gerbang  lainnya  seperti  NAND  Gate, NOR Gate, EX-OR Gate dan EX-NOR  Gate merupakan  kombinasi  dari 3 gerbang logika utama tersebut.

 

a.   Gerbang AND

Gerbang AND merupakan salah satu gerbang logika dasar yang memiliki 2 buah saluran masukan (input) atau lebih dan sebuah saluran keluaran (output). Suatu gerbang AND akan menghasilkan sebuah keluaran biner tergantung dari kondisi masukan dan fungsinya. Prinsip kerja dari gerbang AND adalah kondisi keluaran (output) akan berlogic 1 bila semua saluran masukan (input) berlogic 1. Selain itu output akan berlogic 0. Simbol gerbang logika AND 2 input :


 

 

 

A

B                F

 

 

dengan persamaan Boolean fungsi AND adalah F = A.B (dibaca F = A AND B). Tabel kebenaran:

 

input

Output

A

B

F

0

0

0

0

1

0

1

0

0

1

1

1

b.   Gerbang OR

Gerbang OR merupakan salah satu gerbang logika dasar yang memiliki 2 buah saluran masukan (input) atau lebih dan sebuah saluran keluaran (output). Berapapun jumlah saluran masukan yang dimiliki oleh sebuah gerbang OR, maka tetap memiliki prinsip kerja yang sama dimana kondisi keluarannya akan berlogic 1 bila salah satu atau semua saluran masukannya berlogic 1. Selain itu output berlogic 0.

 

Simbol gerbang logika OR 2 input :

 

A

F

 

B

c.

dengan persamaan Boolean fungsi OR adalah F = A+B (dibaca F = A OR B).

 

Tabel kebenaran:

 

input

Output

A

B

F

0

0

0

0

1

1

1

0

1

1

1

1

 

d.   Gerbang NOT

Gerbang NOT sering disebut dengan gerbang inverter. Gerbang ini merupakan gerbang logika yang paling mudah diingat. Gerbang NOT memiliki 1 buah saluran masukan (input) dan 1 buah saluran keluaran (output). Gerbang NOT akan selalu menghasilkan nilai logika yang berlawanan dengan kondisi logika

pada saluran masukannya. Bila pada saluran masukannya berlogic 1 maka pada saluran keluarannya akan berlogic 0 dan sebaliknya.

Simbol gerbang logika NOT :

 

 

 

A                 F


 

 

Tabel kebenaran:

 

Input (A)

Output (F)

0

1

1

0

 

 

e.   Gerbang NAND

Gerbang NAND merupakan kombinasi dari gerbang AND dengan gerbang NOT dimana keluaran gerbang AND dihubungkan  ke saluran masukan  dari gerbang NOT.  Karena  keluaran  dari gerbang  AND diNOTkan  maka  prinsip  kerja  dari gerbang NAND merupakan kebalikan dari gerbang AND. Outputnya merupakan komplemen atau kebalikan dari gerbang AND, yakni memberikan keadaan level logic 0 pada outputnya jika dan hanya jika keadaan semua inputnya berlogika 1. Simbol gerbang logika NAND 2 input :

 

A

F

 

B

 

 

f.    Gerbang NOR

Sama  halnya  dengan  NAND  Gate,  gerbang  NOR  merupakan  kombinasi  dari gerbang OR dengan gerbang  NOT dimana keluaran  gerbang OR dihubungkan ke saluran masukan dari gerbang NOT. Karena keluaran dari gerbang OR diNOTkan  maka  prinsip  kerja  dari  gerbang  NOR  merupakan  kebalikan  dari gerbang OR. Outputnya merupakan komplemen atau kebalikan dari gerbang OR, yakni  memberikan  keadaan  level  logic  0 pada  outputnya  jika salah  satu  atau lebih inputnya berlogika 1. Simbol gerbang logika NOR 2 input :

 

 

A

F B

 

 

 

g.   Gerbang EX-OR

 

EX-OR singkatan dari Exclusive OR dimana jika input berlogic  sama maka output akan berlogic 0 dan sebaliknya jika input berlogic beda maka output akan berlogic 1. Simbol gerbang logika EX-OR 2 input :

 

A

F

 

B

 

 

Tabel kebenaran:

 

input

Output

A

B

F

0

0

0

0

1

1

1

0

1

1

1

0


 

 

 

 

BAB III

 

ARSITEKTUR MIKROPROSESOR 8088

 

 

1.   Bagan Dasar uP 8088

Gambar 3.1 Bagan Dasar uP 8088

 

 

Elemen didalam mikroprosesor adalah :

 

1. CU (Control Unit) adalah manajer dari semua unit. CU mengatur keselarasan kerja setiap unit. Apa yang harus dilakukan oleh suatu unit, semuanya diketahui oleh CU dengan bantuan microprogram yang ditanamkan padanya. Pengontrolan oleh CU dilakukan melalui Bus Kontrol (panah dari/ke Control Unit).

 

2. Instruction Decoder bertugas untuk menerjemahkan suatu instruksi dengan cara membandingkannya  dengan tabel instruksi yang dimilikinya. Hasil dekoding diberikan ke CU, dan CU akan membangkitkan sinyal-sinyal kontrol yang diperlukan untuk melaksanakan instruksi tersebut.

 

3. Register adalah memori khusus di dalam uP. Untuk mengidentifikasikannya, register memiliki nama khusus yang mencerminkan fungsinya. Berdasarkan isinya, register dapat dibedakan menjadi :


 

 

  Register Data memiliki lebar 16 bit namun dapat diakses dalam format 2x8 bit: Accumulator : AX = AH+AL Base Register : BX = BH+BL Counter Register : CX = CH+CL Data Register : DX = DH+DL

m

  Register Alamat memiliki lebar 16 bit : Code Segment : CS, menyimpan alamat segment dari program Instruction Pointer : IP, menyimpan alamat offset dari program Data Segment : DS, menyimpan alamat segment dari data Index

Register : BI (Base Index), SI (Source Index), DI (Destination Index), Pointer Register : BP (Base pointer), Stack Segment : SS, menyimpan alamat segment dari stack

 

2.   Pin Out uP 8088 dan fungsinya

 

Gambar 3.2 Pin-Out mikroprosesor 8088

 

 

Hubungan Pin dan fungsinya

 

AD7- AD0 (D0/A0 D7/A7)

Address Line  (A0 A7) + Data Line (D0-D7)

Jalu bus alamat/data 8088 terdiri dari bus data alamat yang dimultipleks pada

8088 dan berisi 8 bit paling kanan dari alamat memori atau nomor por I/O jika

ALE logika 1 atau ALE logika 0

 

A15-A8

Bus alamat 8088 menyediakan bit-bit alamat memori paruh atas yand ada selama satu siklus bus.

