RESUME MATERI TEKNIK AUDIO DAN VIDEO


TEKNIK AUDIO DAN VIDEO
RESUME MATERI

Description: Description: E:\unnes.jpg


Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah Teknik Audio dan Video



Nama Mahasiswa          : Handi Suryawinata
NIM                             : 5301412061
Dosen Pengampu          : Drs.Suryono M.T



PROGAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014



MIKROFON DAN SPEAKER
1.      MIKROFON

Mikrofon (bahasa Inggris: microphone) adalah suatu jenis transduser yang mengubah energi-energi akustik (gelombang suara) menjadi sinyal listrik. Mikrofon digunakan pada beberapa alat seperti telepon, alat perekam, alat bantu dengar, pengudaraan radio serta televisi, dan sebagainya. Pada dasarnya mikrofon berguna untuk mengubah suara menjadi getaran listrik sinyal Analog untuk selanjutnya diperkuat dan diolah sesuai dengan kebutuhan, pengolahan berikutnya dengan Power Amplifier dari suara yang berintensitas rendah menjadi lebih keras terakhir diumpan ke-Speaker.
Ada bermacam-macam jenis mikrofon berdasarkan cara kerjanya, antara lain sebagai berikut:
1.      Mikrofon Karbon
2.      Mikrofon Reluktansi Variabel
3.      Mikrofon dengan Kumparan Bergerak
4.      Mikrofon Kapasitor
5.      Mikrofon Elektret
6.      Mikrofon Piezoelektris
7.      Mikrofon Pita

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjReMyRlLXC_qNOUO0bjgkTYhZjSBkFI_bexJHoO9vfSu3lfpMi8dBqz3z7ezTMv4AY-_KWqs1L-WY00u3_kERV-F5sj_QjOpKoNhimAla-lUsHEC2IqKV04YO8JFRvl97fFPLVFDgQmZY7/s320/8.jpg

Gambar Microphone Dengan Nama Bagian
Prinsip Kerja Micropone
Prinsip kerja dari microphone menjelaskan tipe transducer yang berada di dalam microphone tersebut. Transducer adalah sebuah alat yang dapat mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Dalam kaitannya dengan microphone, transducer mengubah energi akustik (suara) mernjadi energi listrik. Menurut cara kerjanya, ada banyak tipe microphone, seperti: dynamic, condenser, ribbon, crystal, carbon, dsb. Namun, ada dua tipe yang paling umum digunakan, yaitu: dynamic dan condenser.
1.             Dynamic microphone menggunakan diafragma/voice coil/susunan magnet yang berfungsi sebagai generator/pembangkit sinyal listrik yang di-drive oleh suara yang masuk. Gelombang suara menabrak sebuah membran plastik tipis yang disebut diafragma sehingga diafragma tersebut bergetar. Sebuah kumparan kawat kecil (voice coil) ditempelkan pada bagian belakang diafragma dan sama-sama ikut bergetar juga ketika diafragma bergetar. Voice coil dikelilingi oleh medan magnet yang tercipta oleh sebuah magnet permanen kecil. Pergerakan voice coil di medan magnet ini akan mengakibatkan terbentuknya sinyal elektrik.
Dynamic mic memiliki konstruksi yang sederhana dan juga termasuk ekonomis. Di samping itu, dynamic mic juga tidak terlalu terpengaruh oleh temperatur yang esktrim atau kelembaban dan dapat mengakomodasi SPL yang cukup tinggi tanpa overload. Meskipun demikian, respon frekuensi dan sensitivitas dari dynamic mic terbatas, khususnya pada frekuensi tinggi. Dynamic mic merupakan tipe yang sangat umum digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk di dalam sound system gereja. Dynamic mic tidak dapat dibuat dalam bentuk yang kecil tanpa mengurangi sensitivitasnya.
2.             Condenser microphone bekerja berdasarkan diafragma/susunan backplate yang mesti tercatu oleh listrik membentuk sound-sensitive capacitor. Gelombang suara yang masuk ke microphone menggetarkan komponen diafragma ini. Diafragma ditempatkan di depan sebuah backplate. Susunan elemen ini membentuk kapasitor yang biasa disebut juga kondenser. Kapasitor memiliki kemampuan untuk menyimpan muatan atau tegangan. Ketika elemen tersebut terisi muatan, medan listrik terbentuk di antara diafragma dan backplate, yang besarnya proporsional terhadap ruang (space) yang terbentuk diantaranya. Variasi dari lebar space antara diafragma dan backplate terjadi karena pergerakan diafragma relatif terhadap backplate sebagai akibat dari adanya tekanan suara yang mengenai diafragma. Hal ini menghasilkan sinyal elektrik sebagai akibat dari suara yang masuk ke condenser microphone.
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kerja condenser mic memerlukan muatan listrik. Terkait dengan hal tersebut, ada tipe condenser mic yang memiliki muatan permanen, ada juga yang menggunakan sumber catu daya eksternal untuk mengisi muatannya. Dalam hal ini, sumber catu daya eksternal, jika dibandingkan terhadap dynamic mic, condenser mic lebih kompleks dan lebih mahal. Condenser dapat dibuat dengan sensitivitas yang lebih tinggi dan dapat menghasilkan suara yang lebih smooth, lebih natural, khususnya pada frekuensi tinggi. Dengan kondenser, lebih mudah untuk mencapai respon frekuensi flat dan memiliki range frekuensi yang lebih luas. Satu hal lagi yang membedakan dari dynamic mic adalah condenser mic dapat dibuat sangat kecil tanpa banyak mengurangi kinerjanya.

2.      SPEAKER
Speaker (Pengeras Suara) adalah perangkat elektronika yang berfungsi sebagai tranduser untuk mengubah gelombang listrik menjadi gelombang suara melalui getaran membran. Membran pada speaker bergetar akibat induksi elektromagnetik yang dihasilkan sebuah magnet dan kumparan (induktor) karena dialiri arus listrik. Getaran suara yang dihasilkan speaker akan seiring dengan sinyal elektrik yang diberikan pada kumparan yang ada di dalamnya. Prinsip kerja speaker ini kebalikan dari prinsip kerja microphone yang mengubah gelombang suara menjadi gelombang listrik.
Prinsip Kerja Speaker
Pada dasarnya prinsip kerja speaker adalah kebalikan dari mikrofon. Speaker sebagai perangkat output yang merubah sinyal elektrik menjadi suara melalui getaran membran sedangkan microfon sebagai perangkat input yang merubah suara menjadi sinyal elektrik.
Diafragma (membran) Sebuah drivers memproduksi gelombang suara dengan menggetarkan cone fleksibel (diafragma) secara cepat. Getaran tersebut adalah hasil induksi magnet yang mengalir melalui lilitan. Cone biasanya terbuat dari kertas yang terhubung pada ujung suspension (surround). Surround sendiri merupakan material fleksibel yang menggerakkan cone yang terletak pada bingkai logam (basket).
Elektromagnet diposisikan pada bidang magnet yang konstan yang terbuat dari magnet permanen. Kedua magnet tersebut, yaitu elektromagnet dan magnet permanen berinteraksi satu sama lain seperti dua magnet yang berhubungan pada umumnya. Kutub positif pada elektromagnet tertarik oleh kutub negatif pada magnet permanen dan kutub negatif pada elektromagnet ditolak oleh kutub negatif magnet permanen. Ketika orientasi kutub elektromagnet bertukar, bertukar pula arah dan gaya tarik-menariknya. Dengan cara seperti ini, arus bolak-balik secara konstan membalikkan dorongan magnet antara voice coil (lilitan) dan magnet permanen.
Proses inilah yang mendorong coil kembali dan begitu seterusnya dengan cepat. Sewaktu coil bergerak, ia mendorong dan menarik speaker cone. Hal tersebut menggetarkan udara di depan speaker dan membentuk gelombang suara
Berdasarkan frekuensi suara yang dapat dilalukan (dihasilkan), speaker terbagi menjadi beberapa jenis di antaranya:
·        Speaker Woofer : Speaker yang hanya dominan menghasilkan suara dengan frekuensi rendah
·        Speaker Middle : Speaker yang hanya dominan menghasilkan suara dengan frekuensi menengah
·        Speaker Tweeter : Speaker yang hanya dominan menghasilkan suara dengan frekuensi tinggi
·        Speaker Full Range : Speaker dengan spektrum luas dimana frekuensi rendah sampai frekuensi tinggi dapat dilalukan (dihasilkan)
Berdasarkan bentuk dan fungsinya speaker terdiri dari beberapa macam di antaranya:
·        Speaker Sound System : Speaker yang memiliki daya cukup besar
Description: D:\PTE\semester 5\teknik audio video\ss.jpg
·        Speaker Corong : Speaker yang berbentuk corong pada ujungnya untuk menyalurkan dan mengarahkan suara ke suatu posisi. Salah satu jenis spekear ini adalah TOA sekaligus merupakan merk speaker.
Description: D:\PTE\semester 5\teknik audio video\speaker toa.jpg
·        Speaker Laptop : Speaker yang digunakan pada sebuah laptop dan notebook
Description: D:\PTE\semester 5\teknik audio video\speaker laptop.jpg
·        Headset : Speaker yang biasa dipasang di kepala dengan tambahan microphone untuk berbicara
Description: D:\PTE\semester 5\teknik audio video\headset3.jpg
·        Headphone : Hampir sama dengan headset tetapi tanpa microphone
Description: D:\PTE\semester 5\teknik audio video\headphone.jpg
·        Earphone : Speaker kecil yang dipasang di kepala seperti halnya headphone tetapi pemakaiannya dengan cara disumpalkan ke dalam telinga.
Description: D:\PTE\semester 5\teknik audio video\earphone.jpg
Description: clip_image005


BLOK DIAGRAM AUDIO
A.     Pengertian Audio
Suara/bunyi yang dihasilkan oleh getaran suatu benda. Agar dapat tertangkap telinga manusia, getaran tersebut harus cukup kuat yaitu minimal 20 kali per detik. Jika kurang dari jumlah itu, telinga manusia tidak akan mendengarnya sebagai suatu bunyi. Banyaknya getaran suatu benda diukur dengan satuan cycles per second atau cps. Pengukuran ini juga dikenal dengan sebutan Hertz (disingkat Hz). Daya tangkap pendengaran manusia secara teoritis adalah mulai dari 20Hz sampai 20 kHz.
B.     Pengertian Penguat Audio
Penguat (bahasa Inggris: Amplifier) adalah rangkaian komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga secara umum). Dalam bidang audio, amplifier akan menguatkan signal suara berbentuk analog dari sumber suara yaitu memperkuat signal/gain arus (I) dan tegangan (V) listrik berbentuk sinyal AC dari inputnya menjadi arus listrik AC dan tegangan yang lebih besar, juga dayanya akan menjadi lebih besar di bagian outputnya. Besarnya penguatan ini sering dikenal dengan istilah gain. Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi penguat frekuensi audio, gain power amplifier antara 20 kali sampai 100 kali dari signal input.
C.     Blok Diagram Audio

