Motor Induksi Satu Fasa


LAPORAN PRAKTIKUM INDIVIDU


Judul Praktikum                         : Motor Induksi Satu Fasa

Mata Kuliah / Kode                   : Praktik Mesin Listrik / E3014023
Semester / SKS                         : 3 (satu) / 2 SKS

Nama Mahasiswa                      : Handi Suryawinata
NIM                                         : 5301412061
Rombel                                     : 03
Tanggal Praktikum                     : 21 November 2013
Tanggal Penyerahan Laporan     : 28 November 2013

Dosen Pengampu                       : Henry Ananta

Nilai                                          :

LABOLATORIUM MESIN LISTRIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
FAKULTAS TEKNIK UNNES SEMARANG
Labolatorium Elektro
Motor Induksi Satu Fasa
Smt : 3
Praktik ke 8
Jurusan : Teknik Elektro
Waktu : 2 SKS

A.       TUJUAN
Selesai melaksanakan kegiatan praktikum, diharapkan mahasiswa dapat:
1.         Mengoperasikan dan melakukan percobaan dengan langkah yang benar
2.         Mengetahui sifat dasar motor induksi satu fasa pada beban nol, beban nominal, dan hubung singkat
3.         Mengatasi jika dalam mesin terdapat trouble
4.         Mengatahui fungsi dari masing-masing alat yang digunakan

B.       TEORI DASAR
Konstruksi motor induksi satu fasa terdiri atas dua komponen yaitu stator dan rotor. Stator adalah bagian dari motor yang tidak bergerak dan rotor adalah bagian yang bergerak yang bertumpu pada bantalan poros terhadap stator. Motor induksi terdiri atas kumparan-kumparan stator dan rotor yang berfungsi membangkitkan gaya gerak listrik akibat dari adanya arus listrik bolak-balik satu fasa yang melewati kumparan-kumparan tersebut sehingga terjadi suatu interaksi induksi medan magnet antara stator dan rotor.
Bentuk dan konstruksi motor tersebut digambarkan pada gambar 1.
Gb 1. Konstruksi Motor Induksi 1 Fasa

Motor induksi satu fasa terdiri kumparan stator dan kumparan rotor. Kumparan stator dan rotor masing-masing terdiri dari parameter resistansi “R’, reaktansi “jX”dan lilitan penguat “N”. Rangkaian ekivalen dari motor induksi satu fasa dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gb 2. Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Sederhana

Gb 3. Rangkaian pengganti motor induksi satu phase.
Nilai arus sumber bolak-balik satu fasa dapat dirumuskan sebagai berikut : I1 = IØ + I2’
Besarnya arus pemaknitan IØ yang timbul akibat adanya induksi yang terjadi antara medan stator dan rotor adalah :
IØ = Ir + Im
Ggl yang dihasilkan akibat interaksi induksi medan magnet antara stator dan rotor yang masing-masing sebesar E1 dan E2 adalah :
Impedansi pada kumparan motor stator dan rotor masing-masing adalah :
jXs = jws Ls
jXr = jwr Lr
Apabila kumparan-kumparan motor induksi satu fasa dialiri arus bolak balik satu fasa, maka pada celah udara akan dibangkitkan medan yang berputar dengan kecepatan putaran sebesar dengan menggunakan rumus :
Medan magnet berputar bergerak memotong lilitan rotor sehingga menginduksikan tegangan listrik pada kumparan-kumparan tersebut. Biasannya lilitan rotor berada dalam hubung  singkat.  Akibatnya  lilitan rotor akan mengalir  arus listrik yang besarnya tergantung pada besarnya tegangan induksi dan impedansi rotor. Arus listrik yang mengalir pada rotor akan mengakibatkan medan magnet rotor dengan kecapatan sama dengan kecepatan medan putar stator (ns). 
Interaksi  medan stator dan rotor akan membangkitkan  torsi yang menggerakan  rotor berputar searah dengan arah medan putar stator. Interaksi medan stator dan rotor juga menyebabkan terjasinya gaya gerak listrik induksi yang disebabkan oleh kumparan-kumparan stator dan rotor. Rumusan matematis gaya gerak listrik yang terjadi pada motor induksi satu fasa dengan rumusan sebagai berikut :
Dimana nilai Φ(t) untuk fluksi maksimum akibat dari penyebaran kerapatan fluks yang melewati lilitan dengan rumus :

