Laporan Praktikum Dasar Sistem Kontrol : Pemrograman PLC


Laporan Praktikum Dasar Sistem Kontrol


Judul Praktikum            : Pemrograman PLC
Mata Kuliah/Kode        : Praktek Dasar Sistem Kontrol / 530160
Semester/SKS              : 4 (Empat) / 2

Nama Mahasiswa         : Handi Suryawinata
NIM                            : 5301412061
Tanggal Praktikum        : 17 Maret 2014
Tanggal Penyerahan      : 24 Maret 2014
Dosen Pengampu          : Dr. I Made Sudana M.Pd.
                                      Drs. Agus Purwanto



LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014


FAKULTAS TEKNIK UNNES SEMARANG
Labolatorium Elektro
Pemrograman PLC
Smt : 4
No : 1
Jurusan : Teknik Elektro
Waktu : 2 SKS

A.     Tujuan Praktikum
1.      Memahami cara kerja timer dan counter pada PLC
2.      Menerapkan prinsip timer dan counter pada program PLC.
3.      Mengaplikasikan timer dan counter pada ladder diagram dan menggambarkan input dan outputnya dengan timing chart.
4.      Menggambarkan ladder diagram beserta gambar perangkat keras input  dan outputnya.

B.     Teori Dasar
1.      TIMER
Ada beberapa jenis timer yang digunakan pada PLC, akan tetapi yang sering digunakan adalah Timer ON Delay dan Timer OFF Delay. Fungsi pewaktu dalam PLC dapat disesuaikan dengan format program yang dibuat. Keunggulan Timer pada PLC yaitu mempunyai kecermatan dan kecepatan yang lebih baik dibandingkan dengan teknologi relay konvensional. Timer memiliki satu masukan Aktivasi Timer serta dua parameter ‘Timer Number’ dan ‘Set Value’. Timer Number diisi dengan nomor pewaktu, untuk CPM2A terdapat 226 lokasi (000-225). Set Value diisi dengan nilai waktu tundaan dalam satuan 0,1 detik dan maksimal 9999 (999,9 detik).
Gambar 1. Timer dengan set value 5 detik
2.      ON-OFF Delay Timer
      Disamping kedua tipe timer diatas ada juga PLC yang dilengkapi dengan gabungan dari kedua timer tersebut yang dikenal dengan ON-OFF Delay Timer. Prinsip kerja ON-OFF delay ini diawali dengan adanya sinyal input ON maka output timer akan tertunda selama waktu yang telah ditentukan, dan saat input berupa kondisi dari On ke OFF maka kondisi output akan berubah menjadi OFF setelah selang waktu yang telah ditentukan pula. Disini terdapat dua delay waktu yaitu pada saat pertama input ON dan pada saat input berubah jadi OFF, untuk lebih jelasnya kita dapat lihat pada siklus diagram berikut misal ON delay 7 detik dan OFF delay 5 detik.
Input 0001 OFF
Input 0001 ON
Input 0001 OFF
Input 0001 ON



Output 0500 OFF
Output 0500 ON
Output 0500 OFF
Output 0500 ON
OFF-Delay    
7s

5s

a. Diagram pulsa ON-OFF delay Timer
Berikut merupakan contoh ladder untuk ON/OFF delay Timer, dimana saat input 0001 berkondisi true T0001 mulai menghitung dan saat bersamaan relay 0501 juga ON. Setelah 10 s saklar T000 berkondisi true maka output 0500 ON saat ini T001 belum bekerja. Kemudian saat 0001 dilepas artinya false maka T000 pada kondisi OFF, saat ini T001 mulai bekerja karena 0501 ON dan NOT T001 juga ON serta NOT 0001 ON. Setelah beberapa saat yaitu 10 s maka T001 ON dengan demikian NOT T001 akan OFF dan relai 0501 OFF akibatnya output yang dipasang pada relai 0500 akan OFF.
Dengan demikian baik waktu ON atau OFF terjadi delay pada output, lihat diagram pulsa.
b. Ladder diagram ON/OFF Delay Timer
Gambar 2. ON/OFF Delay Timer