Description: E:\Downloads\blok-audio-amplifier.jpg
D.     Fungsi Perbagian
a.       Input Sinyal
Input sinyal dapat berasal dari beberapa sumber, antara lain dari CD/DVD Player, Tape, Radio AM/FM, Microphone, MP3 Player, Ipod, dll. Masing-masing sumber sinyal tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Bagian Input sinyal harus mempu mengadaptasi sinyal sinyal tersebut sehingga sama pada saat dimasukkan ke penguat awal/ penguat depan (pre-amp)
b.      Penguat Awal/Penguat Depan (Pre-amp)
Penguat depan berfungsi sebagai penyangga dan penyesuai level dari masing-masing sinyal input sebelum dimasukkan ke pengatur nada. Hal ini bertujuan agar saat proses pengaturan nada tidak terjadi kesalahan karena pembebanan/loading. Penguat depan harus mempunyai karakteristik penyangga/buffer dan berdesah rendah.
c.       Pengatur Nada (Tone Control)
Pengatur nada bertujuan menyamakan (equalize) suara yang dihasilkan pada speaker agar sesuai dengan aslinya (Hi-Fi). Pengatur nada minimal mempunyai pengaturan untuk nada rendah dan nada tinggi. Selain itu ada juga jenis pengatur nada yang mempunyai banyak kanal pengaturan pada frekuensi tertentu yang biasa disebut dengan Rangkaian Equalizer. Prinsip dasar pengaturan nada diperoleh dengan mengatur nilai R/C resonator pada rangkaian filter.
d.      Penguat Akhir (Power Amplifier)
Penguat Akhir adalah rangkaian penguat daya yang bertujuan memperkuat sinyal dari pengatur nada agar bisa menggetarkan membran speaker. Penguat akhir biasanya menggunakan konfigurasi penguat kelas B atau kelas AB. Syarat utama sebuah penguat akhir adalah impedansi output yang rendah  antara 4-16 ohm) dan efisiensi yang tinggi.
Karena kerja dari penguat akhir sangat berat maka biasanya akan timbul panas dan dibutuhkan sebuah plat pendingin untuk mencegah kerusakan komponen transistor penguat akhir karena terlalu panas.
e.       Speaker
Speaker berfungsi mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara. Semakin besar daya sebuah speaker biasanya semakin besar pula bentuk fisiknya. Secara umum speaker terbagi menjadi tiga, yaitu Woofer (bass), Squaker (middle), dan tweeter (high). Impedansi speaker antara 4 ohm, 8 ohm dan 16 ohm.
Saat ini ada juga speaker yang disebut dengan subwoofer, yaitu speaker yang mampu mereproduksi sinyal audio dengan frekuensi yang sangat rendah dibawah woofer.
f.        Power Supply
Power Supply merupakan rangkaian pencatu daya untuk semua rangkaian. Secara umum power supply mengeluarkan dua jenis output, yaitu output teregulasi dan tidak teregulasi. Output teregulasi dipakai untuk rangkaian pengatur nada dan penguat awal, sementara rangkaian power supply tidak teregulasi dipakai untuk rangkaian power amplifier.

DIAGRAM BLOK VIDEO DAN FUNGSINYA

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMDdYwkBji7Itngx37R8Fdxcj9jDCNjI8__FzPf03ZrD7gq0fGnKWbE7mJbTkkj4ciK_u-BH5l-PH1lBAShqeLqMznyfklWzmPvELKbqVWQ9jtjOeLYedqw3E9S1GD_uoYM-vyfBiuSvY/s1600/diagram-blok-tv.jpgDiagramblok video pada dasarnya dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian input, bagian proses, bagian output. Setiap bagian tersebut didalamnya masih terpat bagian lagi bagian input misal menggunakan inputan dvd, ps ataupun inputan lainnya, dan bagian proses terdapat penguat IF, video amp penguat warna, sinkronisasi, vertical horizontal, sedangkan bagian outputnya beruapa layar atau lcd. Dan bagian-bagian tersebut mempunya fungsi yang berbeda-beda.








Diagram Blok TV :
Gambar diatas adalah diagram blok sederhana, kerusakan dapat dideteksi dengan memehami diagram blok.
1. TUNER
Merupakan bagian penerima sinyal dari pemancar TV yang sebelum Tuner dipasang Antena
2. Penguat IF
Berfungsi menguatkan sinyal dari Tuner dan sekaligus berfungsi mendeteksi sinyal audio dan video
3. Audio  Amp
Penguat suara audio yang keluaarannya dapat speaker
4. Video Amp
Penguat sinyal video output nya ke tabung CRT .untuk televisi berwarna sebelum masuk ke tabung CRT terdapat PENGUAT WARNA  RGB (penguat warna merah, Hijau dan biru). CRT disini berfungsi untuk menampilkan gambar yangakirnya gambar yang telah diproses lasung dapat kita lihat langsung
5.Sinkronisasi
Pemisah sinkronisasi video ke vertical dan Horisontal
6.Vertical
Memperlebar gambar arah vertical
7.Hoisontal
Memperlebar gambar arah horizontal
8. Penguat Horisontal
Pensuplai tegangan anoda ke tabung CRT dan juga pensuplai tegangan kerangkaian yang lain
9. Power Suplly
Pensuplai semua tegangan ke rangkaian didalam diagram blok. Ini adalah bagian fital dari semua rangkaian elektronik tanpa power suplly rangkaian elektronik tidak akan aktif.

Langkah-langkah cara memperbaiki kerusakan TV
Setelah kita lihat dan pahami dari blok diagram tv diatas maka kerusakan dapat dianalisa.  Berikut ulasan analisa sesuai blok diagram :
1.     TV dalam keadaan mati
Harus diketahui terlebih dahulu sebelum kita menganalisa, powes supply tidak langsung mensuplay semua kompenen di semua rangkaian. Yaitu dibantu oleh flyback, selain fungsi flyback untuk menaikan tegangan tinggi sebagai defleksi Horisontal ke tabung , sebagian pin dari flyback juga berfungsi sebagai powersupply. Dia akan aktip ketika tv dalam keadaan hidup normal, sedang kan dalam keadaan stanby flyback tidak aktif karena input dari defleksi horizontal belum aktip.
Ketika TV dalam keadaan mati perlu kita perhatikan  lampu indicator hidup atau mati
jika lampu indicator mati : kerusakan terjadi pada power suplly utama yaitu ada komponen rusak,  sekeringnya putus, saklar rusak ataupun kabel ada yang putus
jika lampu indicator hidup : kerusakan terjadi pada defleksi horizontal yang  tidak mengeluarkan sinyal maka  flyback tidak aktif, biasanya kerusakan terjadi pada penguat horisontalnya ataupun pada rangkaian sinkronisasi

2.    gambar TV terlihat garis horizontal atau vertical ataupun gambar menyempit
Kerusakan ini terjadi  pada bagian Sinkronisasi vertical atau horizontal biasanya ada komponen pada masing2 sinkronisasi ada yang sudah bocor atau shot

3.    Warna pada gambar tidak sempurna
Warna tidak sempurna pada gambar karena salah satu warna tidak keluar (merah hijau dan biru). Dilayar keliatan warna merah , hijau atau biru yang lebih dominan. Kerusakan ini terjadi  pada penguat warnanya biasanya transistor pada penguat tersebut ada yang suda rusak.

4.    Tv tidak dapat menangkap siaran
Kerusakan ini disebabkan pada tuner  .rusak atau sudah lemah , dicek juga mungkin conector antenna kurang nancep

5.    Suara tidak dapat keluar
Kerusakan ini terjadi pada penguat suara atau speakernya putus
Analisa kerusakan diatas adalah kerusakan yang umumnya terjadi di lapangan, jika ada kerusakan yang lain silakan forward munkin bisa kami bantu atau mungkin ada penambahan tentang informasi kerusakan TV yang lain.

MEREKAM DAN MEREPLAY VIDEO CASSETTE RECORDER
2.1 Pengertian VCR (Video Cassette Recorder)
VCR (Video Cassette Recorder) adalah peralatan elektronik yang bisa dipakai untuk merekam suara/ audio dan gambar/ video dalam suatu kaset pita magnetik yang bisa dimasukkan dan dikeluarkan dengan mudah seperti halnya pita kaset suara biasa (Audio Cassette Recorder atau Cassette Recorder). Secara umum, perekam kaset video (VCR) ini menggunakan pita kaset (tape)dengan 3 macam format: pita format VHS, pita format Betamax, dan pita format V2000. Di antara ketiga macam format ini, sekarang jenis format yang paling populer dipakai adalah pita kaset dengan format VHS.
2.2 Prinsip Kerja VCR
Beberapa pengaturan prinsip kerja yang diberlakukan antara lain:
  • Tracking Control, kasetnya terdiri dari sebuah pengaturan track linear yang membantu VCR sebagai penyeimbang putaran rotasi dengan pita perekam pada kaset
  • Flying Erase Head, VCR memiliki dua tipe flying erase head, alat ini sebenarnya di-organisir dalam drum pemutar. Mampu menghapus memori dalam pita dengan mempersilahkan pembersihan diantara segment tersebut
  • SP, LP, dan EP settings, ini merupakan tiga macam kecepatan yang di set dalam sebuah VCR yang akan melakukan pengaturan kecepatan pada kaset yang berhubungan dengan drum pemutar. SP mode, dimana kaset bergerak melampaui kepala perekam dalam 1,31 inci (33,35 mm) per detik. Dalam LP mode, sejauh 0,66 inci (16,7 mm) per detik, EP mode sejauh 0,44 inci (11,12 mm) per detik. Selama kecepatan kaset bertambah, pita dalam kaset akan bergerak semakin dekat satu sama lain, mengurangi kemampuan pencitraaan tapi menambah jumlah materi yang cocok untuk kaset
  • Four-head vs Two-head, sebuah VCR membutuhkan hanya dua kepala untuk menyimpan atau memainkan kaset pada mode SP. Sebuah masalah timbul, pada saat LP dan EP mode, karena kaset akan bergerak jauh lebih lambat. Untuk itu kebanyakan VCR memiliki dua kepala pemutar untuk SP mode dan dua kepala yang lebih kecil digunakan untuk pemutaran kecepatan lebih lambat. Gabungan empat kepala ini akan menyajikan sebuah sistem kerja yang lebih baik pada pemutaran dalam kecepatan yang lebih rendah
  • End-of-tape sensing, saat VCR sudah tidak beroperasi, akan tampak sebuah cahaya melalui kaset dan mengidentifikasikan bahwa tugas telah selesai
2.3 Piranti VCR
·        Head drum dalam vcr pada drum akan tampak kemiringan untuk dilalui pita.

 Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/61/VHS_head_drum_2.jpg 

·        Video tape supplay reel dan take up reel penggulung akan menarik tape keluar dari kaset.tape akan bergerak sepanjang track dan membungkus tape disekitar drum

·        FLYING ERASE HEAD Tape berisi kontrol track linier yang membantu VCR dalam mensinkronkan putaran head dengan jalur rekaman yang sebenanrnya VCR memiliki dua jenis head penghapus dan mampu menghapus jalur secara individu, sehingga memungkinkan irisan antar segmen terhapus sangat bersih
Description: I:\9d61da09_vbattach235738.jpeg


PEMANCAR DAN PENERIMA RADIO AM
Radio communication transceiver adalah pesawat pemancar radio sekaligus berfungsi ganda sebagai pesawat penerima radio yang digunakan untuk keperluan komunikasi. Ia terdiri atas bagian transceiver dan bagian receiver yang dirakit secara terintegrasi
A.  PEMANCAR AM

Banyak radio-radio siaran yang menggunakan mode DSB(Double Side Band) atau lazim disebut radio AM. Untuk keperluan siaran siaran dimana akan disiarkan musik, diperlukan lebar band yang cukup sehingga suara bass dan trebelnya bisa terdengar dengan sempurna. Akan tetapi untuk keperluan komunikasi, yang ditransfer adalah informasi dan tidak perlu terdengar bass atau trebelnya, yang dipentingkan disini bahwa informasi yang disampaikan dapat dengan baik diterima dan untuk itu tidaklah diperlukan kelebaran band yang besar. Lebar band pesawat komunikasi sudah diatur secara internasional, ialah bahwa untuk SSB(Single Side Band) kelebaran maksimum adalah 3 Kc dan untuk DSB kelebaran band maksimum 6 Kc, sehingga band frekuensi dapat digunakan secara efisien. Pembuatan pesawat AM untuk keperluan siaran pada umumnya dilakukan dengan mengadakan amplifikasi terlebih dahulu audio pemodulasinya sehingga mencapai power yang besar.Selanjutnya modulasi dilakukan pada tahap akhir dari carrier, hal ini dimaksudkan agar amplifikasi carrier bisa lebih efisien.
BLOCK DIAGRAM PEMANCAR AM SIARAN
Description: blok diagram pemancar am
Fungsi tiap-tiap bagian radio pemancar AM :
1.      Osilator 
Untuk membangkitkan listrik frekuensi tinggi.
2.      Buffer
Mengubah listrik yang dibangkitkan oscillator menjadi konstan. 
3.      Modulator AM
Untuk mengirimkan sinyal informasi dengan digabung(modulasi) dengan sinyal pembawa.
4.      Penguat RF
Sebagai penguat RF. Sumber Audio,pada umumnya berisi loudspeaker.
5.      Penguat AF
Sebagai penguat awal/ penguat sinyal suara.
Contoh rangkaian pemancar am
Description: 1
  1. CARA MODULASI

Dalam teknik radio kita kenal berbagai macam cara modulasi antara lain modulasi amplitude yang kita kenal sebagai AM, modulasi frekuensi yang kita kenal sebagai FM dan cara modulasi yang lain adalah modulasi fasa. Radio yang kita gunakan seharihari untuk berbicara dengan rekan-rekan misalnya dengan pesawat HF SSB menggunakan modulasi AM sedangkan pesawat VHF dua meteran umumnya digunakan modulasi FM. Pada modulasi amplitudo (AM) getaran suara kita akan menumpang pada carrier yang berujud perubahan amplitudo dari gelombang pambawa tadi seirama dengan gelombang suara kita.
Description: am

Sedangkan dengan modulasi frekuensi (FM), gelombang suara kita akan menumpang pada gelombang pembawa dan mengubahubah frekuensi gelombang pembawa seirama dengan getaran audio kita. Rasanya bisa juga dikatakan bahwa pada AM, gelombang audio menumpang secara transversal sedangkan pada FM audio kita menumpang secara longitudinal. Transversal ialah getarannya tegak lurus dengan arah perambatan sedang longitudinal ialah getarannya sama dengan arah perambatannya.
  1. PENERIMA AM

1.      Blok Diagram Penerima AM

Description: penerima am


Fungsi Masing-masing Blok

a. Antena : sebagai penangkap getaran/sinyal yang membawa dan berisikan informasi  yang dipancarkan oleh pemancar.
b. Penguat RF : berfungsi untuk menguatkan daya RF ( Radio Frequency/ Frekuensi tinggi) yang berisi informasi sebagai hasil modulasi pemancar asal. Setelah diperkuat, geteran RF dicatukan ke mixer.
c. Mixer (pencampur) : berfungsi mencampurkan getaran/sinyal RF dengan Frekuensi Osilator Lokal, sehingga diperoleh frekuensi intermediet (IF/Intermediate Frequency).
d. Penguat IF : digunakan untuk menguatkan Frekuensi Intermediet (IF) sebelum diteruskan ke blok detektor. IF merupakan hasil dari pencampuran getaran/sinyal antara RF dengan Osilator Lokal.
e. Detektor : digunakan untuk mengubah frekuensi IF menjadi frekuensi informasi. Degan cara ini, unit detektor  memisahkan antara getaran/sinyal pembawa RF dengan getaran informasi ( Audio Frequency/AF).
d. Penguat AF : digunakan untuk menyearahkan getaran/ sinyal AF serta meningkatkan level sinyal audio dan kemudian diteruskan penguat  AF ke suatu pengeras suara.
e. Speaker (pengeras suara) digunakan untuk mengubah sinyal atau getaran listrik berfrekuensi AF menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.

Superheterodyne Receiver sederhana terdiri hanya tuner, untuk memilih frekuensi kerja dan setelah diamplifikasi langsung diumpan ke detektor untuk memungut audionya. Cara semacam ini sudah ditinggalkan karena selektiviitas yang sangat rendah. Bagian penerima sekarang menggunakan cara yang disebut superheterodyne. Heterodyne artinya mencampur dua frekuensi sehingga diperoleh frekuensi baru, misalnya frekuensi 3.855 Kc dicampur dengan frekuensi Local Oscillator 4.310 Kc, menghasilkan dua frekuensi baru 8.165 Kc dan 455 Kc ialah hasil penjumlahan dan pengurangan kedua frekuensi. Dengan suatu filter, dipilih frekuensi 455 Kc untuk diolah lebih lanjut. Frekuensi yang dipilih itu (disebut intermediate frequency atau IF) jauh lebih rendah dari frekuensi aslinya akan tetapi jauh lebih tinggi dari frekuensi suara atau superaudible, sehingga cara ini disebut superheterodyne.

2.      Rangkaian penerima radio am

Description: penerima am 1


a.       Rangkaian penala

Description: penala am

Sinyal radio masuk melalui antena dan masuk ke blok mixer+oscilator. Oscilator berfungsi membangkitkan sinyal dengan frekuensi 455 kHz lebih tinggi dari pada frekuensi sinyal yang masuk melalui antena.


b.      Rangkaian Penguat IF
Description: rank

c.       Rangkaian detector

Description: rank

Rangkaian detektor, digambarkan dengan detektor dioda. Gulungan primer transformator IF (T3) menerima sinyal IF termodulir dari penguat IF terakhir.
d.      Rangkaian amplifier

Description: rangkaian amplifier penerima am

Rangkaian audio amplifier pada pesawat ini terdiri atas empat buah penguat (TR D734) sampai dengan TR B698) dan berfungsi memperkuat sinyal informasi hasil dari rangkaian detektor.

TELEVISI HITAM PUTIH
A. Dasar Pemancar Televisi
Kelompok frekuensi yang di tetapkan bagi sebuah stasiun pemancar untuk tranmisi sinyalnya disebut saluran (chanel). Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 MHz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran televisi komersial yaitu:
1. VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 (54 - 88 MHZ).
2. VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 (174 - 216 MHZ).
3. UHF saluran 14 sampai 83 (470 - 890 MHZ).

Ada 3 sistem pemancar televisi yaitu:
1. National Television System Committe (NTSC) digunakan USA.
2. Phases Alternating Line (PAL) digunakan Inggris.
3. Sequential Couleur a’Memorie (SECAM) digunakan Perancis.
4. Sedangkan di Indonesia sendiri menggunakan sistem PAL B. Hal yang membedakan sistem tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa gambar dan pembawa suara.

B. Bagian-bagian dan Fungsi dari Sistem Penerima Televisi Hitam Putih
1. Antena TV
Antena TV menangkap sinyal-sinyal RF dari pemancar televisi. Antena diklasifikasikan berdasarkan konstruksinya ada 3 yaitu:
1. Antena Yagi
2. Antena Perioda Logaritmis
3. Antena Lup

Klasifikasi lain berdasarkan jalur frekuensi gelombang yang diterima adalah: Kanal VHF Rendah, Kanal VHF Tinggi, Kanal UHF.