 

A19/S6 A16/S3

Bit bit  bus alamat/status di-multipleks untuk memberikan sinyal alamat A19-A16 dan juga bit-bit status S6-S3 (mode maksimum).


 

 

RD (Read)

Jika Sinyal Baca berupa logika 0, bus data bisa menerima data dari memori atau alat I/O yang dihubungkan ke Sistem.

 

WR (Write)

Jalur write merupakan sinyal yang menunjukkan bahwa 8088 sedanga mengeluarkan data ke memori atau I/O. Selama WR berlogika 0, bus data berisi data yang valid untuk memori dan I/O.

 

INTR  (Interrupt)

Interrupt request digunakan untuk meminta interrupt perangkat keras. Jika INTR dijaga tetap High ketia IF = 1, 8088 memasuki siklus interrupt acknowledge (INTA menjadi Aktif) setelah instruksi pada saat itu telah dijalankan sepenuhnya.

 

INTA (Interrupt ACK)

Sinyal Interrupt Ackhowledge merupakan tanggapan terhapad pit Input INTR. Pin

INTA  biasanya digunakan untuk memasukkan nomor vector interrupt ke bus data sebagai jawaban atas permintaan Interrupt.

 

ALE

Address Latch Enable menunjukkan bahwa bus alamat/data AD7-AD0 8088 berisikan informasi alamat. Alamat ini bisa merupakan alamat memori atau nomor port I/O.

 

DT/R

Sinyal data transmit/receiver menunjukkan bahwa bus data 8088 sedang mengirim data (DT/R = 1) atau menerima data (DT/R =0). Sinyal ini digunakan untuk enable buffer bus data eksternal.

 

DEN

Data Bus Enable mengaktifkan buffer bus data eksternal.

 

IO/M  (IO/MEM)

Pin IO/M 8088 memilih memori ata I/O. Pin ini menunjukkan bahwa bus alamat mikroprosesor  berisi alamat memori atau alamat port I/O.

 

READY

Merupakan Pin Input yang dikendalikan untuk menyisipkan status tunggu ke timing mikroprosesor. Jika Pin Ready di set logika 0, mikroprosesor memasuki status tunggu dan tidak bekerja.

 

RESET

Input Reset menyebabkan mikroprosesor mereset dirinya sendiri jika Pin ini tetap high (logika 1) selama empat periode clock. Jika 8088 di reset, akan mulai mengeksekusi instruksi pada lokasi memori FFFF0H dan mendisable interrupt berikutnya dengan meng-clearkan bit flag IF

 

VCC

Input catu daya ini menyediakan sinyal +5,0 Volt, ± 10 % ke mikroprosesor.

 

GND

Hubungan ground merupakan jalur kembali catu daya. 8088 memiliki 2 pin GND

dan keduanya harus dihubungkan ke ground.

 

MN/MX


 

 

Pin Mode minimum/maksimum  memilih operasi mode minimum atau maksimum untuk mikroprosesor. Jika dipilih mode minimum pin MN/MX harus langsung dihubungkan ke +5,0 V.

 

 

CLK

Pin clock menyediakan sinyal waktu (timing) dasar ke mikroprosesor. Sinyal clock harus memiliki siklus kerja 33 persen (high selama sepertiga clock dan low selama dua-pertiganya) untuk memberikan timing internal yang sesuai untuk

8088.

 

 

 

Generator Clock 8284

 

8284  merupakan  komponen  tambahan  mikroprosesor  8088.  Tanpa  generator clock banyak rangkaian tambahan yang dibutuhkan untuk membangkitkan  clock (CLK) pada system  yang berbasiskan  mikroprosesor  8088. 8284 menyediakan fungsi-fungsi atau sinyal-sinyal dasar berikut ini: pembangkitan clock, sikronisasi RESET. Gambar berikut merupakan generator clock yang dibentuk dari IC 8284.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 3.3 Rangkaian Clock pada Sistem Berbasis Mikroprosesor 8088


 

 

REGISTER

 

Pada bagan organisasi komputer, bagian memori diletakan terpisah dari mikroprosesor, jika bagan  tersebut  diimplementasikan,  mikroprosesor  harus  mengakses  memori  setiap  saat. Karena kecepatan memori jauh lebih lambat dari kecepatan mikroprosesor, maka kecepatan kerja mikroprosesor akan dipengaruhi oleh kecepatan memori. Untuk mempercepat pemrosesan  data  data di dalam  mikroprosesor,  selain  CU dan  ALU,  mikroprosesor  juga akan membutuhkan  memori  yang  memiliki  kecepatan  yang  sama  dengan  mikroprosesor. Untuk melakukannya,  memori ini harus diimplementasikan  di dalam mikroprosesor.  Memori jenis ini disebut dengan register.

 

Berdasarkan jenis informasi yang disimpan mikroprosesor dapat dibagi menjadi:

 

1.   Register Data

Menyimpan data yang diperlukan untuk suatu operasi

Terdiri dari :

-    AX (Accumulator)

-    BX (Base)

-    CX (Counter)

-    DX (Data)

2.   Register Alamat

Karena jumlah register data terbatas, maka sebagian besar data tetap diletakkan di memori. Untuk dapat mengakses memori, mikroprosesor membutuhkan alamat dari data tersebut pada memori. Alamat data tersebut di simpan di register yang disebut dengan register alamat.

Terdiri dari :

-    SP (Stack Pointer)

-    BP (Base Pointer)

-    SI (Source Index)

-    DI (Destination Index)

-    DS (Data Segment)

-    ES (Extra Segment)

-    SS (Stack Segment)

-    CS (Code Segment)

-    IP (Instruction Pointer) dan

-      BX (Base) selain dapat digunakan sebagai register data dapat juga digunakan sebagai register alamat

3.   Register Flag (flags)

Digunakan untuk menyimpan status dari hasil operasi ALU Terdiri dari :

OF (Overflow Flag), DF, IF, TF, SF (Sign Flag), ZF (Zero Flag), AF, PF, CF (Carry

Flag)

4.   Register Instruksi

digunakan untuk menyimpan instruksi yang sedang dikerjakan.