3.      Sistem Interlock
Sistem interlock dibuat menggunakan Programmable logic controller (PLC). Program dibuat dengan software tertentu yang kemudian diintegrasikan ke PLC. Otomatisasi sistem interlock beroperasi sesuai prosedur.
Pengendalian otomatis sebagai pengendali dan elemen pengendali akhir adalah alat-alat yang ditambahkan pada sistem pengendalian tersebut sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan intervensi manusia dalam proses pengendaliannya. Dalam sistem pengendalian otomatis untuk menjaga kehandalan dan keamanan operasi harus dilengkapi dengan suatu perubah (switch) untuk mengalihkannya ke sistem pengendalian secara manual bila terjadi kegagalan dalam sistem pengendalian otomatis. Selain itu sebelum suatu sistem pengedalian otomotis dijalankan terlebih dahulu harus dipastikan bahwa pengendalian peralatan tersebut secara manual sama baiknya dengan secara otomatis. Pada sistem pengendalian otomatis, satu sistem pengendalian dapat dirangkai dengan yang lainnya dengan cara cascade dan dihubungkan dengan sistem interlock/shutdown device yang dapat menghentikan operasi pabrik jika ada nilai di luar rentang operasi yang diijinkan. Adanya sistem interlock dapat menjamin prosedur penghentian operasi peralatan berjalan dengan aman. Sebagai contoh adalah sebagai berikut :
Otomatisasi sistem interlock beroperasi sesuai prosedur : AHU 2, AHU 3, pompa chiller dan chiller, exhaust fan 3/fan 4, fan5/ fan 6, fan 9/ fan 10 dan AHU 1. Alat telah diuji coba pada miniatur kendali. Jika ada kerusakan sistem utama maka akan berpindah ke sistem cadangan dalam selang waktu 5 detik, jika kedua sistem exhaust ada kerusakan maka akan mematikan sistem yang lain kecuali AHU 2, AHU 3, pompa chiller dan chiller. Bila ada kegagalan listrik maka sistem akan mereset ulang.

4.      Aplikasi Counter/Timer Sebagai Pulsa Stretcher






















Sebuah counter dapat dimanfaatkan sebagai pulsa strecher, yaitu digunakan untuk memperpanjang durasi pulsa input yang dikenakan padanya melalui sejumlah siklus scan, adapun rangkaian ladder dipresentasikan pada gambar berikut:

Gambar 3. Pulsa strecher menggunakan Counter
      Q0.0 merupakan pulsa yang akan digunakan sebagai input strecher sedangkan hasil berupa pulsa yang dikeluarkan oleh output Q0.1. Durasi strecher ditentukan oleh besar dan kecilnya CNT sebagai contoh pada gambar diset 50 siklus scan.
      Disamping counter Timer juga dapat digunakan sebagai pulsa strecher, sedangkan fungsi dan cara kerjanya adalah mirip. Kalau pada counter diset berdasarkan hitungan siklus scan, sedangkan Timer diset berdasarkan perioda waktu, dan rangkaiannya dapat dilihat pada gambar berikut:Gambar 3. Aplikasi Timer pada pulsa strecher

C.     Alat dan Bahan yang Diperlukan
a.       Seperangkat PLC
b.      Buku catatan dan pensil

D.     Langkah Kerja
a.       Hidupkan seperangkat PLC.
b.      Buat program ladder diagram yang menggambarkan pengaplikasian timer dan counter pada PLC atau sesuai percobaan 1 s/d 4 pada tugas percobaan.
c.       Lakukan pratikum sesuai tugas – tugas pratikum yang telah diberikan dan lakukan percobaan.
d.      Catat hasil yang muncul pada buku catatan untuk dijadikan acuan dlam membuat laporan

E.      Data Pengukuran
a.       Percobaan 1 (Timer)
·  LD è 7 è write
·  TIM è 3 è write
·  #30 è write
·  LD è TIM è 03 è write
·  Out è 1003 è write
·  FUN è 01 è write
b.      Percobaan 2 (counter)
·  LD è 7 è write
·  TIM è 3 è write
·  #30 è write
·  LD è TIM è 03 è write
·  Out è 1003 è write
·  LD è not è TIM è 003
·  Out è 1001
·  END
c.       Percobaan 3 (interlock)
·  LD è 00 è write
·  And è not è 1006 è write
·  TIM è 03 è write
·  #15 è write
·  LD è TIM è 03 è write
·  Out è 1005 è write
·  LD è TIM è 03 è write
·  TIM è 01 è write
·  #25 è write
·  LD è TIM è 01 è write
·  Out è 1004 è write
·  FUN è 01