Adanya perbedaan medan putar stator dan medan putar rotor atau yang disebut slip pada motor induksi satu fasa pada rumus sebagai berikut :
Berubah-ubahnya kecepatan motor induksi (ns) akan mengakinbatkan harga slip dari 100% pada start hingga 0% pada saat motor diam (nr – ns). torsi yang dihasilkan selama motor iinduksi satu fasa berputar tergantung pada perubahan slip dan perubahan dalam Newton.meter. Perubahan pembebanan dapat terjadi dengan naiknya nilai tegangan dan arus pada rotor. Hubungan torsi (Td) terhadap parameter impedansi stator, impedansi rotor, arus rotor, tegangan sumber dan kecepatan sudut, secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut :


C.       ALAT DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN
1.      Sumber tegangan AC                                               1 buah
2.      Motor induksi 1 fasa                                                1 buah
3.      Tachometer                                                             1 buah
4.      Amperemeter DC                                                    1 buah
5.      Voltmeter DC                                                          1 buah
6.      Wattmeter                                                               1 buah
7.      Beban                                                                     1 buah
8.      Kabel penghubung                                                   secukupnya

D.      LANGKAH KERJA
Pengujian 1
Mengetahui arus input, rugi daya dan rpm terhadap pengaruh perubahan tegangan input kondisi tanpa beban
Langkah:
a.       Motor tidak dibebani
b.      Atur autotrafo mulai 20, 40, 60, 80, 100, 120, 140, 160, dan 180
c.       Amati dan catat pada lembar 1 pengukuran tegangan, arus input, dan daya



Pengujian 2
Mengetahui arus input, rugi daya dan rpm terhadap pengaruh perubahan tegangan input kondisi berbeban
Langkah:
d.      Motor dibebani
e.       Atur autotrafo mulai 20, 40, 60, 80, 100, 120, 140, 160, dan 180
f.        Amati dan catat pada lembar 2 pengukuran tegangan, arus input, dan daya


Pengujian 3
Mengetahui arus start motor tanpa beban dan berbeban
MOTOR TANPA BEBAN
          Langkah :
a.       Motor tak dibebani
b.      Autotrafo dan wattmeter dilepas
c.       Kontak langsung dengan sumber tegangan 220 volt melalui sakelar
d.      Lakukan kontak start sampai 3 kali
e.       Amati arus dan tegangan secara cepat
f.        Catat pada lembar data 3

MOTOR BERBEBAN
          Langkah :
a.       Motor dibebani penuh
b.      Autotrafo dan wattmeter dilepas
c.       Kontak langsung dengan sumber tegangan 220 volt melalui sakelar
d.      Lakukan kontak start sampai tiga kali
e.       Amati arus dan tegangan secara cepat
f.        Catat pada lembar data 3









E.       DATA HASIL PERCOBAAN
Lembar Data
1.      Tanpa Beban
No.
Perubahan V1 (Volt)
I1 (mA)
Daya (Watt)
rpm
1
30
0,5
12
1447
2
60
1
18
1470
3
90
1,6
33
1490
4
120
2,2
58
1480
5
150
2,9
87
1490
6
180
3,5
129
1500
7
210
4,4
206
1520
8
220
5
252
1570
9
230
5,1
285
1580

2.      Berbeban
No.
Perubahan V1 (Volt)
I1 (mA)
Daya (Watt)
rpm
1
20
1
18
902
2
40
1,2
28
1309
3
60
1,4
53
1370
4
80
1,6
86
1434
5
100
1,8
95
1439
6
120
2,2
104
1446
7
140
2,4
115
1455
8
160
2,6
142
1462
9
180
2,9
156
1483

3.      Arus Starting
Tanpa Beban
No.
V1 (Volt)
IST (mA)
No.
V1 (Volt)
IST (mA)
1
24
2,4
1
25
2,6
2
58
4
2
60
4,4
3
92
5
3
92
5,5