2. Rangkaian Penala (Tuner)
Berfungsi untuk memilih gelombang pemancar yang akan diterima. Didalam tuner terdapat rangkaian penguat RF,mixer dan osilator.Penguat RF bertugas memilih pemancar yang akan diterima kemudian diberikan ke mixer. Mixer akhirnya menghasilkan frekuensi baru, kemudian difilter menjadi 2 frekuensi saja yang keluar yaitu 38,9 Mhertz dan 33,4 Mhertz. Frekuensi 38,9 Mhertz adalah frekuensi pembawa gambar Frekuensi 33,4 Mhertz adalah frekuensi pembawa suara. Kedua frekuensi tersebut  kemudian diteruskan ke penguat video IF.
3. Penguat IF (Intermediate Frequency)
Fungsi sebagai penguat sinyal yang berasal dari tuner hingga 1000 kali. Sinyal ouput yang dihasilkan penala (Tuner) merupakan sinyal yang lemah dan sangat tergantung pada jarak pemancar, posisi penerima dan bentangan alam.
4. Rangkaian Detektor Video
Berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selain itu juga berfungsi untuk meredam sinyal suara yang akan mengakibatkan buruknya kualitas gambar. Sinyal pembawa gambar dideteksi hingga keluar sinyal gambar yang frekuensinya 15 Khz- 5 Mhz,sinyal pembawa suara dideteksi hingga keluar sinyal pembawa suara baru 5,5 Mhz (FM).
5. Video Driver
Berfungsi memisahkan sinyal pembawa suara,sinyal gambar dan sinyal sincronisasi. Sinyal gambar diteruskan ke video output. Sinyal suara diteruskan ke sound IF amplifier. Sinyal sinkronisasi diteruskan ke sinkronisasi separator.
6. Rangkaian Penguat Video
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yang berasal dari detector video sehingga dapat menjalankan tabung gambar atau CRT
(Catode Ray Tube).
7. CRT (Chatode Ray Tube)
CRT merupakan tabung gambar yang berisi senapan elektron, yang menghasilkan berkas elektron, yang memancarkan cahaya. Tabung –tabung gambar monokrom mempunyai satu senapan elektron untuk layar fosfor putih. Berkas elektron dibelokkan secara horizontal dan vertical untuk mengisi bidang layar. Topeng hitam digunakan di sekeliling titik –titik fosfor untuk membuat hitam yang lebih gelap yang memperbaiki kontras dalam gambar.
8. Sound IF Amplifier
Berfungsi menguatkan sinyal suara kemudian diteruskan ke detektor FM, detektor FM mendeteksi sinyal 5,5 Mhz hingga tinggal frekuensi audio, kemudian ke penguat audio terus ke loudspeaker. Untuk bagian sound IF sampai penguat audio ini seperti penguat amplifier biasa.
9. FM Dekoder
Fungsi utama rangkaian ini adalah untuk mengubah frekuensi menjadi tegangan.
10. Penguat Suara
Fungsi utama rangkaian ini adalah untuk memperkuat sinyal suara yang dihasilkan oleh rangkaian detector FM yang masih sangat kecil, agar daya dari sinyal suara tersebut mampu menggetarkan membrane loudspeaker dan speaker akan mengubah sinyal suara menjadi suara yang dapat kita dengar.
11. Loudspeaker
Berfungsi mengubah gelombang listrik menjadi sinyal suara.
12. Syncronisasi Separator
Rangkaian ini berfungsi untuk memisahkan sinyal sinkronisasi dari sinyal video komposit . Tanpa rangkaian ini tidak akan diperoleh gambar di layar CRT yang sama dengan gambar yang dikirim oleh pemancar televisi. Rangkaian pemisah sinkronisasi berupa penguat biasa yang mengambil bagian puncak dari sinyal inputnya, yang hasilnya berupa sinyal-sinyal
kotak . Hasil ini akan diumpankan ke rangkaian integrator yang akan diubah menjadi sinyal gigi gergaji untuk kebutuhan bagian defleksi horizontal, dan ke rangkaian differensiator yang menghasilkan sinyal yang dibutuhkan oleh rangkaian defleksi vertkan. Frekuensi untuk masingmasing sinyal adalah 50Hz untuk vertical dan 15,625 Hz untuk horizontal.

13. Rangkaian Defleksi Vertikal
Rangkaian ini berfungsi untuk membangkitkan gelombang gigi gergaji yang telah disinkronkan dengan sinyal sinkronisasi vertikal yang kemudian diperkuat untuk mencapai derajat (level) yang dapat menggerakkan kumparan defleksi vertical (yoke deflection ).

14. Rangkaian Defleksi Horisontal
Rangkaian ini berfungsi untuk membangkitkan gelombang gigi gergaji dengan frekuensi (PAL: 15.625Hz, NTSC: 15.734Hz ), diperkuat dan diberikan kepada kumparan yoke defleksi pada tabung CRT. Dalam rangkaian defleksi horisontal ada beberapa bagian yaitu osilator horizontal, horisontal drive, horisontal output dan horisontal AFC.

15. AFC(Automatic Frequency Control)
Berfungsi mengoreksi frekuensi horizontal 15,625 Khz dan diteruskan ke osilator horizontal.

16. Rangkaian Catu Daya (Power Supply)
Berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC yang selanjutnya didistribusikan ke seluruh rangkaian.
D. Cara Kerja dari Televisi Hitam Putih
Antena akan menangkap sinyal/gelombang elektromagnetik yang berasal dari antena pemancar berupa gelombang gambar dan suara, kemudian dari antenna dilanjutkan ke rangkaian yang bernama tuner blok yang terdiri dari penguat RF, mixer dan oscilator lokal. Dalam tuner blok, sinyal dikuatkan oleh penguat RF dan dimasukkan kedalam mixer untuk dicampur dengan sinyal yang berasal dari oscilator lokal sehingga menghasil sinyal baru yaitu sinyal pembawa gambar menengah yang besarnya 38,9 MHz dan pembawa suara
menengah 33,4 MHz. Kemudian sinyal-sinyal terebut dimasukkan ke rangkaian penguat IF video untuk dikuatkan dan difilter sehingga kuat dan bersih, kemudian dikirim ke rangkaian detektor video untuk di deteksi dan diambil satu sisi sinyal (negatif atau positif) dan dimasukkan ke video driver untuk dipisahkan sinyal video dan suara dan sinyal-sinyal yang lain diantaranya sinyal syncronisasi. Sinyal video dimasukkan ke penguat video sampai ke tabung gambar (CRT) melalui kaki katoda, sinyal suara masuk ke rangkaian suara yang pertama yaitu penguat IF suara, sedangkan sinyal syncronisasi masuk ke bagian syncrinisasi separator untuk dipisahkan antara sinyal syncronisasi horisaontal dan syncronisasi vertical. Sinyal syncronisasi vertikal masuk ke rangkaian vertikal yaitu, oscilator vertikal, vertical driver,dan output vertical kemudian dilanjutkan ke deflection yoke vertikal ( yaitu sebuah kumparan yang berfungsi untuk membelokkan berkas elektron yang terdapat pada CRT ke arah vertikal (atas dan bawah).

Sedangkan sinyal syncronisasi horisontal dimasukkan ke rangkaian horisontal yaitu, AFC ( Automatic Frekuency Control ), oscilator horisontal, horisontal driver, dan output horisontal kemudian dilanjutkan ke deflection yoke horisontal ( yaitu sebuah kumparan yang berfungsi untuk membelokkan berkas elektron ke arah samping ), disamping itu sinyal juga masuk ke transformator flyback untuk proses tegangan tinggi. Rangkaian vertikal dan horisontal dinamakan dengan rangkaian pembentuk raster (raster circuit), karena dengan rangkaian tersebut maka berkas elektron akan tersebar ke seluruh permukaan layar, sehingga layar keluar cahaya (ini yang dinamakan raster). Pada raster akan terbentuk gambar karena adanya sinyal video yang dikirimkan oleh penguat video masuk ke CRT melalui kaki katoda. Fungsi AGC (Automatic Gain Control) adalah untuk mengontrol penguatan penguat IF video terutama penguat IF I agar selalu stabil dan juga mengontrol penguatan penguat RF sehingga gambar akan selalu stabil.

PEMANCAR DAN PENERIMA TV WARNA
A.     Gelombang elektromagnetik televisi.
Gelombang TV adalah gelombang elektromagnetik yang sangat kompleks. Hal inidisebabkan oleh kenyataan bahwa gelombang TV mengandung informasi tidak hanyasuara, tetapi juga informasi dalam bentuk gambar. Oleh karena itu, gelombang TV terdiriatas :
1.      Gelombang “blanking”, yang berfungsi menghaspus berkas elektron pada saat“retrace” pada proses “scanning” sebuah gambar.
2.      Gelombang sinkronisasi vertikal dan horizontal, yang berfungsi mensinkronkan prosesscanning dalam arah vertikal dan horizontal.
3.      Gelombang AM, yang berfungsi membawa informasi gambar.
4.      Gelombang FM, yang berfungsi membawa informasi suara.
Jadi sinyal suara dikirimkan dalam bentuk modulasi FM, sedangkan gambar dalambentuk modulasi AM. Oleh karena itu, suara yang dibawa oleh gelombang TV cenderunglebih tahan terhadap gangguan kelistrikan alam, sedangkan gambar lebih mudahterganggu. Disamping itu, karena gelombang TV mengandung gelombang FM, makaagar siaran TV dapat diterima di tempat-tempat yang jauh biasanya diperlukan pesawatpemancar ulang (relay) disekitar tempat-tempat tersebut.
A.     Pembagian gelombang siaran.
Kesulitan dalam penyiaran gelombang TV adalah dalam hal pembagian ruang frekuensisiaran. Oleh karena itu, rentang frekuensi yang digunakan dalam penyiaran gelombangTV dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok frekuensi sangat tinggi (VHF =very high frequency) dan kelompok frekuensi sangat-sangat (ultra) tinggi (UHF = ultrahigh frequency). VHF dibagi menjadi 12 gelombang siaran sedangkan UHF dapat dibagimenjagi 56 gelombang siaran, sehingga jumlah total gelombang siaran yang dapatdigunakan adalah 68 buah gelombang. Hal ini berarti kita dapat menerima siaran TV dari68 buah pemancar yang berbeda. Rentang frekuensi untuk setiap gelombang dalam VHFadalah sebagai berikut: gelombang 2, 54-60 MHz; Gelombang 3, 60-66 MHz;Gelombang 4, 66-72 MHz; Gelombang 5, 76-82 MHz; Gelombang 6, 82-88 MHz;Gelombang 7, 174-180 MHz; Gelombang 8, 180-186 MHz; Gelombang 9, 186-192 MHz;Gelombang 10, 192-198 MHz; Gelombang 11, 198-204 MHz; Gelombang 12, 204-210MHz; and Gelombang 13, 210-216 MHz. Gelombang UHF diberi nomor 14 sampai 69dan beroperasi dalam rentang frekuensi 470 MHz sampai 806 MHz.

