A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Membuatprogram
running lampu AC
denganmemanfaatkan port D sebagai input aruslistrik dc padarangkaian interfacemenggunakan
FIR3D denganpemrogramanCV-AVR
padaMikrokontrolerAtmega 32.
B. DASAR TEORI
1.
PengertianMikrokontroler ATMEL Seri Atmega 32
Mikrokontroller Atmega32 adalah mikrokontroler yang diproduksi
oleh Atmel. mikrokontroler ini memiliki clock dan kerjanya tinggi sampai 16
MHz, ukuran flash memorinya cukup besar, kapasistas SRAM sebesar 2 KiloByte,
Flash 32 KiloByte dan 32 buah port input/output
yang sangat memadai untuk berinteraksi dengan perangkat lainya.
Sebuah mikrokontroler adalah sebuah komputer kecil di satu sirkuit
terpadu yang berisi inti prosesor, memory
dan Input/Output. Memori program dalam bentuk flash atau ROM juga sering
disertakan pada chip, serta jumlah yang kecil RAM. Mikrokontroler dirancang
untuk aplikasi Embedded, kontras dengan mikroprosesor yang digunakan dalam
komputer pribadi atau aplikasi tujuan umum.
Mikrokontroler digunakan dalam produk secara otomatis dikontrol
dan perangkat, seperti sistem kontrol mesin mobil, perangkat medis implan,
remote kontrol, mesin kantor, peralatan, peralatan listrik, dan mainan. Dengan
mengurangi ukuran dan biaya dibandingkan dengan desain yang menggunakan
perangkat mikroprosesor terpisah, memory dan input / output. Mikrokontroler
membuatnya lebih ekonomis dan proses untuk mengendalikan perangkat digital.
Mikrokontroler sinyal campuran yang umum mengintegrasikan komponen analog yang
diperlukan untuk sistem kontrol elektronik non-digital. Sedangkan prinsip kerja
sebuah mikrokontroler dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Berdasarkan data yang
ada pada register program counter. Mikrokontroler mengambil data dari ROM
dengan alamat sebagaimana ditunjukkan dalam program counter. Selanjutnya
program counter ditambah nilainya dengan 1 secara otomatis. Data yang diambil
tersebut merupakan urutan instruksi program pengendali mikrokontroler yang
sebelumnya telah dituliskan oleh pembuatnya.
2. Instruksi tersebut
diolah dan dijalankan. Proses pengerjaan bergantung pada jenis instruksi, bisa
membaca, mengubah nilai-nilai dalam register, RAM, isi port atau melakukan
pembacaan dan dilanjutkan dengan pengubahan data.
3. Program counter telah
berubah nilainya (baik karena penambahan secara otomatis sebagaimana dijelaskan
pada langkah 1 di atas atau karena pengubahan data pada langkah 2). Selanjutnya
yang dilakukan mikrokontroler adalah mengulang kembali siklus ini pada langkah
1. Demikian seterusnya hingga catu daya dimatikan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya
unjuk kerja mikrokontroler sangatlah tergantung pada urutan instruksi yang
dijalankannya, yaitu program yang ditulis dalam ROM.
Dengan membuat program yang bermacam-macam, tentunya
mikrokontroler dapat mengerjakan tugas yang bermacam-macam pula.
Fasilitas-fasilitas yang ada misalnya timer/counter, port I/O, serial port,
Analog to Digital Converter (ADC) dapat dimanfaatkan oleh programmer untuk
menghasilkan kinerja yang dikehendaki. Sebagai contoh ADC digunakan oleh
mikrokontroler sebagai alat ukur digital untuk mengukur tegangan sinyal
masukan, selanjutnya hasil pembacaan ADC diolah untuk kemudian dikirimkan ke
sebuah display yang terhubung pada port I/O guna menampilkan hasil pembacaan
yang telah diolah. Proses pengendalian ADC, pemberian sinyal-sinyal yang tepat
pada display, kesemuanya dikerjakan secara berurutan pada program yang ditulis
dalam ROM.