 

 

Lebar  semua  register  uP8088  adalah  16  bit  =  2  byte.  Sehingga  setiap  register  dapat berharga  0000H  s.d.  FFFFH  atau  216  =  65536  kombinasi  harga.  Setiap  register  akan diakses  (dibaca/ditulis)  dalam  format  16 bit tersebut,  kecuali  register  data dapat  diakses dalam format 8 bit = 1 byte.


 

 

 

Struktur Memori pada uP8088

Memori pada sistem uP8088 memiliki dua ciri :

1. diakses dgn alamat selebar 16 bit (00000H s.d. FFFFFH) atau 2 byte

2. data yg diakses untuk setiap alamat adalah 8 bit atau 1 byte

 

Contoh :

 

 

Alamat dari suatu cell memori direpresentasikan dalam format 2 byte (0000H FFFFH) yg disimpan dalam register alamat (yg lebarnya juga 2 byte). Karena kapasitas register alamat adalah 2 byte, maka jumlah cell memori yg dapat disimpan alamatnya adalah 216 = 65536 cell memori.

 

Dan karena suatu cell memori menyimpan data 1 byte (00H FFH) maka suatu register alamat uP8088 dapat mengakses (membaca/menulis)  memori berkapasitas 65536 byte = 64

Kbyte.

 

Microprocessor  harus dapat mengakses  semua cell memori dari alamat terendah  sampai alamat  tertinggi.  Alamat  tersebut  akan  disimpan  didalam  register  alamat.  Secara  fisik, uP8088  memiliki  20 buah  jalur  alamat  (A0  A19)  untuk  menyediakan  informasi  alamat selebar 20 bit dimana informasi alamat tersebut dapat berharga 00000H s.d FFFFFH. Ke-20 bit tersebut digunakan untuk mengakses memori dgn kapasitas 220 = 1048576 cell memori.

 

Namun masalah timbul pada lebar register alamat. uP8088 memiliki register alamat dengan lebar hanya 16 bit dari 20 yang dibutuhkan untuk mengakses semua memori.

Ini berarti jika suatu register alamat menyimpan alamat memori, dia hanya dapat digunakan untuk mengakses alamat 0000 sampai FFFF atau 64 Kb.

Untuk mengatasi kekurangan ini, Intel menggunakan 2 register untuk pengalamatan.


 

 

Satu register akan menyimpan alamat segment (suatu area memori seluas 64 Kbyte), dan Satu  register  akan  menyimpan  alamat  offset  (menentukan   byte  yang  mana  di  dalam segment tersebut yg akan diakses).

 

 

uP8088 menyediakan 4 segment untuk menjalankan suatu program.

1.   Segment untuk Program (Code/Instruksi)

CS:IP  CS (Code  Segment)  menyimpan  alamat  segment  (64  Kb of memory)  dari program. IP (Instruction  Pointer) menyimpan  alamat offset dari program yang akan menentukan instruksi mana di dalam 64 Kb tadi yang akan dieksekusi

 

2.   Segment untuk Data

DS:BX  DS (Data  Segment)  menyimpan  alamat  segment  (64  Kb of memory)  dari data. BX (Base Register) menyimpan alamat offset dari data yang akan menentukan data mana di dalam 64 Kb tadi yang akan diambil

 

3.   Segment untuk Stack

SS:SP  SS (Stack  Segment)  menyimpan  alamat  segment  (64 Kb of memory)  dari stack. SP (Stack Pointer) menyimpan alamat offset dari top of the stack yang akan menentukan tumpukan (stack) mana di dalam 64 Kb tadi yang akan diambil (POP)

 

4.   Extra Segment


 

 

Instruksi Mesin

 

Dilihat dari fungsi yg dilakukannya, instruksi mesin dapat dibedakan menjadi

1. Data transfer digunakan untuk (1) memindahkan data dari suatu elemen memori ke elemen memory lainnya atau (2) mengisi register data dengan suatu data contoh: MOV, PUSH, POP

2. Aritmetika dan Logika digunakan untuk mengkalkulasi suatu perhitungan aritmetika

(contoh: ADD, SUB) dan logika (AND, OR, SHL)

3. Kontrol digunakan untuk memindahkan kontrol instruksi ke suatu lokasi baru (tidak lagi secara sekuensial) contoh: JMP, JZ

 

Instruksi MOV

 

1. Register - Data (contoh: MOV AX,1234 ; mengisi AX dgn data 1234)

2. Register - Register (contoh: MOV AX,BX ;  memindahkan isi BX ke AX)

3. Register - Memory (contoh: MOV AX,[BX] ;  memindahkan isi memori ke AX, dimana alamat dari datanya ada di BX)

4. Memory - Register (contoh: MOV [BX],AX ;  memindahkan isi AX ke memori, dimana datanya akan ditulis di memori pada alamat yg ada di BX)

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

20 | S i s t e m   M i k r o p r o s e s o r


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

21 | S i s t e m   M i k r o p r o s e s o r


 

 

BAB IV

 

Multipleksing Alamat/Data, Buffering dan Timing Diagram Sistem Bus

 

 

Sebelum 8088 dapat digunakan dengan memori atau antarmuka I/O, bus yang dimultipleknya  harus didemultipleks.  Bab ini memberikan  perincian  yang dibutuhkan  untuk demultipleks bus dan mengilustrasikan  bagaiamana bus dibuffer untuk system yang sangat besar.

 

SISTEM BUS

 

-    Demultipleks Bus Alamat A19-A0  (20 bit)


Bus  alamat/data  pada jumlah  pin  yang  dibutuhkan


8088  dimultipleks  (dipakai  bersama)  untuk

IC  mikroprosesor   8088.  Sayangnya,   hal  ini


memperkecil membebani


perancang   dengan  tugas  untuk  menyaring   atau  demultipleks   informasi  dari  pin  yang dimultpleks ini. Memori dan I/O mensyaratkan  bahwa alamat tetap valid dan stabil selama siklus  baca  (read)  atau  tulis  (write).  Jika  bus  dimultipleks,  tidak  dapat  diketahui  alamat memori atau alamat I/O yang berada pada bus, yang bisa menyebabkan  pembacaan  dan penulisan data dilakukan pada alamat yang salah.

