Konsep dasar BK yang meliputi pengertian, tujuan, perbandingan, perkembangan konsepsi



 A.    Pengertian
1.      Pengertian Bimbingan
Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata “Guidance” berasal dari kata kerja “to guide” yang mempunyai arti “menunjukan, membimbing, menuntun, ataupun membantu”. Sesuai dengan istilahnya, maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntunan.
Selanjutnya bimbingan itu sendiri merupakan bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu atau beberapa orang dengan memberikan pengetahuan tambahan untuk memahami dan mengatasi permalahan yang dialami oleh individu atau seseorang tersebut, dengan cara terus menerus dan sitematis.
2.      Pengertian Konseling

Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien (Prayitno, 2004:105).
Dan konseling itu sendiri merupakan proses pemberian bantuan secara intensif dan sistematis dari seorang konselor kepada kliennya dalam rangka pemecahan suatu masalah agar klien mendapat pilihan yang baik. Disamping itu juga diharapakan agar klien dapat memahami dirinya (self understanding) dan  mampu menerima kemampuan dirinya sendiri.

B.     Tujuan
Pada umumnya, tujuan bimbingan dan konseling dibagi menjadi 2, yaitu tujuan umun dan tujuan khusus. Guna memperjelas apa yang menjadi tujuan umum dan khusus, akan disampaikan penjelasannya sebagai berikut:
1.      Tujuan Umum
Jika dilihat dari perkembangan konsepsi bimbingan dan konseling senantiasa mengalami perubahan, dari yang sederhana sampai yang komprehensif. Tujuan bimbingan dan konseling dengan mengikuti pada perkemangan konsepsi bimbingan dan konseling pada dasarnya adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya, berbagai latar belakang yang ada, serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.
2.      Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan penjabaran tujuan umum tersebut yang dikaitkan secara langsung dengan permasalahan yang dialami individu yang bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas permasalahanya. Dengan demikian maka tujuan khusus bimbingan dan konseling untuk tiap-tiap individu bersifat unik pula, artinya tujuan bimbingan dan konseling untuk individu yang satu dengan individu yang yang lain tidak boleh disamakan.

C.    Perbandingan
Menurut Mohamad Surya (1988), ada tiga pandangan mengenai hubungan antara bimbingan dan konseling. Pandangan pertama berpendapat bahwa bimbingan sama dengan konseling. Kedua istilah tidak mempunyai perbedaan yang mendasar.  Pandangan kedua berpendapat bahwa bimbingan berbeda dengan konseling, baik dasar maupun cara kerja. Menurut pandangan kedua, bimbingan merupakan pendidikan sedangkan konseling merupakan psikoterapi yaitu usaha untuk menolong individu yang mengalami masalah serius.  Sedangkan pandangan ketiga berpendapat bahwa bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang terpadu, keduanya tidak saling terpisah.Berkaitan dengan pandangan ketiga ini, Downing (1998); Hansen, Stefic, dan Warner (1977) dalam Prayitno (1978), menyatakan bahwa bimbingan adalah suatu pelayanan khusus yang terorganisasi dan terintegrasi ke dalam program sekolah untuk menunjang kegiatan perkembangan siswa secara optimal, sedangkan konseling adalah usaha pemberian bantuan kepada murid secara perorangan dalam mempelajari cara-cara baru guna penyesuaian diri.
Menurut Moser dan Moser (dalam Prayitno, 1978:643) menyatakan bahwa di dalam keseluruhan pelayanan bimbingan, konseling dianggap sebagai inti dari proses pemberian bantuan. Mortesen dan Schmuller (1976:56) menyatakan bahwa konseling adalah jantung hatinya program bimbingan.

D.    Perkembangan konsepsi
Pada negara yang bimbingan konselingnya telah maju, terutama di negara Amerika Serikat, perkembangan gerakan bimbingan konseling yang memberikan makna berbeda terus berlangsung. Miller (1961) meringkaskan perkembangan bimbingan konseling kedalam lima periode.
Awalnya, perkembangan gerakan BK  yang diprakarsai oleh Frank Parson, pengertian bimbingan baru mencakup bimbingan jabatan, tahap ini biasanya disebut sebagai periode  parsonian. Peride kedua, bimbingan lebih memusatkan pada bimbingan pendidikan. Pada periode ketiga pelayanan untuk penyelesaian diri mendapat perhatian utama. Periode keempat gerakan bimbingan menekankan pentingnya proses perkembangan individu. Pada tahap kelima, tampak adanya dua arah yang berbeda yaitu kecenderungan yang ingin kembali ke periode pertama, dan kecenderungan yang lebih menekankan pada rekonstruksi sosial dalam rangka membantu pemecahan masalah yang dihadapi individu.
Selanjutnya, muncul perkembangan yang lebih lanjut tentang rumusan bimbingan dan konseling memperlihatkan gejala yang menarik. Belkin (1975) secara tegas menolak konsep, rumusan, ataupun penjelasan yang mengecilkan arti istilah konseling. Daripada meletakkan konseling sebagai bagian dari bimbingan, akan lebih baik dan menguntungkan untuk membangun rumusan tentang konseling yang meliputi juga segala sesuatu yang selama ini disebutkan sebagai bagian dari pelayanan bimbingan.

Download tulisan ini secara lengkap dan gratis dengan klik DISINI
Terima Kasih Anda Telah Membaca Artikel
Judul: Konsep dasar BK yang meliputi pengertian, tujuan, perbandingan, perkembangan konsepsi
Ditulis Oleh Handi
Berikanlah saran dan kritik atas artikel ini. Salam blogger, Terima kasih

Post a Comment