Generator AC 1 Fasa



LAPORAN PRAKTIKUM INDIVIDU






Judul Praktikum                        : Generator ac 1 Fasa
Mata Kuliah / Kode                  : Praktik Mesin Listrik / E3014023
Semester / SKS                        : 3 (tiga) / 2 SKS
Nama Mahasiswa                     : Handi Suryawinata
NIM                                         : 5301412061
Kelompok                                : 4
Tanggal Praktikum                    : 31 Oktober 2013
Tanggal Penyerahan Laporan    : 7 Oktober 2013
Dosen Pengampu                      : Drs. Henry Ananta M.Pd.
Nilai                                         :


LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Laboratorium: Elektro
Generator ac 1 Fasa
Smt: 3 Praktek Ke: 5
Jurusan: Teknik Elektro
Waktu : 2 SKS

A.  Tujuan Praktikum
1.    Mengetahui pengaruh perubahan frekuensi terhadap putaran (rpm)
2.    Mengetahui pengaruh perubahan fluks magnit terhadap tegangan
3.    Mengetahui pengaruh perubahan beban terhadap tegangan terminal

B.  Teori Dasar
Listrik sudah menjadi bagian yang penting bagi kehidupan manusia saat ini. Arus listrik dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk menghidupkan berbagai macam alat-alat lisrik. Arus listrik didapatkan dari proses konversi sumber energi lainya ( energi panas, energi gerak, dll) menjadi energi listrik.
Generator merupakan sebuah alat yang mampu menghasilkan arus listrik. salah satu jenis generator adalah generator arus bolak balik yang akan dibahas saat ini. Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak-balik.
Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga sebagai alternator atau generator AC (alternating current) atau juga generator singkron. Alat ini sering dimanfaatkan di industri untuk mengerakkan beberapa mesin yang menggunakan arus listrik sebagai sumber penggerak.
Generator arus bolak-balik dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Generator arus bolak-balik 1 fasa
b. Generator arus bolak-balik 3 fasa

Prinsip Kerja Generator
Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday yang menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik.

Besar tegangan generator bergantung pada :
1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f)
4. Konstruksi Generator

Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu
1. Stator, merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan bolakbalik
2. Rotor, merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang menginduksikan ke stator.

Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. 

Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor silinder). Konstruksi dari generator sinkron dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Jumlah Kutub pada Generator
Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung dari kecepatan rotor dan frekuensi dari ggl yang dibangkitkan. Hubungan tersebut dapat ditentukan dengan persamaan berikut ini.

Keterangan:
f = frekuensi tegangan (Hz)
p = jumlah kutub pada rotor
n = kecepatan rotor (rpm)

C.  Alat  dan Bahan yang diperlukan
a.    Generator ac 1 fasa                    1 buah
b.   Generator trainer                        1 buah
c.    Penyearah                                  1 buah
d.   Regulator                                   1 buah
e.    Multimeter                                 1 buah
f.     Tachometer                                1 buah
g.    Amperemeter                             1 buah
h.    Kabel penghubung                     secukupnya

D.  Langkah Kerja
Pengujian untuk mengukur frekuensi (putaran yang diatur)
1.      Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktik generator ac 1 fasa.
2.      Nyalakan generatornya, pasang penyearah dan regulatornya.
3.      Atur putaran mulai dari 0 ; 150 ; 300 ; 450 ; 600 ; 750 ; 900 ; 1050 ; 1200 ; 1350 ; 1500.
4.      Amati frekuensi yang muncul pada Generator trainer.

Pengujian tanpa beban untuk mengukur tegangan (arus yang diatur)
1.      Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktik generator ac 1 fasa.
2.      Nyalakan generatornya, pasang penyearah dan regulatornya.
3.      Atur arus mulai dari 0,0 ; 0,1 ; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 ; 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8 ; 0,9 ; 1,0.
4.      Letakkan multimeter pada posisi outputnya.
5.      Amati tegangan yang muncul pada multimeter.


Pengujian menggunakan beban R (lampu pijar)
1.      Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktik generator ac 1 fasa.
2.      Nyalakan generatornya lalu hubungkan dengan beban.
3.      Nyalakan satu per satu lampu (beban) hingga kesemuanya berjalan.
4.      Amati perubahan arus dan tegangan dari satu sampai kesemua beban.
5.      Catat hasil pengukuran dalam tabel yang ada pada table 3.

Pengujian menggunakan beban L (induktor)
1.      Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktik generator ac 1 fasa.
2.      Nyalakan generatornya lalu hubungkan dengan beban.
3.      Nyalakan satu per satu induktor (beban) hingga kesemuanya berjalan.
4.      Amati perubahan arus dan tegangan dari satu sampai kesemua beban.
5.      Catat hasil pengukuran dalam tabel yang ada pada table 4.