 

Semua sistem komputer memiliki tiga bus: (1) bus alamat yang memberikan alamat memori dan nomor port (alamat) I/O ke memori dan I/O, (2) bus data yang mentransfer data antara mikroprosesor dan memori atau I/O, (3) bus kontrol yang menyediakan sinyal kontrol


ke  memori  dan  I/O.  Bus-bus memori dan I/O.


ini  harus  ada  untuk  pengaturan  antarmuka


(interface)  ke


 

Untuk melakukan  demultipleks  bus alamat digunakan  komponen  Latch Transparan

74LS373.  Latch  Transparan  ini  berlaku  seperti  sistem  kancing  yaitu  jika  pin  LE  (Latch Enable) berlogika 1, maka IC akan melewatkan data dari Pin Input (D7-D0) ke Pin Output (Q7-Q0). Ketika pin LE kembali ke logika 0, menyebabkan  latch menahan/menyangga  data output tidak berubah selama kondisi tersebut, yang artinya ketika LE berlogika 0 nilai output (Q7-Q0)  tidak akan berubah.  Kaki OE dihubungkan  ke ground untuk mengaktifkan  fungsi output enable(OE). Seperti yang diilustrasikan pada gambar berikut :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 
Gambar 4.1 prinsip kerja komponen Latch 74LS373


 

 

Gambar  4.2 mengilustrasikan  mikroprosesor  8088 dan komponen-komponen  yang diperlukan  untuk  demultipleks  busnya.  Dalam  hal  ini,  dua  latch    transparan  74LS373 digunakan   untuk   demultipleks   hubungan   bus   alamat/data   AD7-AD0   dan   hubungan alamat/status A19/S6 A16/S3 yang termultipleks.

 

Pin  LE  pada  komponen  Latch  74LS373  dihubungkan  dengan  Pin  ALE  (Address Latch Enable)  dari 8088.  Jika Pin ALE berlogika  1, melewatkan  input ke output.  Setelah selang waktu yang singkat, ALE kembali ke kondisi logika 0-nya, yang menyebabkan  latch mengingat input yang dilewatkan tadi pada saat perubahan   ke logika 0. Dalam hal ini, A7- A0 disimpan pada lacth bawah dan A19-A16 disimpan pada latch atas. Hal ini menghasilkan bus alamat yang terpisah   dengan hubungan A19-A0. Hubungan alamat ini memungkinkan mikropsesor  8088 mengalamatkan  1M byte ruang memori. Fakta bahwa bus data terpisah memungkinnya untuk dihubungkan ke alat periferal atau komponen memori 8 bit apa saja.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 4.2 Demultipleks alamat pada uP 8088 dengan menggunakan dua komponen Latch

74LS373 sebagai Buffering dan Latching Bus Alamat AD7-AD0 dan A19/S6 A16/S3.


 

 

-    Demultipleks Bus Data 8 Bit

Pada bagian sebelumnya kita telah mempelajari bagaimana proses demultipleks bus alamat A19-A0 dari mikroprosesor  8088. Ada bagian penting lainnya yang belum dibahas yaitu  demultipleks  bus  data.  Seperti  yang  telah  diketahui,  bus  alamat  digunakan  untuk


mengirimkan     informasi     alamat/lokasi     yang     menunjukkan     dimana

ditempatkan(write)   atau  diambil(read)   dari  memori/IO  atau  ke  memori/IO.


data     akan

Bus  alamat


dikirimkan  oleh  mikroprosesor mikroprosesor ke memori/IO.


yang  menunjukkan  komunikasi  satu  arah  saja  yaitu  dari


Sedangkan Bus data berisikan informasi data yang akan ditempatkan ke memori/IO atau diambil dari memori/IO.  Hal ini menunjukkan  bahwa aliran komunikasi data pada bus data adalah komunikasi dua arah (biderksional)  .Komunikasi  data dua arah ini ditunjukkan dari aliran data yang terjadi pada bus data yaitu aliran data dari mikroprosesor ke memori/IO atau aliran data dari memori/IO ke mikroprosesor.

Untuk melakukan demultipleks (menyaring informasi data) dari alamat dan data yang

termultipleks (digunakan bersama) pada pin AD7-AD0 mikroprosesor 8088, sekaligus untuk


menangani   komunikasi   data  bidereksional   digunakan   buffer  bidireksional


oktal  (8  bit)


74LS245.  Sebelum  kita  membahas  penggunaan  74LS245  pada  sistem  bus  data  8088, terlebih dahulu kita pelajari prinsip kerja dari buffer bidireksional 74LS245.

 

Perhatikan gambar berikut:

Gambar 4.4 Prinsip Kerja Buffer Bus Direksional Oktal 74LS245

 

Ketika Pin AB/BA diberi logika 1”, fuffer (Gambar 74LS245 Atas) akan melewatkan data dari A(A7-A0) ke B(B7-B0) yang menunjukkan data aliran data keluar (B sebagai Output). Sedangkan pada gambar 74LS245 bawah, dimana pin AB/BA diberi logika 0 maka buffer akan melewatkan data dari B (B7-B0) ke A(A7-A0) yang menunjukkan aliran data masuk (B sebagai input). Sedangkan kaki CE dihubungkan ke ground guna meng-aktifkan fungsi chip enable (CE).


 

 

Dari prinsip  kerja buffer  bidireksional  74LS245  kita dapat  menggunakannya  untuk proses  demultipleks  aliran  data  pada  pin  AD7-AD0  (alamat/data  termultipleks).  Kaki  CE pada   buffer   74LS245   dihubungkan    dengan   pin   DEN   dari   mikroprosesor.    Ketika mikroprosesor  8088  mengeluarkan  ataupun  mengambil  data  (bukan  inforamasi  alamat) melalui pin AD7-AD0, Pin DEN akan berlogika 0”  sehingga fungsi Chip Enable(CE) buffer

74LS245 akan diaktifkan. Ketika mikroprosesor 8088 mengeluarkan informasi alamat (bukan data) yang melalui pin AD7-AD0 maka Pin DEN akan diberi logika 1” sehingga buffer Chip Enable (CE) 74LS245 tidak diaktifkan.