F.      Analis dan Pembahasan
1.      Pada percobaan 1 saat saklar 7 dihidupkan maka beberapa saat kemuadian setelah melewati set value lampu 3 akan menjadi hidup.
2.      Pada percobaan 1 saat diberikan set value 10 waktu yang muncul adalah 1,08 detik, saat diberikan set value 20 waktu yang muncul adalah 2,43 detik dan ketika diberikan set value 30 waktu yang muncul adalah 3,02 detik.
3.      Pada percobaan 2 saat saat saklar 7 dihidupkan maka beberapa saat kemudian setelah melewati set value lampu 1 akan menjadi hidup. Karena pada output 3 telah dialihkan menjadi output 1.
4.      Pada percobaan 3 saat saklar 00 dihidupkan maka beberapa saat kemudian setelah melewati set value #15 lampu 4 dan 5 akan menjadi hidup dan setelah melewati set value sebanyak #25 lampu menjadi mati lagi, siklus itu berputas begitu terus menerus.

G.     Kesimpulan
1.      Timer diaplikasikan dengan cara memberi pengaturan waktu untuk menginstruksikan output aktif pada waktu yang telah diatur pada timer.dengan mengkombinasikan beberapa perangkat timer pada plc dapat membuat bebrapa siklus yang berjalan terus menerus dan dapat diatur waktu ON dan OFF nya.
2.      Counter digunakan untuk menghitung,dimana counter ini digunakan untuk mencacah berapa kali suatu tombol ditekan kemudian outputnya baru bisa aktif. Dan bisa juga pada running led dengan tiga siklus,dalam hal ini tiap siklus counter menghitung sampai 3 siklus dan setelah tiga siklus semua output mati.
3.      Penulisan pada pemberian nilai waktu timer diawali dengan tanda kres (#) karna tanpa tanda ini timer tidak akan jalan atau aktif
4.      Kode pengalamatan pada timer tidak boleh ada yang sama dengan kode pengalamatan 000 s/d 999.dan pada kode pengalamatan counter sama halnya dengan timer

H.     Jawaban Pertanyaan
1.      Bagaimana prinsip kerja timer?
·        Berikut adalah prinsip kerja timer, Timer memiliki satu masukan Aktivasi Timer serta dua parameter ‘Timer Number’ dan ‘Set Value’. Timer Number diisi dengan nomor pewaktu, untuk CPM2A terdapat 226 lokasi (000-225). Set Value diisi dengan nilai waktu tundaan dalam satuan 0,1 detik dan maksimal 9999 (999,9 detik).

2.      Bagaimana prinsip tim on/off delay?
·        Prinsip kerja ON-OFF delay ini diawali dengan adanya sinyal input ON maka output timer akan tertunda selama waktu yang telah ditentukan, dan saat input berupa kondisi dari On ke OFF maka kondisi output akan berubah menjadi OFF setelah selang waktu yang telah ditentukan pula.

3.      Bagaimana prinsip sistem interlock?
·        Dalam sistem pengendalian otomatis untuk menjaga kehandalan dan keamanan operasi harus dilengkapi dengan suatu perubah (switch) untuk mengalihkannya ke sistem pengendalian secara manual bila terjadi kegagalan dalam sistem pengendalian otomatis.

4.      Bagaimana cara membentuk pulsa?
·        Sebuah counter dapat dimanfaatkan sebagai pulsa strecher, yaitu digunakan untuk memperpanjang durasi pulsa input yang dikenakan padanya melalui sejumlah siklus scan, adapun rangkaian ladder. sedangkan fungsi dan cara kerjanya adalah mirip. Kalau pada counter diset berdasarkan hitungan siklus scan, sedangkan Timer diset berdasarkan perioda waktu.


Download Laporan Praktikum ini Selengkapnya DISINI
Terima Kasih Anda Telah Membaca Artikel
Judul: Laporan Praktikum Dasar Sistem Kontrol : Pemrograman PLC
Ditulis Oleh Handi
Berikanlah saran dan kritik atas artikel ini. Salam blogger, Terima kasih

Post a Comment