B.     Proses pemancaran dan penerimaan pada TV berwarna
C.1 Pemancar Televisi
Pemancar televisi adalah mirip dengan pemancar suara baik AM maupun FM.Bahkan perlengkapan pemancar suara adalah sama persis dengan perlengkapan yangbiasa digunakan dalam pemancar radio FM. Dan kadang-kadang, sinyal suaradipancarkan secara terpisah dari sinyal gambar, sehingga sering ditemui dua antenapemancar yang terpisah, satu untuk suara dan yang lain untuk gambar.Siaran berfrekuensi tinggi (High-Frequency Broadcasting)Penggunaan frekuensi tinggi untuk siaran televisi menimbulkan sejumlah besarmasalah yang tidak pernah ditemui dalam siaran radio AM atau pun FM. Rentang sinyalradio frekuensi rendah adalah sangat luas dan bahkan mencapai ratusan atau bahkanribuan kilometer. Sebaliknya, rentang sinyal frekuensi tinggi adalah sangat terbatas danbahkan tidak dapat mencapai jarak yang lebih jauh dari jarak pandang dari satu tempat ketempat lain pada permukaan bumi. Jadi, sementara daerah layanan dari sebuah sebuahstatsion siaran televisi mencakup daerah dengan radius di atas 160 km, daerah layanantersebut untuk sebuah statsion televisi biasanya dibatasi sampai kira-kira 56 km,bergantung pada ketinggian antena pemancar dan penerima. Karena itu, untuk siaranyang mencakup suatu negara yang luas, seperti Indonesia misalnya, diperlukan cukupbanyak statsion pemancar televisi atau statsion pemancar ulang (relay).
Masalah lain yang timbul dalam penggunaan frekuensi tinggi untuk siaran televisiadalah bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan itu bertingkah laku sepertigelombang cahaya tampak. Artunya, gelombang televisi dapat dipantulkan oleh bendabendakeras yang relatif kecil seperti gedung-gedung, dan bukit-bukit. Dan bahkan seringterjadi pemantulan gelombang televisi terjadi beberapakali sehingga antena pesawatpenerima televisi menerima siaran yng sama beberapa kali. Hasilnya adalah gambar yangkabur (tidak jelas) karena berberapa gelombang pantul ditangkap antena penerima padawaktu yang berlainan. Masalah-masalah seperti ini biasanya diatasi dengan caramenggunakan antena penerima khusus. Antena jenis ini biasanya memiliki faktorpenguatan yang tinggi sehingga dapat memperkuat sinyal-sinyl yang lemah. Dismapingitu, Antena khusus ini biasanya bersifat “directional”. Artinya, antena ini hanya akanmemperkuat sinyal yang datang dari satu arah tertentu saja dan tidak memperkuat sinyalyang datang dari arah lain. Dengan cara mengarahkan sebuah antena directional, kitadapat memilih salah satu dari beberapa gelombang pantul dan menghilangkan gelombangpantul lainnya, sehingga kita dapat memperoleh gambar yang jernih.Siaran melalui jaringan (Network Broadcasting
C.2Pesawat Penerima Televisi (Television Receivers)
Bagian utama dari pesawat penerimat televisi adalah tabung gambar danrangkaian elektronik. Tabung gambar berfungsi untuk mengubah pulsa-pulsa listriksinyal televisi menjadi gambar. Sedangkan rangkaian elektronik berfungsi sebagaipemilih siaran (tuner dan Antena),
Tabung gambar pesawat televisi modern adalah merupakan pengembanganlangsung dari tabung Crookes. Tabung gambar ini sering disebut tabung sinar katoda(CRT = Cathode Ray Tube). Sebagai contoh, salah satu jenis CRT dapat Anda lihat padaGambar 4. Perbedaan utama antara tabung Crookes dengan CRT adalah bahwa CRTmenggunakan filamen yang dipanaskan sebagai sumber elektron, sedangkan tabungCrookes tidak menggunakan filamen. Proses pemanasan filamen ini adalah dengan caramengalirkan arus listrik pada filamen tersebut. Kelebihan dari penggunaan filamen yangdipanaskan ini adalah jumlah elektron yang dihasilkannya sangat banyak.
Gambar. Tabung Gambar pesawat penerima televisi modern. Tabung ini sering disebut
tabung sinar katoda (CRT = cathode ray tube).


A.     Blok diagram dan fungsi bagian pada TV berwarna

Description: E:\Documents\KULIAH\SEMESTER 5\Audio Video\diagram-blok-tv.jpg
Gambar. Diagram singkat TV berwarna.
Description: E:\Documents\KULIAH\SEMESTER 5\Audio Video\diagram-blog-tv-warna1 full.jpg
Gambar. Blok diagram lengkap pesawat televisi

Secara garis besar pada televisi terdapat komponen dan blog rangkaian yang dapat membuat televisi tersebut bekerja sesuai dengan fungsinya. Rangakian atau blog pada televisi tersebut memiliki fungsi masing diantaranya :
1.      Rangkaian Penala ( Tuner )
Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi (penguat HF), pencampur (mixer), dan osilator local berfungsi untuk menerima sinyal masuk (gelombang TV) dari antenna dan mengubahnya menjadi sinyal frekuensi IF.
2.      Rangkaian penguat if ( intermediet frequency )
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1000 kali. Sinyal out put yang di hasilkan penala (tuner) merupakan sinyal yang masih lemah dan sangat tergantung pada jarak pemancar, posisi penerima, dan bentang alam. Rangkaian ini juga berguna untuk membuang gelombang lain yang tidak dibutuhkan dan meredam interfrensi pelayanan gelombang pembawa suara yang menggangu gambar.
3.      Rangkaian detektor video
Rangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selain itu, rangkaian ini berfungsi pula sebagai peredam seluruh sinyal yang menggangu karena apabila ada sinyal lain yang masuk akan mengakibatkan buruknya kualitas gambar. Salah satu sinyal yang diredam adalah sinyal suara.
4.      Rangkaian penguat video
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yang berasal dari detector video sehingga dapat menjalankan layar kaca atau CRT (catode ray tube). Di dalam rangkaian penguat video terdapat pula rangkaian ABL (automatic brightnees level) atau pengatur kuat cahaya otomatis yang berfungsi untuk melindung rangkaian tegangan tinggi dari tegangan muatan lebih yang disebabkan oleh kuat cahaya pada layar kaca.
5.      Rangkaian Agc ( Automatic Gain Control )
Rangkaian AGC berfungsi untuk mengatur penguatan input secara otomatis. Rangkaian ini menstabilkan sendiri input yang berubah – ubah sehingga output yang di hasilkan menjandi balance.
6.      Rangkaian Penstabil Penerima Gelombang Tv
Rangkaian penstabil penerima gelombang TV di antaranya adalah AGC dan AFT. AGC (automatic gain control) akan menguatkan sinyal jika sinyal yang di terima terlalu lemah. Sebaliknya, jika sinyal yang di terima terlalu besar, AGC dengan sendirinya akan memperkecil sinyal. Sementara itu,AFT (auto matic fine tuning) atau penala halus secara otomatis akan mengatur pembawa gambar dari penguat IF secara otomatis.
7.      Rangkaian Defleksi Singkronisasi
Rangkaian ini terdiri dari empat blok, yaitu rangkaian singkronisasi, rangkaian defleksi vertical, rangkaian defleksi horizontal, dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi.
8.      Rangkaian Suara
Suara yang kita dengar adalah hasil kerja dari rangkaian ini, sinyal pembawa IF suara akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM). Sebelumnya, sinyal ini dipisahkan dengan sinyal pembawa gambar.
9.      Rangkaian Catu Daya ( Power Supply )
Rangkaian ini berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC yang selanjutnya didistribusikan ke seluruh rangkaian. Pada rangkaian catu daya terdapat daerah yang disebut daerah tegangan tinggi (live area).

C.     Prinsip Pembentukan Gambar Pada Pesawat Penerima Televisi.
Gambar pada pesawat televisi dibentuk oleh sebuah pola kumpulan titik-titik yangbersatu untuk membentuk sebuah gambar yang lengkap. Titik-titik tersebut muncul padalayar televisi satu demi satu dalam selang waktu yang sangat singkat (frekuensi yangsangat tinggi). Pemcahan gambar menjadi deretan titik-titik kecil ini dilaksanakanmelalui sebuah teknik yaitu “scanning” (penyapuan). Mata dari scanner menyapu sebuahgambar secara keseluruhan dalam cara yang sama seperti mata seorang pembaca melihathalaman buku, kata demi kata, baris demi baris. Scanner tersebut membangkitkan sinyallistrik yang sebanding dengan kecerahan titik-titik yang di “scan”. Bermacam-macamjenis teknik Scanning (baik secara mekanik maupun elektronik) telah banyak dicoba danditerapakan dalam pengembangan teknologi televisi ini. Hampir semua pesawat televisimodern menggunakan berkas elektron sebagai scanner.

Kelebihan scanning denganberkas elektron ini adalah bahwa berkas elektron tersebut dapat digerakan dengankecepatan (frekuensi) yang sangat tinggi dan dapat menyapu (men-“scan”) sebuahgambar secara keseluruhan dalam waktu yang sangat singkat. Gambar 1 menunjukanbentuk yang disederhanakan dari lintasan berkas elektron dalam menyapu gambar secarakeseluruhan. Garis lurus yang utuh menyatakan lintasan berkas elektron di ataspermukaan gambar dan garis putus-putus menyatatakan perioda “flyback” atau “retrace”.Selama perioda ini berkas elektron dihapus.
Gambar. Proses Penyapuan (scanning) sebuah gambar l' bayangan pada pesawat
penerima televisi. Pada Gambar ini jumlah garis yang ditunjukan adalah
sangat sedikit.
Ilustrasi yang ditunjukkan pada Gambar di atas menunjukan sebuah pola “scanning”sederhana yang disusun hanya oleh bebrapa garis mendatar (horizontal) dan sebuahpengulangan sederhana dari bawah ke atas. Proses scanning sebenarnya yang terjadidalam pesawat televisi melibatkan sejumlah besar garis-garis horizontal

A.       Pembentukan warna pada pesawat TV berwarna.
Sebuah TV berwarna menggunakan tabung gambar tiga warna yang memiliki tigapenembak elektron masing-masing untuk satu warna utama, yaitu merah, biru dan hijau.Elektrnon dari ketiga penembak itu menyapu layar dan merangsang warna dari titik-titikkecil posfor yang menempel pada layar. Titik-titik kecil posfor tersebut yang berjumlahlebih dari 1000000 buah disusun dalam tiga kelompok, yaitu kelompok merah, biru, danhijau. Sebuah masker ditempatkan diantara penembak elektron dengan layar. Masker iniberfungsi untuk menempatkan berkas elektron pada warna posfor yang sesuai.Selanjutnya, berkas elektron yang membawa informasi berwarna merah akan jatuh padatitik posfor merah, dan berkas elektron yang membawa informasi berwarna biru akanjatuh pada titik posfor biru, dan seterusnya, sehingga warna informasi (gambar) yangsebenarnya akan dibuat oleh paduan ketiga warna utama tersebut.
Description: E:\Documents\KULIAH\SEMESTER 5\Audio Video\warna.gifDescription: E:\Documents\KULIAH\SEMESTER 5\Audio Video\warna-primer.jpg

Gambar. CRT proses pembentukan gambar dan warna dasar TV

Pada televisi hitam putih (monochrome), gambar yang di produksi akan membentuk warna gambar hitam dan putih dengan bayangan abu-abu. Pada pesawat televisi warna, semua warna alamiah yang telah dipisah ke dalam warna dasar R (red), G (green), dan B (blue) akan dicampur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi.