Sementara   itu   pin   AB/BA   pada   74LS245   dihubungkan   ke   pin   DT/R   pada mikroprosesor  8088. Pin DT/R akan berlogika 1 ketika  mikroprosesor 8088 mengirimkan data ke memori/IO (melalui AD0-AD7) sebaliknya Pin DT/R akan berlogika 0 ketika mikroprosesor  8088 membaca  data dari memori/IO  (melalui AD0-AD7)   ke mikroprosesor

8088. Dengan dihubungkannya pin AB/BA dari 74LS245 ke Pin DT/R dari 8088, maka komunikasi dua arah pada bus data dapat dilakukan.

Penggunaan bufer 74LS245 untuk demultipleks bus data pada sistem minimum mikroprosesor 8088 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 4.5 Demultipleks Bus Alamat dan Bus Data


 

 

TIMING BUS

 

Adalah penting untuk memahami  timing bus sistem sebelum  memilih memori atau alat I/O untuk pengantarmukaa  dengan mikroprosesor  8088.   Pada pokok bahasan kali ini memberikan  pengertian  mengenai  operasi  sinyal  bus,  dan  timing  baca/tulis  dasar  pada

8088.

 

Tiga bus pada 8088 : alamat, data dan kontrol berfungsi  dengan  cara yang tepat sama dengan mikroprosesor lain. Jika data ditulis ke memori, mikroprosesor mengeluarkan alamat memori ke bus alamat, mengeluarkan  data yang akan ditulis ke memori pada bus data, dan mengeluarkan sinyal write (WR) ke memori dan IO/M di set pada logika 0. Jika data dibaca dari memori, mikroprosesor mengeluarkan alamat memori ke bus alamat, mengeluarkan sinyal memori read (RD), dan menerima data melalui bus data.

 

Mikroprosesor menggunakan memori dan I/O dalam periode yang disebut siklus bus. Setiap siklus bus sama dengan empat periode clocking sistem (level T).   Selama periode pertama  pada siklus bus, yang disebut  T1, banyak  hal yang terjadi.  Alamat memori atau lokasi I/O dikirim melalui bus alamat dan hubungan bus alamat/data (termultipleks). Selama Siklus T1 sinyal sinyal kontrol ALE, DT/R dan IO/M (8088) juga dikeluarkan.  Sinyal IO/M atau menunjukan apakah bus berisi alamat memori atau nomor alat I/O (alamat Port I/O).

 

Pada waktu T2, mikroprosesor  8088 mengeluarkan  sinyal RD atau WR, DEN dan pada kasus write, data yang akan ditulis muncul pada bus data. Peristiwa-peristiwa ini menyebabkan   memori   atau   perangkat   I/O   mulai   melakukan   baca/tulis.   Sinyal   DEN mengaktifkan  buffer bus data, sehingga memori atau I/O dapat menerima data yang akan ditulis., atau sehingga mikroprosesor  dapat menerima  data yang dibaca dari memori atau I/O untuk operaso baca.

 

-    Timing Baca


 

 

Selama T1

- Mikroprosesor mengeluarkan sinyal ALE mengaktifkan Latch Enable dari 74LS373

- Data Alamat A19-A0 dikeluarkan melalui Bus Alamat

- DT/R di set pada logika 0” agar data input (dari memori/IO) dapat diambil dari buffer 74LS245

 

Selama T2

- Sinyal RD (Read) di kirimkan ke Memori atau I/O

- DEN di set pada logika 0” sebagai sinyal enable buffer 74LS245

 

Selama T3

- Data Input dibaca dari memori melalui bus data

 

 


-    Timing Tulis


 

T1                                                T2                                              T3                                           T4


 

 

 

 

 

IO/M

 

 

ALE

 

 


A19-A16 / S6-S3                                A19-A16

74LS373


S6-S3


 

A15-A8                                                                                        A15-A8

 


AD7-AD0                                       A7-A0

74LS373


Float


Data OUT (D7-D0)

74LS245


Float


 

 

WR

 

 

DEN

 

 


 

DT/R


Tetap Logika "1" selama Siklus Bus


 

Selama T1

- Mikroprosesor mengeluarkan sinyal ALE mengaktifkan Latch Enable dari 74LS373

- Data Alamat A19-A0 dikeluarkan melalui Bus Alamat

- DT/R di set pada logika 1” agar data out (ke memori/IO) dapat dilewatkan melaluiri buffer 74LS245

 

Selama T2

- Sinyal WR (Write) di kirimkan ke Memori atau I/O

- DEN di set pada logika 0” sebagai sinyal enable buffer 74LS245

 

Selama T3

- Data Out ditulis ke memori melalui bus data


 

 

BAB V

 

PENDEKODEAN ALAMAT MEMORI dan I/O

 

 

PERANTI MEMORI

 

Sebelum mengantarmukakan  memori ke mikroprosesor,  adalah penting untuk benar-benar mengerti operasi komponen-komponen  memori. Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan fungsi dari empat tipe umum memori:

 

-    Memori hanya baca (ROM Read Only Memory)

-    Memori flash (EEPROM)

-    Static random acces memory (SRAM)

-    Dinamik random acces memory (DRAM)

 

 

MemoriHubungan Pin Memori

 

Hubungan pin yang umum untuk semua piranti memori adalah masukan (input) alamat, masukan/keluaran (input/Output) data, beberapa tipe masukan seleksi dan paling tidak satu input kontrol yang digunakan untuk menyeleksi operaso baca dan tulis. Seperti yang terlihat pada gambar berikut ini:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 5.1 Hubungan Pin Memory (secara umum) A0- AN digunakan sebagai masukan alamat

D0-DN digunakan sebagai masukan/keluaran data

Select digunakan untuk mengaktifkan fungsi chip select (CS)

Read digunakan untuk mengaktikan fungsi Output Enable (OE) untuk proses baca data dari memori

Write digunakan untuk mengaktikan fungsi write untuk proses tulis ke memori


 

 

Hubungan Alamat

 

Semua piranti memori memiliki input alamat yang memilih lokasi memori di dalam peranti memori. Input alamat hampir selalu diberi label dari A0, yang paling keil dari input sampai An dimana n bisa nilai apapun  selalu diberi label sebagai  kurang satu dari jumlah pin ( n = jumlah pin alamat 1). Sebagai contoh sebuah memori yang memiliki 10 pin alamat memiliki pin yang diberi label A0 A9.