Penulisan program mikrokontroler pada umumnya menggunakan bahasa
assembly untuk mikrokontroler yang bersangkutan (setiap jenis mikrokontroler
memiliki instruksi bahasa assembly yang berbeda-beda). Dengan bantuan sebuah
perangkat komputer (PC), bahasa assembley tersebut diubah menjadi bahasa mesin
mikrokontroler dan selanjutnya disalin ke dalam ROM dari mikrokontroler.
2.
Penjelasan Interface Menggunakan SCR
Slicon
Controlled Rectifier (SCR) merupakan alat semikonduktor empat lapis (PNPN) yang
menggunakan tiga kaki yaitu anoda (anode), katoda (cathode), dan gerbang (gate)
– dalam operasinya. SCR adalah salah satu thyristor yang paling sering
digunakan dan dapat melakukan penyaklaran untuk arus yang besar.
Bentuk fisik SCR
SCR dapat dikategorikan menurut jumlah arus yang dapat beroperasi,
yaitu SCR arus rendah dan SCR arus tinggi. SCR arus rendah dapat bekerja dengan
arus anoda kurang dari 1 A sedangkan SCR arus tinggi dapat menangani arus beban
sampai ribuan ampere.
Gambar
Konstruksi dan simbol SCR
Simbol
skematis untuk SCR mirip dengan simbol penyearah dioda dan diperlihatkan pada
Gambar 2. Pada kenyataannya, SCR mirip dengan dioda karena SCR menghantarkan
hanya pada satu arah. SCR harus diberi bias maju dari anoda ke katoda untuk
konduksi arus. Tidak seperti pada dioda, ujung gerbang yang digunakan berfungsi
untuk menghidupkan alat.
C. GAMBAR
RANGKAIAN
Desain PCB
D. SCRIPT
PROGRAM
/*****************************************************
This
program was produced by the
CodeWizardAVR
V2.05.3 Standard
Automatic
Program Generator
©
Copyright 1998-2011 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.
http://www.hpinfotech.com
Project
:
Version
:
Date : 2/5/2014
Author : Aries Triwibowo
Company
: Universitas Negeri
Semarang
Comments:
Chip
type : ATmega16
Program
type : Application
AVR
Core Clock frequency: 11.059300 MHz
Memory
model : Small
External
RAM size: 0
Data
Stack size : 256
*****************************************************/
#include
<mega16.h>
#include
<delay.h>
//#include
<lcd.h>
#include
<stdio.h>
//
Declare your global variables here
void
main(void)
{
//
Declare your local variables here
//
Input/Output Ports initialization
//
Port A initialization
//
Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
//
State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTA=0x00;
DDRA=0xFF;
//
Port B initialization
//
Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
//
State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTB=0x00;
DDRB=0x00;
//
Port C initialization
//
Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out
//
State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0
PORTC=0x00;
DDRC=0xFF;
//
Port D initialization
//
Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
//
State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTD=0x00;
DDRD=0x00;
//
Timer/Counter 0 initialization
//
Clock source: System Clock
//
Clock value: Timer 0 Stopped
//
Mode: Normal top=0xFF
//
OC0 output: Disconnected
TCCR0=0x00;
TCNT0=0x00;
OCR0=0x00;
//
Timer/Counter 1 initialization
//
Clock source: System Clock
//
Clock value: Timer1 Stopped
//
Mode: Normal top=0xFFFF
//
OC1A output: Discon.
//
OC1B output: Discon.