B.     Kamera Televisi
Kamera televisi mirip dengan kamera fotografi biasa. Kamera TV terdiri atas sebuahlensa atau susunan beberapa lensa dan fasilitas untuk memfokuskan bayanganyang dibentuk oleh lensa kepada permukaan yang sensitif. Permukaan sensitif tersebutmerupakan bagian dari tabung elektronik yang disebut tabung kamera yang memilikikemampuan untuk mengubah variasi intensitas cahaya ke dalam variasi muatan listrikatau arus listrik. Tabung kamera yang pertama dibuat adalah tabung ikonoskup(iconoscope) sebuah jenis tabung yang cukup lama untuk mentransmisikan film-filmmelalui televisi. Untuk memancarkan adegan-adegan yang dibuat dalam tata cahaya yangsangat lemah biasanya menggunakan tabung kamera Image Orthicon atau Vidikon.



Ikonoskup (Iconoscope)
Sebagai sebuah tabung kamera, ikonoskup memiliki beberapa kerugian. Salahsatu kerugian yang paling menonjol adalah bahwa ikonoskup memerlukan pencahayaanyang sangat kuat untuk menghasilkan sinyal gambar yang dapat digunakan.

Image Orthicon
Sejumlah besar tabung kamera telah diciptakan untuk mengatasi kerugian yangditimbulkan oleh tabung kaemra Ikonoskup. Tabung kamera yang paling sensitifdiantaranya adalah “Image orthicon”, seperti yang ditunjukkan pada Gambar di bawahini. Sensitivitas dari tabung kamera ini adalah sangat tinggi, sehingga kamera ini dapatmenghasilkan sinyal gambar pada berbagai keadaan cahaya yang cukup untuk dilihatoleh mata telanjang.
keadaan cahaya yang cukup untuk dilihatoleh mata telanjang.
Gambar. Contoh Tabung kamera Image Orthicon.
Tabung Kamera Vidikon (Vidicon)
Jenis lain dari tabung kamera yang biasa dignakan dalam pemancar televisimodern adalah Vidicon. Dalam jenis ini, gambar diproyeksikan pada sebuah targetfotokonduktif (photoconductive) yang baisanya terbuat dari sebuah lapisan tipis zatseperti antimon-trisulfida yang memiliki konduktivitas listrik bervariasi dan akanbertambah oleh adanya cahaya. Zat fotokonduktif ini ditempelkan pada sebuah elektrodayang transparan yang berfungsi sebagai pelat sinyat dan dimuati muatan positif. Berkaselektron menghasilkan tumpukan elektron pada target untuk mengkompensasi muatanyang bocor ke dalam lapisan target dari pelat sinyal. Muatan-muatan ini lebih banyakuntuk daerah yang diterangi dan lebih sedikit untuk daerah yang tidak diterangi.Perpindahan muatan dalam sinyal membangkitkan sinyal video pada bagian inputamplifier yang dihubungkan ke tabung kamera.

Tabung vidikon (Vidicon) yang sering disebut Plumbicon, memiliki karakteristikdan proporsionalitas sinyal output terhadap kecerahan (brigthness) gambar.Tabung Vidikon adalah sebuah tabung kamera yang sederhana dan kompak danmemiliki sensitivitas yang tinggi. Karena tabung kamera ini berdiameter hanya sekitar2,5 cm (sekitas 1 inci) dan panjangnya sekitar 15 cm. Untuk transmisi sinyal video jarakpendek, seperti misalnya pengirim dan penerima berada dalam satu gedung, jaringantelevisi tertutup sering digunakan. Pada kondisi seperti ini, satu kamera dapatdihubungkan langsung pada sebuah monitor dengan menggunakan hubungan kabel biasa.Hal ini sangat bermanfaat untuk menghindari penggunaan pemancar yng berdaya tinggidan sangat kompleks. Rangkaian (jaringan) tertutup sering digunakan di tempat-tempatindustri, bisnis, dan tempat-tempat penelitian untuk mengamati daerah-daerah terlarangatau berbahaya.

TABUNG KAMERA, TABUNG TELEVISI HITAM-PUTIH DAN BERWARNA
  1. Tabung Kamera
Tabung kamera video adalah jenis tabung sinar katoda digunakan untuk menangkap gambar televisi sebelum pengenalan perangkat charge-coupled di pertengahan hingga akhir 1980-an. Beberapa jenis tabung yang digunakan dari awal tahun 1930-an hingga 1980-an.
Tabung Sinar Katoda (CRT)
Description: Braun1
Tabung sinar katoda atau (CRT) adalah tabung hampa yang  mengandung satu atau lebih senjata elektron, dan layar fluorescent yang digunakan untukmelihat gambar. Sebuah gamb ar yang dihasilkan dengan mengendalikan intensitas masing-masing tiga berkas elektron, satu untuk setiap aditif warna dasar (merah, hijau, dan biru) dengan sinyal video sebagai referensi. Dalam semua monitor CRT modern dan televisi, yang balok dibengkokkan oleh defleksi magnetik, medan magnet yang bervariasi yang dihasilkan oleh kumparan dan didorong oleh sirkuit elektronik di sekitar leher tabung, meskipun defleksi elektrostatik umumnya digunakan dalam osiloskop, jenis instrumen diagnostik.
Description: L:\Video camera tube - Wikipedia, the free encyclopedia_files\220px-Farnsworth_image_dissector_tube.jpgTabung dissector gambar

Sistem optik dari dissector gambar memfokuskan gambar ke photocathode dipasang di dalam vakum tinggi. Sebagai cahaya pemogokan photocathode,        elektron yang dipancarkan sebanding dengan intensitas cahaya. Seluruh gambar elektron dibelokkan dan izin pemindaian aperture hanya mereka elektron yang berasal dari daerah yang sangat kecil photocathode yang akan diambil oleh detektor pada waktu tertentu. Output dari detektor adalah arus listrik yang besarnya adalah ukuran kecerahan daerah sesuai gambar. Gambar elektron berkala dibelokkan horizontal dan vertikal ("raster scanning") sedemikian rupa sehingga seluruh gambar dibaca oleh detektor berkali-kali per detik, menghasilkan sinyal listrik yang dapat disampaikan ke perangkat display, seperti monitor CRT, untuk mereproduksi gambar.
Iconoscope
Iconoscope adalah tabung kamera yang memproyeksikan gambar  penyimpanan muatan" khusus pada  piring berisi mosaik butiran fotosensitif elektrik terisolasi terpisah dari piring yang sama dengan lapisan tipis bahan mengisolasi, agak analog dengan retina mata manusia dan pengaturan atas fotoreseptor. Setiap granul fotosensitif merupakan kapasitor kecil yang terakumulasi dan menyimpan muatan listrik dalam menanggapi cahaya mencolok itu. Sebuah berkas elektron berkala menyapu seluruh piring, efektif memindai gambar yang disimpan dan pemakaian masing-masing kapasitor pada gilirannya sehingga output listrik dari masing-masing kapasitor sebanding dengan intensitas rata-rata cahaya mencolok di antara setiap peristiwa debit.
Super Emitron dan Gambar Iconoscope
Super-Emitron adalah kombinasi dari dissector gambar dan Emitron. Adegan gambar diproyeksikan ke sebuah film kontinyu photocathode semitransparan yang efisien yang mengubah cahaya menjadi gambar adegan elektron cahaya yang dipancarkan, yang terakhir ini kemudian dipercepat (dan terfokus) melalui medan elektromagnetik terhadap target khusus disiapkan untuk emisi elektron sekunder.
Gambar iconoscope pada dasarnya identik dengan super-Emitron, tetapi target ini dibangun dari lapisan tipis bahan yang diletakkan di atas dasar konduktif mengisolasi, mosaik butiran logam hilang. Oleh karena itu, elektron sekunder yang dipancarkan dari permukaan bahan isolasi ketika gambar elektron mencapai target, dan muatan positif yang dihasilkan disimpan langsung ke permukaan bahan terisolasi.
Orthicon dan CPS Emitron
Description: A 1970s-era RCA Radiotron Image Orthicon TV Camera Tube
Orthicon berfungsi untuk memindai mosaik dengan berkas elektron, kecepatan yang disebabkan oleh elektron sekunder dilepaskan dari mosaik fotolistrik dari pelat penyimpanan muatan saat sinar scanning menyapu ke seberang. dan energy yang sangat rendah di lingkungan piring, bahwa tidak ada elektron sekunder yang dipancarkan sama sekali. Artinya,gambar diproyeksikan ke mosaik fotolistrik piring muatan penyimpanan, sehingga muatan positif diproduksi dan disimpan di sana karena foto-emisi dan kapasitansi masing-        masing. Muatan ini disimpan kemudian "lembut" dibuang oleh kecepatan rendah scanning electron beam, mencegah emisi elektron sekunder. Tidak semua elektron dalam berkas scanning dapat diserap dalam mosaik, karena disimpan positif biaya yang sebanding dengan intensitas yang terintegrasi dari cahaya adegan. Elektron yang tersisa kemudian dibelokkan kembali ke anoda, ditangkap oleh grid khusus, atau dibelokkan kembali ke multiplier elektron.
Vidicon
Vidicon adalah jenis penyimpanan tabung kamera di mana pola muatan-density dibentuk oleh radiasi adegan digambarkan pada permukaan fotokonduktif yang kemudian dipindai oleh sinar elektron-kecepatan rendah. Tegangan berfluktuasi digabungkan untuk penguat video dapat digunakan untuk mereproduksi adegan yang sedang digambarkan. Muatan listrik yang dihasilkan oleh sebuah gambar akan tetap berada di pelat muka sampai dipindai atau sampai muatan menghilang. Photocathodes piroelektrik dapat digunakan untuk menghasilkan vidicon sensitif atas sebagian luas spektrum inframerah.
TABUNG TV HITAM-PUTIH
Tabung – tabung gambar monokrom mempunyai satu senapan elektron untuk layar fosfor putih. Tegangan tinggi dihubungkan ke anoda guna mencapai terang yang cukup. Sambungan anoda dibuat dalam sebuah rongga berceruk pada lonceng gelas yang lebar. Pemfokusan berkas elektron menghasilkan bintik yang tajam. Tabung – tabung gambar menggunakan focusing coil.
Berkas elektron dibelokkan secara horizontal dan vertikal untuk mengisi bidang layar. Defleksi magnetik digunakan pada tabung – tabung gambar. Sebuah cincin magnet permanen pada leher tabung digunakan untuk pemusatan. Sudut defleksi tabung gambar adalah sudut total yang dapat dibelokkan oleh berkas tanpa menyentuh sisi – sisi pembungkus.
TABUNG TV BERWARNA
    
Tabung warna menggunakan tiga fosfor yang berbeda yang memancarkan merah, hijau, dan biru masing-masing. Mereka dikemas bersama dalam garis-garis (seperti dalam desain aperture grill) atau kelompok yang disebut "triad" (seperti dalam bayangan topeng CRT). Warna CRT memiliki tiga senjata elektron, satu untuk setiap warna primer, diatur baik dalam garis lurus atau dalam konfigurasi segitiga sama sisi (senjata biasanya dibangun sebagai satu kesatuan).
Description: 150px-CRT_Phosphors

CARA KERJA TABUNG GAMBAR
Cara kerja tabung gambar ialah berkas elektron dibelokkan secara horizontal dan vertikal untuk mengisi bidang layar. Defleksi magnetik digunakan pada tabung – tabung gambar. Sebuah cincin magnet permanen pada leher tabung digunakan untuk pemusatan. Sudut defleksi tabung gambar adalah sudut total yang dapat dibelokkan oleh berkas tanpa menyentuh sisi – sisi pembungkus.

