1.
Judul
Pelatihan Pembuatan Selai Terong Belanda
(Cyphomandra
Betacea) Sebagai Produk Olahan Makanan
Sehat Khas Dusun Gunungsari Untuk Meningkatkan Penghasilan Masyarakat
2.
Latar
Belakang Masalah
Terung belanda (Cyphomandra
betacea) termasuk keluarga terung-terungan (Solanaceae). Buah ini berasal dari Peru, Amerika Latin dan masuk
ke negara Indonesia dikembangkan dibeberapa daerah antara lain, di Bali, Jawa
Barat, dan Tanah Karo - Sumatra Utara. Berdasarkan penelitian, terung belanda
kaya akan provitamin A yang merupakan prekursor dari vitamin A yang bagus untuk
kesehatan mata, vitamin C untuk
mengobati sariawan dan meningkatkan daya tahan tubuh, serat yang bermanfaat
untuk mencegah kanker, sembelit/ konstipasi dan kandungan makronutrien
(karbohidrat, air, protein, lemak) yang baik untuk dikonsumsi sebagai aspek
fungsional makanan (Kumalaningsih, 2006 ; Morton, 2006).
Terong belanda mempunyai masa simpan
yang pendek setelah dipanen sehingga perlu
penanganan yang baik setelah panen. Selain berakibat terhadap penurunan mutu
fisik, kerusakan-kerusakan juga dapat menurunkan nilai gizi. Oleh karenanya,
perlu segera dilakukan upaya perbaikan fisiologis, penanganan pasca panen.
Salah satu alternatif untuk mempertahankan mutu, memperpanjang masa simpan dan
daya guna, sekaligus meningkatkan nilai ekonominya yaitu dengan mengolah
menjadi selai, pasta, es krim, jus, dan sebagainya (Astawan, 2008).
Selai merupakan suatu
bahan pangan setengah padat yang dibuat tidak kurang dari 45 bagian berat buah
yang dihancurkan dengan 55 bagian berat gula. Campuran ini dikentalkan sampai mencapai kadar zat padat
terlarut tidak kurang dari 65%. Buah-buahan yang ideal dalam pembuatan selai
harus mengandung pektin dan asam yang cukup untuk menghasilkan selai yang baik.
Buah-buah tersebut meliputi tomat, apel, anggur, dan jeruk (Desrosier, 1988).
Kebanyakan Terong Belanda
pengolahannya hanya bisa dibuat juice, belum pernah dibuat selai, tidak semua
lapisan masyarakat menyukai terong Belanda karena baunya, tetapi jika dibuat
selai diharapkan disukai oleh semua orang, untuk olesan roti dan roll cake.
3.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
rumusan masalah yang akan dibahas di program pengabdian kepada masyarakat ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
cara pembuatan selai terong belanda (Cyphomandra
betacea) di Dusun Gunungsari?
2. Bagaimana pelaksanaan program pelatihan pembuatan selai terong
belanda (Cyphomandra betacea) di dusun Gunung Sari?
4.
Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dari program pengabdian
kepada masyarakat ini adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan
pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan pembuatan selai terong belanda (Cyphomandra betacea) di Dusun Gunungsari.
2. Memberikan tambahan wawasan dan inovasi baru bagi warga dusun gunungsari
tentang pembuatan selai terong belanda (Cyphomandra betacea).
5.
Manfaat
Manfaat
yang diharapkan dari terlaksananya program pengabdian kepada masyarakat ini
yaitu:
Bagi Pemerintah
1. Menghasilkan
suatu produk makanan olahan sehat khas Dusun Gunungsari yang dapat membantu
pemerintah untuk meingkatkan penghasilan masyarakat desa.
Bagi Warga Desa
1. Terciptanya
suatu produk khas olahan dusun Gunungsari berupa selai terong belanda (Cyphomandra betacea) yang sehat dan
menyehatkan.
2. Terciptanya
suatu produk khas olahan dusun Gunungsari berupa selai terong belanda (Cyphomandra betacea) sebagai upaya
meningkatkan perekonomian warga.
Bagi Mahasiswa
1. Membangun
jiwa mahasiswa untuk lebih peduli dan melakukan pengabdian kepada masyarakat,
khususnya warga Dusun Gunungsari
2. Membangun
jiwa kemandirian mahasiswa dalam membantu memberikan dan mencari alternatif
solusi dari permasalahan yang dihadapi masyarakat, khususnya berupa pelatihan
pembuatan selai terong belanda (Cyphomandra betacea).
6.
Khalayak
Sasaran
Dusun Gunungsari adalah dusun yang
berada di Desa Ngesrepbalong, Kecamatan Limbangan, Kendal, Jawa Tengah.
Penduduk di dusun ini sebagian besar mempunyai mata pencarian sebagai petani
dan buruh. Dusun yang terletak di lereng Gunung Ungaran sebelah utara ini merupakan
salah satu desa yang mempunyai banyak potensi untuk berkembang.