//
Noise Canceler: Off
//
Input Capture on Falling Edge
//
Timer1 Overflow Interrupt: Off
//
Input Capture Interrupt: Off
//
Compare A Match Interrupt: Off
//
Compare B Match Interrupt: Off
TCCR1A=0x00;
TCCR1B=0x00;
TCNT1H=0x00;
TCNT1L=0x00;
ICR1H=0x00;
ICR1L=0x00;
OCR1AH=0x00;
OCR1AL=0x00;
OCR1BH=0x00;
OCR1BL=0x00;
//
Timer/Counter 2 initialization
//
Clock source: System Clock
//
Clock value: Timer2 Stopped
//
Mode: Normal top=0xFF
//
OC2 output: Disconnected
ASSR=0x00;
TCCR2=0x00;
TCNT2=0x00;
OCR2=0x00;
//
External Interrupt(s) initialization
//
INT0: Off
//
INT1: Off
//
INT2: Off
MCUCR=0x00;
MCUCSR=0x00;
//
Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization
TIMSK=0x00;
//
USART initialization
//
USART disabled
UCSRB=0x00;
//
Analog Comparator initialization
//
Analog Comparator: Off
//
Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off
ACSR=0x80;
SFIOR=0x00;
//
ADC initialization
//
ADC disabled
ADCSRA=0x00;
//
SPI initialization
//
SPI disabled
SPCR=0x00;
//
TWI initialization
//
TWI disabled
TWCR=0x00;
while
(1)
{
// Place your code here
PORTD=0b00000001;delay_ms(100);
PORTD=0b00000010;delay_ms(100);
PORTD=0b00000100;delay_ms(100);
PORTD=0b00001000;delay_ms(100);
PORTD=0b00010000;delay_ms(100);
PORTD=0b00100000;delay_ms(100);
PORTD=0b01000000;delay_ms(100);
PORTD=0b10000000;delay_ms(100);
PORTD=0b00000000;delay_ms(100);
PORTD=0b11111111;delay_ms(100);
PORTD=0b00000000;delay_ms(100);
PORTD=0b11111111;delay_ms(100);
PORTD=0b10000000;delay_ms(100);
PORTD=0b01000000;delay_ms(100);
PORTD=0b00100000;delay_ms(100);
PORTD=0b00010000;delay_ms(100);
PORTD=0b00001000;delay_ms(100);
PORTD=0b00000100;delay_ms(100);
PORTD=0b00000010;delay_ms(100);
PORTD=0b00000001;delay_ms(100);
PORTD=0b00000000;delay_ms(100);
PORTD=0b11111111;delay_ms(100);
PORTD=0b00000000;delay_ms(100);
PORTD=0b11111111;delay_ms(100);
PORTD=0b00011000;delay_ms(100);
PORTD=0b00100100;delay_ms(100);
PORTD=0b01000010;delay_ms(100);
PORTD=0b10000001;delay_ms(100);
PORTD=0b10000001;delay_ms(100);
PORTD=0b01000010;delay_ms(100);
PORTD=0b00100100;delay_ms(100);
PORTD=0b00011000;delay_ms(100);
PORTD=0b00011000;delay_ms(100);
PORTD=0b00100100;delay_ms(100);
PORTD=0b01000010;delay_ms(100);
PORTD=0b10000001;delay_ms(100);
PORTD=0b10000001;delay_ms(100);
PORTD=0b01000010;delay_ms(100);
PORTD=0b00100100;delay_ms(100);
PORTD=0b00011000;delay_ms(100);
PORTD=0b00000000;delay_ms(100);
PORTD=0b11111111;delay_ms(100);
PORTD=0b00000000;delay_ms(100);
PORTD=0b11111111;delay_ms(100);
}
}
PRAKTEK ANTARMUKA DAN
PERIFERIAL
Praktik
Ke - 5
“Interface
Menggunakan SCR”
Tanggal
Penyerahan : 14 Januari 2015
Nama
Mahasiswa : Handi Suryawinata
NIM/Rombel/Absen : 5301412031 / 2 / 23
Nama
Dosen : Drs. Slamet Seno
Adi, M.Pd, M.T
PTE-TE
FT
UNNES
Januari
2015
DOWNLOAD MATERI INI SELENGKAPNYA DISINI
Judul: PRAKTEK ANTARMUKA DAN PERIFERIAL - Interface Menggunakan SCR
Ditulis Oleh Handi
Berikanlah saran dan kritik atas artikel ini. Salam blogger, Terima kasih
Post a Comment