 

Jumlah  dari  lokasi  memori  dapat  diperkirakan  dari  jumlah  pin  alamat.  Sebagai  contoh, peranti  memori  yang memiliki  10 (A0-A9)  pin alamat   memiliki  lokasi memori  210  = 1024 lokasi atau 1K (1024) lokasi memori begitu juga seterusnya. Sebagai contoh sebuah memori dengan jumlah bit data yang digunakan sebanyak 8 bit (1 Byte) dan jumlah lokasi memori

1024 (1K), dapat dinyatakan kapasitas memori sebesar 1024 x 8 bit = 1K-Byte atau 1KB.

 

400H mewakili  bagian  1K-byte  dari sistem  memori.  Jika peranti memori  dikodekan  untuk digunakan  / dipasang  pada  sistem  mikroprosesor  dengan  alamat  awal  memori  10000H, maka lokasi terakhir adalah pada lamat 103FFH ( satu lokasi kurang dari 400H).

 

Hubungan data

 

Semua peranti memori memiliki kumpulan data output/input. Peranti yang dilustrasikan pada gambar  5.1  memiliki  kumpulan  umum  dari  hubungan  input/output  (I/O).  Hubungan  data adalah   titik   dimana   data   dimasukkan   untuk   penyimpanan   atau   dikeluarkan   untuk pembacaan.  Pin data pada peranti memori diberi label D0-D7 untuk memori dengan lebar data 8 bit.

 

Hubungan seleksi

 

Setiap peranti memori memiliki sebuah input kadang-kadang lebih dari satu yang memilih atau  mengenable  peranti  memori.  Input  jenis  ini paling  sering  disebut  masukan  sebagai suatu  pemilih  chip  (CS  chip  select),  enable  chip  (CE  chip  enable),  atau  hanya  pilih  (S select). Memori RAM umumnya  memiliki paling tidak satu input CS atau S, dan ROM palign tidak satu CE. Jika input CE, CS atau S aktif (sebuah logika 0 karena garis diatas), peranti memori memberikan sebuah pembacaan atau penulisan. Jika pin ini tidak aktif (sebuh logika

1), peranti tidak dapat melakukan sebuah pembacaan atau penulisan data karena dimatikan atau didisabel. Jika ada lebih dari satu penghubung  CS, maka semuanya harus diaktifkan untuk membaca atau menulis data.

 

Hubugan kontrol

 

Semua peranti memori memilki beberapa beuntuk input kontrol atau banyak input kontrol. Sebuah ROM biasanya memiliki satu input kontrol, dimana RAM sering memiliki satu atau dua input kontrol.

 

Input kontrol yang sering ditemukan pada ROM adalah output enable (OE) atau hubungan gerbang (G) gate, yang memungkinkan data mengalir keluar dari pin output data dari ROM. Jika OE tidak aktif, output tidak diaktifkan sehingga pembacaan data tidak dapat dilakukan.

 

Input  kontrol  yang  sering  ditemukan  pada  peranti  RAM memiliki  satu maupun  dua  input kontrol.  Jika ada satu input kontrol,   sering disebut  sebagai  R/W  . Pin ini memilih  mode operasi pembacaan atau penulisan hanya jika peranti input CS diaktifkan. Jika RAM memiliki dua input kontrol, biasanya diberi label WE (write enable) dan OE (output enable) atau G. disini WE difungsikan untuk mengaktifkan mode penulisan ke memori, sedangkan OE difungsikan untuk mengaktifkan mode pembacaan data dari memori. Kedua pin tidak boleh aktif bersamaan.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 
CE => Chip Enable

OE => Output Enable

PGM => Chip Programmer

VPP => Catu Daya Mode Program

 

 

 

 

 

 

Gambar 5.2 Contoh Peranti memori EPROM 8KB 2764 (13 bit alamat) dan fungsi pin

 

 

 

 

 

 
CE => Chip Enable

OE => Output Enable (Read Enable) WE=> Write Enable

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 5.3 Contoh Peranti memori RAM 2KB 6116 (11 bit alamat) dan fungsi pin

 

 

Pendekodean Alamat Memori

 

Agar  dapat  menyambungkan  peranti  memori  ke mikroprosesor,  diperlukan  pendekodean alamat dari mikroprosesor untuk membuat fungsi memori pada bagian yang unik atau partisi dari peta memori. Tanpa pendekode alamat, hanya satu peralatan memori yang dapat dihubungkan  ke  mikroprosesor.  Jika  mikroprosesor  8088  dibandingkan  dengan  EPROM

2716  terjadi  perbedaan  jumlah  hubungan  alamat.  EPROM  2716  memiliki  11  hubungan alamat sedangkan 8088 memiliki 20 hubungan alamat. Ini berarti bahwa mikroprosesor mengirimkan 20 bit setiap kali membaca atau menulis data. Karena EPROM hanya memiliki

11 input alamat, ada ketidakcocokan  yang dikoreksi. Dekoder mengoreksi  ketidakcocokan dengan mendekodekan alamat pin yang tidak terhubung ke komponen memori.


 

 

DEKODER 74LS138

 

Pendekodean dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah IC dekoder 74LS138. Prinsip kerja IC dekoder ini dapat dilihat pada gambar berikut:

 

 

 

 

Input Seleksi

 

 

 

 

 

 
Input Seleksi                                                                     Output

 

 

 

 

 

 

 

 
Keterangan:

G1=E1 , G2=E2 G3= E3

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Contoh 1:

 

Sebuah EPROM 8K-byte dihubungkan dengan mikroprsesor 8088 pada dengan alamat awal FE000H, pertama kita mengilustrasikan logika 0 untuk 13 bit alamat pada EPROM sebagai alamat terendah, kemudian logika 1 pada 13 bit alamat sebagai alamat tertinggi.

