Laporan Praktik Elektronika Analog - Thyristor

 

LAPORAN PRAKTIKUM INDIVIDU

 

 

 

Judul Praktikum                        : Thyristor

Mata Kuliah / Kode                  : Praktik Elektronika Analog

Semester / SKS                        : 5 / 2 SKS

 

Nama Mahasiswa                     : Handi Suryawinata

NIM                                        : 5301412061

Kelompok                                : 6

Tanggal Praktikum                    : 5 November 2014

Tanggal Penyerahan Laporan    : 17 Desember 2014

 

Dosen Pengampu                      : Drs. Suryono M,T.

 

Nilai                                         :

 

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO, S1

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

 

FAKULTAS TEKNIK UNNES SEMARANG

LAB ELEKTRO

THYRISTOR

Smt: 5

No:8

Jurusan: PTE

Waktu: 2 SKS

 

A.     TUJUAN

 

Setelah melakukan praktek ini diharapkan mahasiswa dapat menentukan kaki SCR dengan benar

 

B.     DASAR TEORI

 

Prinsip Kerja Thyristor

 

Thyristor berakar kata dari bahasa Yunani yang berarti ‘pintu'. Dinamakan demikian barangkali karena sifat dari komponen ini yang mirip dengan pintu yang dapat dibuka dan ditutup untuk melewatkan arus listrik. Ada beberapa komponen yang termasuk thyristor antara lain PUT (programmable uni-junction transistor), UJT (uni-junction transistor),  GTO (gate turn off switch), photo SCR dan sebagainya. Namun pada kesempatan ini, yang akan kemukakan adalah  komponen-komponen thyristor yang dikenal dengan sebutan  SCR (silicon controlled rectifier). 

 

Struktur Thyristor

 


Ciri-ciri utama dari sebuah thyristor adalah komponen yang terbuat dari bahan semiconductor silicon. Walaupun bahannya sama, tetapi struktur P-N junction yang dimilikinya lebih kompleks dibanding transistor bipolar atau MOS. Komponen thyristor lebih digunakan sebagai saklar (switch) ketimbang sebagai penguat arus atau tegangan seperti halnya transistor. 

 

                                        Gambar : Struktur Thyristor 

 

Struktur dasar thyristor adalah struktur 4 layer PNPN seperti yang ditunjukkan pada gambar diatas a. Jika dipilah, struktur ini dapat dilihat sebagai dua buah struktur junction PNP dan NPN yang tersambung di tengah seperti pada gambar diatas b. Ini tidak lain adalah dua buah transistor PNP dan NPN yang tersambung pada masing-masing kolektor dan base. Jika divisualisasikan sebagai transistor Q1 dan Q2, maka struktur thyristor ini dapat diperlihatkan seperti pada gambar berikut ini. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar: visualisasi  dengan  transistor

 

Terlihat di sini kolektor transistor Q1 tersambung pada base transistor Q2 dan sebaliknya kolektor transistor Q2 tersambung pada base transistor Q1. Rangkaian transistor yang demikian menunjukkan adanya loop penguatan arus di bagian tengah. Dimana diketahui bahwa I= b Ib, yaitu arus kolektor adalah penguatan dari arus base. 

Jika misalnya ada arus sebesar Ib yang mengalir pada base transistor Q2, maka akan ada arus Ic yang mengalir pada kolektor Q2. Arus kolektor ini merupakan arus base Ib pada transistor Q1, sehingga akan muncul penguatan pada pada arus kolektor transistor Q1. Arus kolektor transistor Q1 tdak lain adalah arus base bagi transistor Q2. Demikian seterusnya sehingga makin lama sambungan PN dari thyristor ini di bagian tengah akan mengecil dan hilang. Tertinggal hanyalah lapisan P dan N dibagian luar. 

Jika keadaan ini tercapai, maka struktur yang demikian todak lain adalah struktur dioda PN (anoda-katoda) yang sudah dikenal. Pada saat yang demikian, disebut bahwa thyristor dalam keadaan ON dan dapat mengalirkan arus dari anoda menuju katoda seperti layaknya sebuah dioda. 


 

                                    Gambar: Bentuk dari SCR dan posisi kaki-kaki- dari SCR.

 

 

C.     ALAT DAN BAHAN

 

1.      SCR tipe K1419

2.      SCR tipe FH340

3.      Multimeter

4.      Circuit board

5.      Kabel penghubung

 

D.    LANGKAH KERJA

 

Cara menentukan kaki-kaki SCR

1.       Atur batas ukur Ohmmeter pada posisi X1 Ohm

2.       Hubungkan probe hitam (kabel hitam) Ohm meter ke anoda dan probe merah (kabel merah) Ohm meter  ke katoda dan kemudian kaki gate kita sentuhkan pada probe hitam maka jarum Ohm meter akan menyimpang.

3.       Hubungan dari probe hitam ke gate kemudian kita lepas, maka jarum Ohm meter akan masih tetap menyimpang.

4.       Lepas probe hitam dari Ohm meter maka Jarum Ohm meter akan tidak menyimpang.

5.       Ulangi langkah 1, 2 dan 3 Sekali lagi.

 

 

Dari langkah pengukuran 1, 2 dan 3 tersebut dapat di identifikasi:

1.       Kaki SCR yang terhubung dengan probe hitam adalah kaki Anoda.

2.       Kaki SCR yang terhubung dengan probe merah adalah kaki Katoda.

3.       Kaki yang lain adalah gate.( bila kaki tersebut di hubungkan ke kabel hitam jarum Ohm meter menyimpang dan bila kabel tersebut dilepas jarum Ohm meter masih tetap menyimpang)

 

E.     DATA HASIL PERCOBAAN

 

Tabel 9-1. Hasil percobaan mengukur transistor SCR

No

Posisi probe OHM meter

Posisi jarum Ohm meter

1

Probe hitam   ----    X

Prob merah   -----    Y

probe hitam  -------  Z 

 

Bergerak ke kanan

2

Probe hitam   ----    Y

Prob merah  -----    X

probe hitam  ------- Z

Tidak bergerak

3

Probe hitam   ----   Y

Prob merah   -----   Z

 probe hitam  ------ X

mengunci

 

4

Probe hitam   ----    Z

Prob merah  -----     Y

probe hitam  -------  X

Bergerak

5

Probe hitam  ----    Z

Prob merah  -----    X

probe hitam  ------- Y

Tidak bergerak

 

6

Probe hitam  ----    X

Prob merah  -----    Z

probe hitam ------- Y

Bergerak

 

 

F.      KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan diatas diperoleh data bahwa

X sebagai kaki gate, Y sebagai Anoda, dan Z sebagai Katoda.

 

G.    LAMPIRAN LAPORAN SEMENTARA

DOWNLOAD LAPORAN INI SELENGKAPNYA DISINI

Terima Kasih Anda Telah Membaca Artikel
Judul: Laporan Praktik Elektronika Analog - Thyristor
Ditulis Oleh Handi
Berikanlah saran dan kritik atas artikel ini. Salam blogger, Terima kasih

Post a Comment