AUDIO PADA GEDUNG SEKOLAH

Dewasa ini,  sound system sudah mulai merambah ke sekolah-sekolah dengan berbagai tujuan, diantaranya :  

> Listening ( Ujian Bahasa ),
> Paging system ( panggilan / pengumuman ),
> Upacara bendera,
> Bell sekolah
> Radio sekolah
> Music pengantar istirahat
> Kegiatan lainnya.

Berikut beberapa contoh aplikasi sound system sekolah mulai dari sederhana, sampai yang lengkap.

1.  Sound system untuk paging system / informasi / pengumuman/music pengantar istirahat
Description: berita_sound%20sekolah%201a














Dengan amplifier ZA-2120, daya output 120 watt,  mampu mensuply  10 bh ZS-646R dan ZH-625SM  2buah. Daya input ZS-646R  = 6 Watt,  ZH-625SM = 25 Watt, ZA-2120 = 120 Watt

2.  Sound system untuk paging system + Upacara Bendera
Description: berita_sound%20sekolah%202a

Blok Diagram diatas, adalah kombinasi antara sound system untuk paging/pengumuman, dengan fasilitas untuk Upacara bendera / kegiatan dilapangan.
Input mic bisa dibuatkan di dekat lapangan upacara, cari lokasi yang tidak mudah di jangkau siswa/ditempat yang aman dari air hujan. Maksimal input mic 2 bh,  karena ZA-2120  hanya memiliki input mic 3 buah. 1 buah dipergunakan untuk mic paging, 2 buah di set untuk mic pembawa acara dan mic pembina upacara.
Untuk kebutuhan lainnya, bisa saja menggunakan mic wireless, bila tidak menginginkan tarikan kabel yang dapat mengganggu bila pemasangannya tidak rapi, dan rentan terhadap kerusakan di jack input mic karena sering di cabut dan dipasang.

Perhatikan blok diagram dibawah.
Description: berita_sound%20sekolah%202b

     
Dengan kombinasi Portable Wireless amplifier tipe ZW-G810CU, mic pembina upacara dan mic pembawa acara bisa menggunakan mic wireless. Selain flexible juga mudah instalasinya.  Portable mic wireless bisa disimpan di ruang center sound system, hanya micnya saja dibwa keluar.  Lebih aman dan lebih praktis.
Fasilitas yang dimiliki ZW-G810CU : tape player w/USB input (u/flasdisk), dan Mic wireless genggam 2 buah.Disamping itu, ZW-G810CU, juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan outdoor siswa, misal untuk pramuka, dll.  Karena ZW-G810CU bisa menggunakan tenaga Batterai / Aki mobil.
Kombinasi lainnya, juga bisa menggunakan mic wireless TOA tipe WS-5200 ( 1 mic genggam +receiver), atau merk SHURE tipe LX88III ( 2 buah mic wireless genggam + receiver)
Untuk Speaker ruang kelas, bisa diganti dengan tipe wall speaker ZS-062 ( daya 6 Watt ),  dan speaker outdoor, juga bisa diganti dengan tipe ZS-202C ( daya 20 watt ).

3.  Sound system untuk paging system + Upacara Bendera + Radio Sekolah

Description: berita_sound%20sekolah%203


Untuk kegiatan radio sekolah, perlu ditambahkan perangkat mixer, minimal 6 channel,  lebih aman bila dipasang mixer 8 channel ( 6 channel mic input, 2 channel aux input ).
Untuk pelengkap, DVD player bisa dimasukkan mixer, sehingga terjadi harmonisasi antara suara penyiar dan music.  Mic bisa disediakan 2 bh atau lebih, untuk keperluan 2 org penyiar / keperluan wawancara.




4.  Sound system untuk paging system + Upacara Bendera + Listening

Description: berita_sound%20sekolah%204

       Untuk kebutuhan listening, maka perlu dipasang speaker selector dari output amplifier sebelum ke speaker.  Speaker selector yang tersedia 10 CH, tipe SS10CH,  bila diperlukan lebih dari 10 zone / kelas, maka bisa menggunakan 2 buah speaker selector.
       Hal yang perlu diperhatikan yaitu pengkabelan. Dengan sistim kontrol perkelas maka akan dibutuhkan kabel dengan jumlah banyak.  Pergunakan kabel multi dimana 1 kabel berisi 15 wire,  atau 1 kabel berisi 9 wire, dst.
Sehingga bisa menghemat pengeluaran / biaya.
       Untuk jumlah speaker ceiling lebih dari 10 bh,  maka amplifier mesti diganti dengan tipe lebih besar. Bisa diganti dengan tipe ZA-2240, daya 240 watt.










5.  Sound system untuk paging system + Upacara Bendera + Bell Sekolah

Description: berita_sound%20sekolah%205


Selain menggunakan timer, bisa juga dengan software, tentu saja harus ada perangkat komputer min pentium4 agar speednya cukup. bisa laptop/desktop.











CONTOH:
INTALASI SOUND SYSTEM KELAS TERKENDALI SENTRAL

Description: Denah SMP 1 Patean


Keterangan

TM     =   Terminal Box
TM9    =  Terminal Box (Kolektor) - Diletakkan di atas plafon R. Sentral
TM10  =   Terminal Box (Sentral + Attenuator) - Diletakkan di dalam R. Sentral





VIDEO PADA GEDUNG
A.       Pengertian
1.         Televisi Kabel
Televisi kabel adalah sistem penyiaran acara televisi lewat frekuensi radio melalui serat optik atau kabel coaxial dan bukan lewat udara seperti siaran televisi biasa yang harus ditangkap antena. [Lidya Sari, mengidentifikasi-teknologi]
Cable Antenna Television sendiri sebenarnya identik dengan dengan televisi kabel yang kita kenal saat ini, yaitu sistem televisi kabel yang menggunakan media kabel sebagai media distribusi dan bukan televisi kabel dengan sistem Direct To Home seperti halnya INDOVISION, TELKOM VISION dan SKYNINDO. atau halnya SMATV. Baik yang ada di kota besar maupun kota kecil yang ada di Indonesia mungkin yang membedakan satu dengan yang lain adalah sistem distribusi yang diaplikasikan.
Cable Antenna Television, dalam mekanismenya terdiri atas sebuah headend pengendali siaran dan sistem distribusi yang digunakan agar siarannya dapat dinikmati oleh para pelanggannya.
2.         Kamera CCTV
Kamera CCTV atau kepanjangannya Closed Circuit Television adalah sebuah kamera video digital yang difungsikan untuk memantau dan mengirimkan sinyal video pada suatu ruang yang kemudian sinyal itu akan diteruskan ke sebuah layar monitor. Fungsi kamera CCTV adalah untuk memantau keadaan dalam suatu tempat, yang biasanya berkaitan dengan keamanan atau tindak kejahatan, jadi apabila terjadi hal-hal kriminal akan dapat terekam kamera yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan bukti.
Biasanya kamera CCTV dipasang pada tempat-tempat umum seperti bank, bandara, hotel, tempat atm, dll. Pada saat-saat tertentu kamera CCTV akan sangat berguna sebagai barang bukti, seperti ketika terjadi bencana besar atau peristiwa-peristiwa penting yang tidak sempat dipantau oleh manusia.
B.       TV Kabel (CATV)
1.         Prinsip Kerja CATV
Pada prinsipnya, jaringan tv kabel adalah sebuah master antena tv. selanjutnya di distribusikan ke pelanggan.

2.         Bagian-bagian TV Kabel
a.         Headend CATV
Headend secara harfiah dapat dikatakan pengendali, pengumpul adalah sebuah susunan peralatan pengendali atau peralatan sumber siaran dari sebuah sistem cable antenna television (CATV). karena sebagai pengendali maka dalam urusan channel-channel siaran yang akan disiarkan dalam sebuah sistem CATV otomatis pengaturannya hanya pada headend.
Description: catv surabaya