Salah satu potensi yang bisa
dikembangkan adalah banyaknya tumbuhan terong belanda (Cyphomandra
betacea) di desa tersebut. Hampir setiap warga memiliki tumbuhan terong
belanda di halaman rumahnya. Sehingga sangat memungkinkan untuk mengolah produk
terong belanda (Cyphomandra betacea)
menjadi selai khas Dusun Gunungsari sebagai upaya meningkatkan penghasilan
masyarakat.
7.
Metode
Metode
pelaksanaan dari program pengabdian kepada masyarakat ini terdiri dari 5
kegiatan pokok. Kegiatan tersebut yaitu:
Adapun
langkah-langkah dalam pelaksanaan program pelatihan ini adalah sebagai berikut:
A.
Sosialisasi
Tahap
awal pelaksanaan program yaitu dengan melakukan sosialisasi mengenai progam yang akan kami
laksanakan dan juga menjelaskan tentang pembuatan selai terong belanda (Cyphomandra
Betacea).
Penyampaian materi kami sampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami sehingga
masyarakat bisa mengerti. Penyampaian materi melalui media power point sehingga
lebih menarik, selain itu kami juga memberian modul pelaksanaannya kepada
peserta sebagai pedoman.
B.
Pelatihan
Memberikan pelatihan tentang pembuatan selai terong belanda (Cyphomandra
Betacea)
kepada ibu – ibu. Selanjutnya ibu – ibu mengaplikasikannya secara langsung
denagn menggunakan alat dan bahan yang telah kami persiapkan. Pelatihan ini
tidak hanya pembuatan selai terong belanda (Cyphomandra Betacea)
saja tetapi sampai pengemasan yang di
buat menarik.
C.
Pemasaran
Memberikan materi tentang berwirausaha dan langsung mengaplikasikannya
ke masyarakat. Menjual hasil produksi secara langsung ke masyarakat serta
menjualnya ke toko - toko yang ada di Sekitar Durun Gunungsari. Selain itu ada
pembuatan brosur tentang produk yang mereka buat, sehingga produk mereka akan
lebih banyak dikenal masyarakat. Tidak hanya itu kami juga akan mengajarkan
mereka untuk menjual produknya di dunia internet.
D.
Monitoring
Melakukan pengawasan dan pengecekan terhadap hasil produksi.
Mengidentifikasi permasalahan – permasalahan yang ada selama proses produksi,
dan melakukan penyempurnaan terhadap hasil
produksi.
E.
Evaluasi
Evaluasi
dilaksanakan sebulan sekali terhadap hasil kerja ibu –ibu. Memantau sejauh mana
bisnis yang telah di laksanakan oleh ibu – ibu desa setempat. Mengevaluasi perkembangan usaha dan perkembangan ekonomi
usaha.
8.
Indikator
Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari program
pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagian
besar masyarakat Dusun Gunungsari mau dan mampu mengolah terong belanda menjadi
produk selai terong belanda (Cyphomandra betacea)
dan memahami arti pentingnya kandungan terong belanda sebagai produk olahan
makanan yang menyehatkan.
2. Masyarakat
Dusun Gunungsari Mampu menciptakan suatu produk olahan selai terong belanda (Cyphomandra betacea) sebagai produk olahan
makanan sehat.
3. Masyarakat
Dusun Gunungsari Mampu menciptakan suatu produk olahan selai terong belanda (Cyphomandra betacea) yang mampu meningkatkan
sektor perokonomian.
9.
Tim
Pelaksana
a. Ketua
Pelaksana Kegiatan
1.
Nama Lengkap : Handi Suryawinata
2.
NIM : 5301412061
3.
Prodi/ Jurusan/
Fakultas : Pendidikan Teknik Elektro/
Teknik
Elektro/ Fakultas Teknik
4.
Bidang Keahlian : Teknik
b. Anggota
Pelaksana 1
1.
Nama Lengkap : Muhammad Ka’anal Miska
2.
NIM : 5301411066
3.
Prodi/ Jurusan/
Fakultas : Pendidikan Teknik Elektro/
Teknik
Elektro/ Teknik
4.
Bidang Keahlian : Teknik
c. Anggota
Pelaksana 2
1.
Nama Lengkap : Heru Setiawan
2.
NIM : 4211413037
3.
Prodi/ Jurusan/
Fakultas : Pendidikan Biologi/
Biologi/ MIPA
4.
Bidang Keahlian : Biologi
DOWNLOAD FILE INI SELENGKAPNYA DISINI
Judul: PROPOSAL Pengabdian LP2M UNNES
Ditulis Oleh Handi
Berikanlah saran dan kritik atas artikel ini. Salam blogger, Terima kasih
Post a Comment