Cintai Bumi Kita



Sebagai seorang manusia kita ditugasi oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini, menjadi khalifah berarti menjadi pemimpin bagi bumi, bagaimana memperlakukan bumi, bagaimana merawat bumi dan bagaimana melestarikan bumi ini. Tugas menjadi khalifah ini sangatlah berat namun dengan sombongnya manusia menerima tugas ini dan fatalnya justru banyak dari kita yang menyepelekan amanah ini dengan segala tingkah laku manusia yang sama sekali tidak bertanggung jawab terhadap bumi ini yang tanpa disadari hal tersebut telah mengakibatkan kekecewaan dari semua pihak tanpa terkecuali.

            Untuk mempertanggung jawabkan tugas kita sebagai khalifah, alangkah baiknya langkah awalnya kita mulai dari diri sendiri, karna tanpa ada kesadaran yang dimulai dari diri sendiri maka segala sesuatu hal takkan bisa berjalan dengan baik, sekeras apapun orang memotivasi, mendorong dan mengajak untuk merawat bumi kita ini jika tanpa dibarengi dengan kemauan dan kesadaran untuk turut serta berperan dalam melestarikan bumi maka yang ada hanya omong kosong belaka. Setelah kesadaran diri sendiri sudah tertanam maka alangkah baiknya kita bisa mengajak atau menyadarkan orang lain tentang pentingnya merawat bumi.
 Mengapa bumi harus kita rawat? Karena dari awal penciptaan bumi, Allah pasti membentuk bumi dengan bentuk yang sebaik-baiknya yaitu segala sesuatunya yang masih alamiah, hutan-hutan lebat tempat bermacam-macam hewan-hewan liar bernaung dan pohon-pohon hijau rindang yang masih menjulang begitu tinggi dengan dikelilingi burung-burung yang dengan riangnya berterbangan kesana kemari sebelum terjadinya pembalakan hutan secara besar-besaran, hewan-hewan nyaman berada dihabitatnya sebelum terjadi banyak perburuan hewan-hewan seperti harimau, cendrawasih, jalak bali, badak, orang utan dan lainnya yang menyebabkan mulai menipisnya populasi mereka belakangan ini, sungai-sungai jernih dipenuhi ikan-ikan yang dengan senangnya berenang kesana kemari sebelum maraknya pembuangan limbah pabrik ke sungai yang mencemarkan sungai bahkan tak banyak ikan yang sanggup bertahan dalam kondisi air seperti itu, Keadaan lingkungan yang masih bersih asri sebelum adanya tangan-tangan jahil manusia yang dengan seenaknya sendiri membuang sampah kesana kemari tanpa bertanggung jawab, kumpulan para penguin di kutub utara maupun selatan yang dengan asiknya bermain-main dihabitatnya yang sekarang dapat kita rasakan kekhawatiran mereka yang menjadi begitu was-was karena habitat mereka daratan es mulai mencair dikarenakan efek global warming, serta keadaan yang masih teduh sebelum terjadinya efek rumah kaca yang menyebabkan siang hari terasa begitu panas bahkan terasa seperti membakar kulit. Semua itu hanyalah masa lalu yang indah dari bumi, namun karena ulah manusia sekarang, ulah kita sekarang menjadikan bumi kita sedikit demi sedikit mulai terkikis oleh tangan kita sendiri, hal ini bukanlah terjadi karena bumi yang sudah semakin menua tapi hal ini terjadi karena ulah tangan kita yang menuakan bumi, sebenarnya jika mau berusaha mulai dari sekarang kita semua setidaknya minimal menahan atau tidak menambah tua bumi ini sehingga anak cucu kita bisa merasakan nyamannya tinggal di bumi yang telah berjasa banyak bagi peradapan manusia selama berjuta-juta abad yang lalu. Apa balas jasa kita bagi bumi? Membuang sampah sembarangan, mengotori sungai, menebang pohon sembarangan, mari renungkan ini bersama-sama kawan.
Didunia ini banyak terdapat cinta, cinta kepada Allah, cinta kepada orang tua, keluaga, sahabat, teman, kekasih hati, dan masih banyak lainnya. Dimana cinta itu berada? Tentu saja bumi yang memfasilitasi semua itu, tanpa adanya bumi takkan ada semua itu, takkan ada cerita-cerita itu, takkan ada kenangan-kenangan itu, takkan ada keindahan-keindahan itu,. Namun pernahkah kita sekali saja memikirkan perasaan bumi, yang selalu bisa memberikan kebahagian bagi kita tanpa mendapat timbal baliknya, tidakkah kita malu pada bumi? Jadi mulai dari sekarang marilah bersama-sama kita buat bumi bahagia dengan menjadi sahabatnya, mencintainya, merawatnya dan menjaganya agar tak hilang cerita-cerita kita dimasa lalu, bukan hanya untuk kita sendiri, tapi untuk bumi juga. Bila bumi mulai hancur kita sendiri juga yang rugi, bagaimana jika tempat kenangan kita bersama orang tua kita sewaktu masih kecil telah rusak atau tidak seperti dulu kala dikarenakan ulah-ulah tangan kita sendiri yag tak mau merawatnya, tentu saja kita sendiri yang akan merasa sedih, hanya tinggal kenangan yang akan tersisa.