F.        ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dari hasil pengukuran dianalisis yaitu semakin tinggi tegangannya maka arus start yang dibutuhkan dan arus nominal yang dihasilkan juga semakin besar. Hal tersebut sesuai dengan rumus V = I x R. Jika V naik dan R tetap maka I juga akan mengalami kenaikan.
Tegangan dan putaran didapatkan terndline yang naik juga, hal ini dapat dijelaskan karena saat tenaga diturunkan. Couple yang diterima rotor juga akan mengalami penurunan. Couple yang diterima oleh rotor ini akan menyebabkan kecepatan putaran motor juga akan berkurang sesuai dengan penurunan tegangan.

G.      KESIMPULAN
Kumparan utama memiliki tahanan yang lebih kecil dibandingkan dengan kumparan bantu, karena kawat tembaga yang digunakan lebih kecil dan jumlah lilitan pada kumpara bantu lebih banyak dibandingkan kumparan utama. Semakin besar tegangan yang diberikan maka arus juga bertambah menjadi semakin besar dan kecepatan putar motor juga menjadi semakin tinggi. Arus start yang dihasilkan juga bertabah besar ketika tegangan dinaikkan, karena tenaga yang dibutuhkan untuk menggerakkan motor pada saat start sangatlah besar.

H.      JAWABAN TUGAS
1.    Analisis data dengan deskripsi grafik

Dari grafik yang diperoleh dapat dilihat bahwa trend linenya naik yang artinya semakin tinggi tegangannya maka arus start yang dibutuhkan dan arus nominal yang dihasilkan juga semakin besar. Hal tersebut sesuai dengan rumus V = I x R. Jika V naik dan R tetap maka I juga akan mengalami kenaikan.
Pada pengamatan grafik maka tegangan dan putaran didapatkan terndline yang naik juga, hal ini dapat dijelaskan karena saat tenaga diturunkan. Couple yang diterima rotor juga akan mengalami penurunan. Couple yang diterima oleh rotor ini akan menyebabkan kecepatan putaran motor juga akan berkurang sesuai dengan penurunan tegangan.


2.    Berapa rugi daya motor induksi?
Motor induksi memiliki rugi-rugi daya karena di dalam motor induksi terdapat komponen tahanan tembaga dari belitan stator dan rotor, dan komponen induktor belitan stator dan rotor. Rugi-rugi pada motor induksi ini adalah rugi-rugi tembaga, rugi inti, dan rugi karena gesekan dan hambatan angin.
Besarnya daya aktif makanik yang ditransfer dari stator melalui celah udara ke rotor (Pg) adalah sebesar:
dan rugi-rugi daya aktif pada kumparan rotor (Pr2) sebesar:


3.    Berapa perbandingan arus start tanpa beban dengan berbeban?
Perbandingan besar arus starting tanpa beban dan berbeban memiliki besar yang berbeda, pada saat arus starting memang membutuhkan arus yang lebih besar dibandingkan pada saat running. Hal ini karena pada saat starting dibutuhkan tenaga yang lebih besar untuk menggerakkan motor, ketika motor sudah mulai berjalan arus yang dibutuhkan akan berkurang dan arus menjadi lebih kecil. Namun pada saat motor berbeban arus startingnya lebih tinggi dibandingkan tanpa beban karena dibutuhkan tenaga yang lebih besar untuk menggerakkan motor yang kondisinya berbeban.

4.    Berapa efisiensi motor?
Efisiensi motor dapat didefinisikan sebagai “perbandingan daya keluaran motor yang dirgunakan terhadap daya masukan pada terminalnya”, yang dapat dirumuskan sebagai berikut.


Dengan : η = efisiensi motor (%)


DOWNLOAD FILE INI SELENGKAPNYA DISINI
Terima Kasih Anda Telah Membaca Artikel
Judul: Motor Induksi Satu Fasa
Ditulis Oleh Handi
Berikanlah saran dan kritik atas artikel ini. Salam blogger, Terima kasih

Post a Comment