 

EPROM 8KB ~ 13 bit (A12 A0)

 

A19 A16

A15 A12

A11 A8

A7 A4

A3 A0

 

0 0 0 0

0 1 1 0

0 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

~  06000

0 0 0 0

0 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

~  07FFF

 

Mendekodekan alamat pin yang tidak terhubung dengan komponen memori

 

A19

A18

A17

A16

A15

A14

A13

0

0

0

0

0

1

1

 

Proses pendekodean dapat menggunakan 2 buah gerbang OR dan 1 buah dekoder

74LS138 seperti yang terlihat pada gambar berikut:


 

 

 

Gambar 5.4 Pendekodean Alamat EPROM 2764 8K-Byte dengan alamat 6000H 7FFFH

 

Perhatikan bahwa sinyal kontrol IO/M digunakan untuk mengisolasi pengaksesan antara perangkat memori dan perangkat I/O.

 

 

 

Contoh 2:

 

Buatlah rangkaian dekoder yang digunakan untuk mengakses 1 buah ROM 2 KB dan 1 buah RAM 1KB dan 1 buah RAM 2Kbyte. Dengan kondisi:

- Alamat awal EPROM 2 KB 1800H

- Alamat awal RAM-1KB 300H

- Alamat awal RAM-2KB berdekatan dengan alamat akhir RAM-1KB

 

Solusi:

Pemetaan Memori

1KB ~ 10 bit alamat A0-A9 ~> lebar alamat 400H

2KB ~ 11 bit alamat A0-A10 ~>lebar alamat 800H

urutkan partisi dari alamat terendah sampai alamat tertinggi

 

 

RAM-1KB

400H

7FFH

 

RAM-2KB

800H

FFFH

 

ROM 2KB

1800H

1FFFH


 

 

RAM-1KB (alamat yang digunakan A0 - A9)

A19 - A16

A15 - A12

A11 - A8

A7 - A4

A3 - A2

 

0 0 0 0

0 0 0 0

0 1 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

~  00400H

0 0 0 0

0 0 0 0

0 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

~  007FFH

 

 

RAM-2KB (alamat yang digunakan A0 A10)

A19 - A16

A15 - A12

A11 - A8

A7 - A4

A3 - A2

 

0 0 0 0

0 0 0 0

1 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

~  00800H

0 0 0 0

0 0 0 0

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

~  00FFFH

 

 

ROM 2KB (alamat yang digunakan A0 A10)

A19 - A16

A15 - A12

A11 - A8

A7 - A4

A3 - A2

 

0 0 0 0

0 0 0 1

1 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

~ 01800H

0 0 0 0

0 0 0 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

~ 01FFFH

 

 

Alamat yang didekodekan:

 

A19

A18

A17

A16

A15

A14

A13

A12

A11

A10

KET

0

0

0

0

0

0

0

0

0

1

RAM-1KB

0

0

0

0

0

0

0

0

1

X

RAM-2KB

0

0

0

0

0

0

0

1

1

X

ROM-2KB

 

 

Dari  tabel  alamat  diatas  dapat  didekodekan  dengan  menggunakan  dekoder  74LS138  , gerbang NOR dan Gerbang OR. Bentuk rangkaian selengkapnya dapat dilihat pada gambar

5.5.


Diktat Sistem MikroProsesor (up8088)

 

 

 

Gambar 5.5 Rangkaian pendekodean alamat memori menggunakan dekoder 74LS138 dan gerbang logika

 

 

 

 

34 | S i s t e m   M i k r o p r o s e s o r


 

 

Contoh instruksi pembacaan data memori pada alamat 1045H (ROM2KB)

 

MOV  BX, 1045H MOV AL, [BX];

 

Jika alamat memori yang digunakan lebih besar dari 64 KB maka instruk pemindahan data dilakukan dengan bantuan register DS sebagai Alamat Segmen Data dan BX sebagai Alamat Offset.

 

Contoh instruksi pembacaan data memori pada alamat  18903H (Alamat Fisik)

 

MOV DS, 1800H MOV BX, 0903H MOV AL,[BX]

 

;DS = 1800H;BX = 0903H;DS + BX = 18903H

 

Contoh instruksi penulisan data 20H ke memori pada alamat 678H MOV AL, 20H

MOV BX,0678H MOV [BX], AL

;DS ~> 000H

 

 

 

PENDEKODEAN  ALAMAT I/O

 

 

Piranti masukan dasar adalah buffer 3-state. Piranti keluaran dasar adalah kumpulan lacth data. IN adalah perintah untuk memindahkan data dari piranti I/O ke mikroprosesor dan OUT adalah perintah untuk memindahkan data keluar dari mikroprosesor ke piranti I/O.

 

Antarmuka Masukan Dasar

 

Buffer  3-state  digunakan  untuk  membuat  port  masukan  8-pin  yang  digambarkan  dalam gambar 5.6. Perhatikan  bahwa data TTL luar (toggle   switch sederhana dalam contoh ini) dihubungkan ke masukan buffer. Keluaran buffer dihubungkan ke bus data.

 

Ketika   mikroprosesor  mengeksekusi  instruksi  IN, port I/O didekode  untuk  menghasilkan logika “0” pada SEL. Logika “0” ditempatkan pada pada output dari kendali input (OE1 dan OE2) buffer 74LS541 yang mengakibatkan koneksi input data (D) disambungkan ke koneksi data output (Q). jika Logika 1diletakkan pada output dari kendali input buffer dari 74LS541 piranti  tersebut  akan  masuk  ke mde  3 keadaan  dengan  impendasi  tinggi  yang  seccara efektif memutuskan koneksi saklar dari bus.


 

 

5.6 Antarmuka masukan dasar yang mengilustrasikan koneksi 8 buah switch.

 

 

 

 

Antarmuka Keluaran Dasar

 

Antarmuka keluaran dasar menerima data dari miroprosesor dan lazimnya menggunakan penahan data untuk berhubungan dengan piranti luarnya. Penahan data ini disebut dengan latch atau flip-flop. Latch seperti buffer yang dipakai pada piranti masukan, yang sering pula dipakai dalam piranti I/O.

 

Pada gambar 5.7 adalah suatu contoh yang sederhana bagaimana membangun suatu rangkaian keluaran untuk keperluar I/O. Latch dibutuhkan untuk menahan data, karena ketika mikroprosesor mengeksekusi instruksi OUT, data hanya terdapat pada bus data dengan waktu penahan yang sangat singkat. Tanpa latch ini kita tidak akan pernah melihat LED bercahaya.