Pengujian menggunakan beban C (kapasitor)
1.      Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktik generator ac 1 fasa.
2.      Nyalakan generatornya lalu hubungkan dengan beban.
3.      Nyalakan satu per satu kapasitor (beban) hingga kesemuanya berjalan.
4.      Amati perubahan arus dan tegangan dari satu sampai kesemua beban.
5.      Catat hasil pengukuran dalam tabel yang ada pada table 5.

E.   Data Pengukuran
1.      Lembar data 1 perubahan frekuensi terhadap perubahan putaran
Perubahan Menaik
Perubahan Menurun
No.
Putaran (n) rpm
Frekuensi (f) Hz
No.
Putaran (n) rpm
Frekuensi (f) Hz
0
0
0
10
1500
50,1
1
150
5
9
1350
45
2
300
10,1
8
1200
40,1
3
450
15
7
1050
35,1
4
600
20
6
900
30,3
5
750
25
5
750
25
6
900
30,3
4
600
20
7
1050
35,1
3
450
15
8
1200
40,1
2
300
10,1
9
1350
45
1
150
5
10
1500
50,1
0
0
0

2.      Lembar dara 2 pengujian
Perubahan Menaik
Perubahan Menurun
No.
Putaran (If) A
Perubahan Tegangan (E) Volt
No.
Putaran (If) A
Perubahan Tegangan (E) Volt
0
0,0
0
10
1,0
220
1
0,1
65
9
0,9
205
2
0,2
80
8
0,8
195
3
0,3
110
7
0,7
180
4
0,4
130
6
0,6
170
5
0,5
150
5
0,5
150
6
0,6
170
4
0,4
130
7
0,7
180
3
0,3
110
8
0,8
195
2
0,2
80
9
0,9
205
1
0,1
65
10
1,0
220
0
0,0
0

3.      Beban R (lampu pijar)
No.
Arus Beban A
Perubahan Tegangan (V) Volt
1
0,1
210
2
0,5
200
3
1
190
4
1,2
180
5
1,4
-

4.      Beban L (induktor)
No.
Arus Beban A
Perubahan Tegangan (V) Volt
1
0,1
190
2
0,5
170
3
1
160
4
1,2
140
5
1,4
130

5.      Beban C (kapasitor)
No.
Arus Beban A
Perubahan Tegangan (V) Volt
1
0
120
2
0
120
3
0
120
4
0
120
5
0
120

F.   Analisis dan Pembahasan
Dari hasil praktikum generator ac 1 fasa yang kami lakukan dapat di analisa sebagai berikut:
1.         Berdasarkan pada tebel 1 dapat diketahui bahwa semakin tinggi kecepatan dari generatornya maka frekuensinya akan menjadi semakin besar. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil kecepatan putarannya maka frekuensiya pun menjadi semakin kecil nilainya.
2.         Berdasarkan pada tabel 2 dapat diketahui bahwa Perubahan arusnya maka perubahan tegangannya akan bertambah besar pula. Begitu pula sebaliknya, jika perubahan arusnya semakin kecil maka perubahan tegangan yang dihasilkan akan menjadi semakin kecil pula.
3.         Berdasarkan tabel 3 setelah generator diberi beban lampu maka yang terjadi adalah ketika arusnya semakin naik maka nilai tegangannya semakin turun.
4.         Berdasarkan tabel 4 setelah generator diberi beban inductor maka yang terjadi juga demikian yaitu ketika arusnya semakin naik maka nilai tegangannya semakin turun.
5.         Berdasarkan tabel 5 setelah generator diberi beban kapasitor maka yang terjadi adalah arusnya menjadi 0 dan tentu saja semua tegangannya akan menjadi sama yaitu 120 Volt.

G.  Kesimpulan
    Setelah melakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa Generator 1 fasa adalah generator yang bisa menghasilkan tegangan 1 fasa jadi generator ini hanya memiliki satu kumparan stator saja.

Download tulisan ini secara lengkap dan gratis dengan klik DISINI
Terima Kasih Anda Telah Membaca Artikel
Judul: Generator AC 1 Fasa
Ditulis Oleh Handi
Berikanlah saran dan kritik atas artikel ini. Salam blogger, Terima kasih

3 komentar

hebat kak, semoga berkah ilmunya :)

Reply

Bahasan yang menarik... Kalo motor listrik bisa jadi generator ato tidak? :)

Reply

mas,mohon izin,generator yang mas pakai itu yang magnet remanen atau magnet permanen..?
trus,apasih pengaruh perubahan kecepatan terhadap keluaran tegangan..?

Reply

Post a Comment