1)      Antenna Parabola      : sebagai antenna receive sinyal dari satelit.
2)      Receiver Satelit         : alat yang digunakan untuk merubah sinyal satelit yang ditangkap oleh antenna parabola menjadi sinyal audio dan video sehingga dapat dilihat melalui televisi.
3)      Modulator      : sebuah modulation yang diaplikasikan untuk merubah sinyal audio video dari receiver satelit menjadi sinyal RF
a.      Sistem Distribusi CATV
Sebuah jaringan yang memadukan semua system Topologi dari LAN (Local Area Network) yang ada pada jaringan komputer, seperti STARBUS, dan TOKEN RING.
            Ada 2 faktor yang menjadi bahan dasar dari sistem distribusi CATV yaitu :
1)      Kabel : komunikasi satu arah maupun dua arah
2)      Amplifier         : untuk menguatkan sinyal yang melemah akibat panjangnya kabel.
3)      Tap                  : sebagai titik pengambilan sinyal atau percabangan untuk kabel drop yang                     dihubungkan dengan perangkat pada pelanggan
3.         Kelebihan dan Kekurangan TV Kabel
a.         Kelebihan
-         Dapat digunakan sebagai saluran mengakses/ koneksi internet.
-         Akses internet melaui TV Kabel dapat diakses selama 24 Jam.
-         Biaya tambahan lebih murah dibanding ongkos yang harus dibayar jika menggunakan saluran telepon selama 24 jam perhari untuk satu bulan.
-         Dengan internet kabel kita tidak perlu lagi melakukan proses dialing seperti yang dialkukan pada jaringan telepon.
-         Tidak ada lagi jawaban nada sibuk saat samua saluran telepon ke ISP sedang padat. bahkan, tidak ada lagi panggilan telepon yang tidak terjawab saat kita sedang akses internet.
-         Teknologi HFC (Hybrid Fiber-Coaxial) yang digunakan pada TV Kabel merupakan platform jaringan yang menyediakan tiga saluran sekaligus antara lain saluran tv, akses internet cepat, dan telepon.
-         Dapat melakukan teleconference dengan live video-audio bersama rekanan kerja/ video-audio chatting dengan keluarga di tempat yang jaud dapat dilakukan dengan nyaman.
-         Kecepatan transmisi data tidak dipengaruhi jauh-dekatnya jarak pelanggan dan penyedia layanan.
b.         Kekurangan
-         Tidak bisa membuka program internet pada computer seperti Mozilla Firefox, Google Chrome,dsb.
-         -Tidak dapat mencakup seluruh wilayah bumi.
C.       Kamera CCTV
1.         Prinsip Kerja Kamera CCTV
CCTV (Closed Circuit Television) adalah alat perekam yang menggunakan satu atau lebih kamera video dan menghasilkan data video atapun audio. Standart TV mengirimkan sinyal broadcast secara terbuka, sedangkan cara kerja CCTV yaitu mengirimkan sinyalsecara tertutup melalui wireles ataupun kabel.
Dalam CCTV Kabel yang digunakan biasanya adalah kabel coaxial yang sering digunakan oleh TV Analog untuk menangkap sinyal broadcast dari antena TV. Sedangkan jika menggunakan sinyal wireless menggunakan frekuensi 2.4 Gigahertz. CCTV biasanya digunakan untuk mengawasi sebuah tempat berkaitan dengan masalah keamanan ataupun kerahasiaan tempat, misalnya digunakan di toko, bank, ataupun tempat publik yang ramai.
2.         Jenis-jenis Kamera CCTV
a.         Jenis Pengambilan gambar, Jenis kecepatan pengambilan gambar/Frame per Second(fps)/Jenis kamera yang dapat mengambil jumlah gambar per detik. Biasanya cara kerja kamera CCTV 1-6 FPS dianggap sudah cukup untuk merekam catatan kejahatan / pencurian. Tapi ada pula yang menggunakan lebih dari 30 FPS. Real-time CCTV minimal menggunakan 30 FPS.
b.         Jenis pergerakan Kamera, Pan Tilting Zoom yaitu Jenis kamera CCTV yang dapat digerakkan kanan kiri ( Pan ) atas bawah ( Tilt ) dari jarak jauh. CCTV terkadang juga menggunakan kamera tetap / Fixed kamera yaitu kamera video yang tidak bisa digerakkan.
c.         Jenis penerimaan data, Jenis kamera CCTV ada yang hanya siaran langsung saja dan langsung menyimpan rekaman video.
d.         Jenis fitur tambahan, Jenis kamera yang memiliki fitur spesial, misal CCTV malam ( Night Viewing ), motion detection ( Merekam hanya pada saat terjadi gerakan ), remote viewing ( Digerakan dari jarak jauh ), MPEG-4 video format, system backup, dan bisa diakses lewat intenet, kabel telpon, atau LAN ( Local Area Network )
3.         Komponen Utama Kamera CCTV
a.       Kamera CCTV
Komponen paling utama tentu saja adalah kamera CCTV itu sendiri. Tersedia banyak pilihan dan model kamera dan lensa CCTV di pasaran. Sebelum Anda menentukan pilihan kamera CCTV yang tepat, pastikan Anda sudah mengetahui titik lokasi penempatan yang diinginkan, jarak pantauan, dan apakah CCTV tersebut akan lebih banyak digunakan pada tempat yang bercahaya atau gelap.
b.      Monitor
Monitor adalah alat yang dipakai untuk menampilkan hasil gambar/ video yang ditangkap oleh kamera CCTV. Jaman sekarang, umumnya monitor yang digunakan hampir sama dengan monitor televisi. Berdasarkan penggunaannya, monitor dibagi menjadi dua, yaitu dedicated (memunculkan gambar dari single kamera CCTV), atau call-up (memunculkan beberapa gambar sekaligus).
c.       Kabel
Kabel terutama dibutuhkan untuk instalasi sistem CCTV analog, dimana hal ini merupakan salah satu kekurangan dari kamera CCTV analog. 
d.      Digital Video Recorder (DVR)
Sistem CCTV modern jaman sekarang sudah banyak yang memanfaatkan DVR, dimana DVR ini juga bisa merubah tampilan data analog menjadi digital, memungkinkan archive file video, dan bisa melihat video dari berbagai tempat ataupun secara jarak jauh (remote).
4.         Kelebihan dan Kekurangan Kamera CCTV
a.         Kelebihan
1)      Mengurangi Kejahatan
Jika kamera CCTV terus memantau toko, orang yang berniat jahat mungkin menghindari toko yang sudah dilengkapi dengan kamera CCTV dan lebih memilih mencari tempat lain. Jadi jika Anda mempunyai toko, ada baiknya jika Anda menggunakan CCTV sebagai perlindungan toko Anda. Saat karyawan tahu bahwa mereka terus-menerus diawasi dan dipantau aktivitasnya dengan kamera ini, mereka kemungkinan akan tetap bersikap sopan, dan fokus pada pekerjaan saat atasan tidak Ada.
2)      Menjadi Barang Bukti Kejahatan
Apabila kejahatan terjadi di suatu tempat dan terekam oleh CCTV, alat ini akan memudahkan pada saat investigasi dan dapat dijadikan bukti yang kuat. Jika perbedaan argumen terjadi antara koban dan pelaku. Sebagai pihak ke tiga dapat mengambil keputusan dengan melihat rekaman video untuk menentukan apa yang sebenarnya terjadi.

b.         Kekurangan
Sayangnya, CCTV mempunyai kemampuan terbatas, kamera ini tidak dapat merekam suara dan kadang-kadang dapat dimanipulasi dengan menutupi alat perekam atau dengan menempelkan sepotong permen karet pada lensa, atau dengan menempelkan rekaman yang diulang-ulang sehingga pengawas CCTV menganggap tidak terjadi apa-apa. Jika kamera diposisikan salah, hasil rekaman tidak akan maksimal. Sebaiknya pilihlah tempat yang dapat menjangkau kegiatan di semua ruangan.

D.      Perancangan Jaringan TV Kabel pada Gedung (Rumah)
1.         Pemasangan TV Kabel
Tips pemasangan alat-alat dalam proses instalasi tv kabel untuk rumah Anda. Mulai dari penentuan lokasi penempatan alat tersebut, bentuk alatnya sampai proses instalasi alat-alat tersebut. Berikut jenis alat dan cara pemasangannya seperti yang terangkum dalam situs tabloid rumah menyebutkan :
a)      Antena Parabola
Dalam instalasi tv kabel, alat tv kabel pertama yang dibutuhkan adalah sebuah antena parabola. Antena parabola ini berfungsi untuk menangkap sinyal saluran televisi yang diberikan oleh satelit. Antena parabola ini memiliki ukuran diameter hampir 1m. Dengan ukuran sebesar ini, pastinya akan terlihat orang dari jarak yang relatif jauh. Dari segi bentuk, antena ini tidak kurang begitu indah saat dijadikan elemen yang menempel bangunan.
Bahkan, kecenderungannya merusak tampilan wajah rumah. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya tidak meletakkan di fasad rumah. Jika memungkinkan di area samping atau belakang rumah. Sayang kan, jika fasad rumah Anda yang sudah cantik terhalang keindahannya.
b)      Amplifier atau Booster
Jaringan tv kabel yang membutuhkan amplifier atau booster adalah switchedstar system. Bentuk dari amplifier atau booster ini adalah kotak, ukurannya pun kira-kira seluas 25m2 dengan memiliki ketebalan 7cm. Walau tidak begitu besar, tetapi benda ini cukup terlihat dominan jika diletakkan di dalam sebuah interior. Sebaiknya, letakkan alat ini di bawah TV, di dalam sebuah kabinet lemari atau credenza, tetapi tidak berpintu. Ini agar memudahkan Anda saat menghidupkan, memilih siaran favorit, dan mematikan TV.
c)      Perhatikan Hasil Instalasi
Dari kedua hal di atas, instalasi merupakan permasalahan terburuk yang sering terlihat akibat pemasangan TV kabel. Kebanyakan, orang yang memasang instalasi hanya mementingkan jarak kabel pemasangan antara TV dan antena yang paling dekat. Kondisi ini mengakibatkan kabel terlihat berantakan dan merusak penampilan ruang. Sebenarnya, Anda dapat sedikit cerewet agar kondisi ini tidak terjadi. Jangan biarkan keindahan interior terganggu karena kabel tak beraturan.

2.        Perancangan Jaringan Kamera CCTV pada Gedung
1.         Pemasangan Kamera CCTV
Berikut point-point yang perlu diperhatikan:
a)      Pengaturan Letak
-         pilih lokasi / daerah yang hendak dipasang / diawasi CCTV, pergunakan camera yang sesuai dengan kebutuhan anda.
-         potong kabel sesuai dengan jarak yang dibutuhkan.
b)      Pemasangan Konektor BNC/RCA
Konektor BNC dan RCA ini memiliki fungsi yang berbeda, untuk BNC digunakan untuk mengkoneksika camera dengan DVR, sedangkan RCA biasa digunakan untuk mengkoneksikan DVR dengan Video-IN pada TV. Untuk RCA, gunakan BNC to RCA converter, tinggal dipasangkan pada kepala BNC.

c)      Pemasangan Kamera
Pasang body camera pada titik yang sudah ditentukan, sebelum benar-benar dipatenkan letaknya sebaiknya ditest terlebih dahulu daerah tampilan cameranya menggunakan TV dan kabel RCA dari camera langsung ke TV. Camera memiliki 2-3 jenis kabel input yaitu: BNC Video, Adaptor, Audio
d)      Pemasangan DVR
Buka tutup body DVR pasangkan HARDDISK sesuai dengan tempatnya, berikut gambar pemasangan HARDDISK SATA.
Description: hdd_sata_connected2
Setelah terpasang dengan baik, tutup kembali dan jalankan DVR. Untuk settingan DVR bisa membaca langsung pada buku panduan DVR. Setting Recording harap diperhatikan agar rekaman dapat berjalan dengan baik.







Download File ini dalam bentuk Microsoft Word: DISINI