Sebagai manusia kita diberi tangugung jawab yang berbeda-beda dalam mengarungi kehidupan ini. Seorang pelajar bertanggung jawab belajar untuk memperjuangkan masa depannya agar menjadi manusia yang lebih berguna kelak. Seorang nelayan bertanggung jawab mencari ikan agar kebutuhan ikan di masyarakat dapat terpenuhi. Seorang Ibu bertanggung jawab mendidik anaknya agar bisa menjadi anak yang berbakti, berguna dan bermanfaat. Seorang pemimpin bertanggung jawab memimpin bawahannya agar yang dipimpinnya bisa berjalan dengan semestinya. Selain tanggung jawab pokok tersebut kita semua sudah seharusnya melakukan satu tanggung jawab yang sudah seharusnya menjadi kewajiban kita untuk menjalaninya yaitu tanggung jawab terhadap bumi. Bayangkan saja jika tak ada ikan dilaut untuk diburu, jika tak ada padi untuk ditanam, jika tak ada pepohonan tempat kita berteduh, bayangkan jika tak ada semua itu.
Sebagai pengalaman yang dapat saya bagikan dalam upaya menjaga kelestarian bumi, salah satunya yang pernah saya alami adalah katika saya berada di kampung halaman nenek saya di desa Negaradaha kecamatan Bumiayu kabupaten Brebes Jawa Tengah. Disana tempatnya masih begitu alami, udara pagi terasa begitu sejuk, suara gemercik sungai terdengar mententramkan jiwa, pepohonan rindang meneduhkan hati, jalanan setapak yang masih alami namun terlihat elok serta anggun karena tak ada sampah-sampah anorganik yang berserakan dan masih banyak lainnya. Semua hal itu dapat selalu terjaga dengan baik bukan karena terjadi begitu saja, semua itu dapat tetap terjaga karena adanya kesadaran yang tinggi dalam menjaga lingkungan dan upaya nyata dari para masyarakat untuk menjaga kelestarian keadaan lingkungan. Mungkin warga masyrakat daerah ini tak begitu muluk-muluk membersihkan lingkungan secara serentak secara rutin namun dalam artian hanya menyapu membersihkan sampah sekedarnya walaupun hampir tak ada sampah berserakan yang ada hanya daun-daun berguguran, namun yang mereka lakukan hanyalah sederhana yaitu tidak membuang sampah sembarangan, merawat pohon-pohon dengan baik sehingga dapat tumbuh subur dengan baik sehingga di daerah tersebut masih terdapat banyak pohon-pohon rindang yang tentu saja daerah tersebut menjadi daerah yang sejuk, bahkan masih dibarengi dengan menanam pohon-pohon yang bermanfaat seperti ketela, bayam, kangkung dan lainnya agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan sendiri sehingga secara tidak langsungpun mereka telah mencintai alam dan berperilaku baik dengan alam karena sebagian besar hidup mereka juga masih bergantung dengan alam, tidak terlalu konsumtif membeli barang-barang yang sekali pakai yang tentu saja sangat tidak efektif jika digunakan tapi menggantinya dengan bahan yang bisa dipakai berulang ulang sehingga penggunaan sumber daya yang digunakan untuk memproduksi barang sekali pakai tersebut dapat lebih terhematkan dan dapat dimanfaatkan ke hal yang lebih berguna lainnya, lalu tidak membiarkan kaleng berserakan yang menyebabkan genangan air sehingga dapat ditempati jentik-jentik nyamuk untuk mereka berkembang biak. Mungkin hanya sesederhana itu saja yang mereka kontribusikan kepada alam tapi hasil keluaran yang didapat begitu nyata dan riil.
Berkaca dari hal diatas maka Saya sedikit termotivasi untuk setidaknya mengubah sikap demi kelestarian lingkungan, demi kebaikan banyak orang dan tentu saja demi diri sendiri. Dimulai dari hal-hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, menyapu halaman rumah sendiri jika terlihat kotor, menata rapi kamar sendiri jika terlihat berantakan agar tidak menjadi sarang nyamuk, merawat pohon dihalaman rumah agar dapat tumbuh subur dan asupan nutrisinya dapat selalu tercukupi. Mungkin sikap-sikap kecil yang sangat sederhana itu belum bisa secara frontal mengubah keadaan lingkungan besar-besaran, tapi setidaknya ini bisa mengubah lingkungan kecilku, begitu juga dengan dirimu. Mari tingkatkan kesadaran kita, bersama kita bisa.


Download tulisan ini secara lengkap dan gratis dengan klik DISINI
Terima Kasih Anda Telah Membaca Artikel
Judul: Cintai Bumi Kita
Ditulis Oleh Handi
Berikanlah saran dan kritik atas artikel ini. Salam blogger, Terima kasih

2 komentar

selamat siang, follow sukses, mohon folback :)

Reply

Post a Comment