 

Ketika instruksi OUT dilakukan data dari AL dipindahkan ke latch melalui bus data. Disini, masukan D pada lacth octal 74ALS374 dihubungkan ke bus data untuk menangkap data keluaran , dan keluaran Q dari latch disambungkan ke LED. Pada saat keluaran Q berada pada logika 0, LED bercahaya. Setiap waktu instruksi OUT dilakukan sinyal SEL ke latch aktif, menangkap keluaran data ke latch dati setiap bagian 8-bit bus data. Data disimpan sampai instruksi OUT berikutnya dilaksanakan. Dengan demikian kapanpun instruksi keluaran dilakukan dalam rangkaian ini, data dari register AL tampak pada LED.


 

 

Gambar 5.7 Antarmuka keluaran dasar yang dihubungkan ke 8 peraga LED

 

 

 

Pendekodean alamat dari gerbang I/O adalah sama dengan pendekodean alamat memori. Hanya saja pada sinyal kontrol untuk melakukan Read dan Write yang dikombinasikan dengan sinyal IO/M=1 (IO/M=0 untuk akses memori).

 

Perbedaan lainnya yang paling utama adalah antara pendekodean memori dan I/O tersiolasi memori ada pada jumlah pin-pin alamat yang dihubungkan dengan dekoder. Kita mendekodekan A19-A0 untuk memori dan A15-A10 untuk gerbang I/O.

 

Pendekodean Alamat I/O 8 bit (00h-FFh)

 

Seperti yang telah dijelaskan, perintah tetap I/O menggunakan 8-bit dari alamat gerbang I/O yang terlihat pada A15-A0 sebagai 0000H 00FFH. Jika sistem tidak memiliki lebih dari 256 peranti I/O, kita sering hanya mendekodekan alamat yang menghubungkan A7-A0 sebagai gerbang pengalamatan 8-bit. Maka , kita dapat mengabaikan alamat yang menghubungkan A15-A8. Harap dicatat bahwa register DX selalu dapat mengalamatkan gerbang I/O sebagai

00H-FFH.

 

Pendekodean Alamat I/O 16 bit (0000H FFFFH)

 

Kita juga dapat mendekodekan alamat I/O 16 bit, khususnya didalam sistem komputer personal (PC). Perbedaan yang paling utama antara pendekodean alamat I/O 8-bit dengan pendekodean alamat I/O 16-bit adalaha adanya jalur alamat tambahan (A15-A8) yang harus didekodekan.


 

 

Contoh Kasus:

Buatlah rangkaian dekoder alamat gerbang I/O 16-bit pada lokasi 7870H-7877H

 

A15 - A12

0 1 1 1

A11 - A8

1 0 0 0

A7 - A4

0 1 1 1

A3 - A2

0 0 0 0

 

 

~ 7870H

0 1 1 1

1 0 0 0

0 1 1 1

0 0 0 1

~ 7871H

0 1 1 1

1 0 0 0

0 1 1 1

0 0 1 0

~ 7872H

0 1 1 1

1 0 0 0

0 1 1 1

0 0 1 1

~ 7873H

0 1 1 1

1 0 0 0

0 1 1 1

0 1 0 0

~ 7874H

0 1 1 1

1 0 0 0

0 1 1 1

0 1 0 1

~ 7875H

0 1 1 1

1 0 0 0

0 1 1 1

0 1 1 0

~ 7876H

0 1 1 1

1 0 0 0

0 1 1 1

0 1 1 1

~ 7877H

 

 

Alamat yang didekodekan A15 A3

A15 - A12

A11 - A8

A7 - A4

A3

0 1 1 1

1 0 0 0

0 1 1 1

0

 

Sinyal kontrol IO/M dikombinasikan dengan alamat yang didekodekan untuk membedakan antara pengaksesan memori dan pengaksesan gerbang I/O (I/O terisolasi memori)

 

 

Gambar 5.8 rangkaian dekoder gerbang I/O 7870H-7877H

 

 

 

Gambar dibawah ini adalah contoh aplikasi I/O dengan menggunakan alamat gerbang I/O

7870H yang terhubung dengan rangkaian antarmuka keluaran LED. Gerbang OR dengan Input sinyal kontrol WR digunakan untuk membedakan proses tulis (perintah OUT) dengan proses baca (perintah IN)


Diktat Sistem MikroProsesor (up8088)

 

 

39 | S i s t e m   M i k r o p r o s e s o r


 

 

Contoh intruksi pada rangkaian aplikasi diatas:

 

 

MOV AL, 45H MOV DX, 7870H OUT DX, AL

 

Perhatikan   bahwa  alamat  gerbang  I/O  ditempatkan     terlebih  dahulu  ke  register  DX, kemudian  instruksi  OUT  DX,  AL  dieksekusi.  Pada  saat  instruksi  OUT  dieksekusi  sinyal keluaran dari pin IO/M dari mikroprosesor di set pada logika “1” dan sinyal WR di set pada logika “0” sedangkan  sinyal RD di set pada logika “1. Alamat I/O ditempatkan  pada Bus Alamat. Sehingga sinyal latch pada IC 74ALS374 diaktifkan yang menyebabkan keluaran Q akan menahan data yang dikeluarkan / dipindahkan dari register AL melalui bus Data.

 

Proses  yang  sama  juga  akan  terjadi  pada  instruksi  IN,  dimana  sinyal  WR  diset  pada logika”1, sedangkan sinyal RD diset pada logika “0”. Untuk rangkaian aplikasi pembacaan input  dari gerbang  I/O dapat  mengabungkan  rangkaian  dekoder  dengan  rangkaian  pada gambar 7.9, dimana gerbang OE1 dan OE2 (dari 74LS541) dihubungkan gerbang OR yang diinputkan dari sinyal RD dan keluaran chip-select pada alamat 7871H seperti yang terlihat pada gambar 5.10 berikut ini:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 
Gambar 5.10 Aplikasi Input Switch pada alamat 7871H Contoh instruksi membaca data dari inputsaklar

 

MOV DX, 7871H IN AL, DX


 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 5.11 Rangkaian Aplikasi 2 Digit 7 Segmen pada alamat I/O 7872H Contoh instruksi menampilkan angka 45 pada 7 segmen

MOV AL, 45H MOV DX, 7872H OUT DX,



DOWNLOAD MATERI INI SELENGKAPNYA DISINI